Liputan6.com, Cilacap - Kiai asal Rembang, Jawa Tengah, Gus Baha mengisahkan seorang pujangga muslim yang tersohor dengan kekocakannya, Abu Nawas.
Kisah ini terjadi ketika Abu Nawas menjawab pertanyaan Raja Harun Ar-Rasyid yang mana tak seorang pun bisa menjawabnya.
Ketika itu, kondisi batin sang raja sedang terguncang karena terbersit dalam benaknya pertanyaan mengenai Allah SWT, Tuhan semesta Alam.
Advertisement
Baca Juga
Pertanyaan sang raja dijawab Abu Nawas dengan benar sehingga baginda Raja pun tak bisa membantahnya. Abu Nawas berhasil menjawab pertanyaan Baginda Raja dengan penuh kecerdikan dan kekocakan.
Simak Video Pilihan Ini:
Pertanyaan Tentang Allah Harus Dijawab dengan Guyon
Sebelum menceritakan jawaban Abu Nawas atas pertanyaan sang Raja tentang Allah SWT, Gus Baha menerangkan bahwa jawaban pertanyaan tentang Allah perlu dijawab dengan guyon alias jangan terlalu serius.
"Makanya itu benar kata Abu Nawas, kalau ditanya tentang Allah itu perlu dijawab dengan guyon," kata Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @Kanalkita71, Minggu (11/08/2024).
Kala itu Raja Harun Ar-Rasyid sedang mengalami perang batin yang begitu menyiksa karena muncul pertanyaan dalam hatinya seputar Allah SWT.
“Harun Ar-Rasyid itu lagi janggal dan bertanya Allah sedang apa?,” terang Gus Baha.
Atas pertanyaan ini, maka Harun Ar-Rasyid pun berjanji akan memberikan hadiah kepada siapa saja yang mampu menjawab pertanyaannya itu.
“Lalu berkata, yang bisa menjawab pertanyaan ini akan diberi hadiah,” katanya.
“Semua ulama tidak berani menjawab, sebab Harun Ar-Rasyid lagi jadzab, bertanya kok sekarang Allah lagi apa? Semua tidak ada yang berani menjawab," sambungnya.
Advertisement
Jawaban Kocak Abu Nawas Bikin Raja Tak Berkutik
Hanya Abu Nawas yang menyatakan kesanggupannya menjawab pertanyaan baginda raja. Namun, Abu Nawas mengajukan syarat sebelum menjawab pertanyaan Raja. Sang Raja pun menyetujuinya.
“Akhirnya hanya Abu Nawas yang berani menjawab,” terang Gus Baha.
“Setelah ia didatangkan ke hadapan Harun Ar-Rasyid bilang, akan saya jawab, tapi ada syaratnya,” sambungnya.
“Apa?” tanya baginda Raja kepada Abu Nawas.
“Saya duduk di singgasana, Anda duduk di bawah,” pinta Abu Nawas sebagaimana dituturkan Gus Baha.
Dengan syarat yang diajukan Gus Baha, Raja Harus Ar-Rasyid pun menurutinya sebab batinnya sangat tersiksa dengan pertanyaan yang belum dtemukan jawabannya.
“Akhirnya Harun ar-Rasyid nurut saking tersiksa batinnya karena masih menyisakan pertanyaan Allah sekarang sedang apa?” katanya.
Sangat mengejutkan jawaban Abu Nawas ketika telah duduk di singgasana raja dan mengatakan bahwa Allah saat ini sedang mengangkatnya sebagai raja, sementara menjadikan sang raja sebagai rakyat.
“Setelah duduk di singgasana dan Harun Ar-Rasyid di bawah, maka Abu Nawas berkata, Allah sekarang mengangkat Abu Nawas menjadi raja dan Harun A-Rasyid jadi rakyat…ha..ha..” lanjut Gus Baha mengisahkan.
“Ha…ha…ha,” sahut tawa para jemaah.
"Mendengar jawaban Abu Nawas, Harun Ar-Rasyid, meskipun mangkel, tapi tidak bisa membantah,” pungkasnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul