Sukses

Nasihat Gus Baha saat Petinggi Mabes Polri Sowan

Nasihat Gus Baha, pejabat harus sadar bahwa keberhasilan negara bergantung pada tindakan rakyat

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau Gus Baha ulama asal Rembang Jawa Tengah, bercerita sering menerima tamu berupa kunjungan dari beberapa tokoh penting Mabes Polri.

Kunjungan ini menjadi kesempatan bagi Gus Baha untuk menyampaikan pandangan mendalam mengenai kondisi sosial dan moral masyarakat Indonesia. Dia juga memberikan nasihat untuk petinggi negeri, termasuk Polri.

Informasi ini dikutip dari pengajian Gus Baha yang diunggah videonya di kanal YouTube @Menikmatihalal, dikutip Kamis (15/08).

Gus Baha mengungkapkan bahwa Indonesia, terutama para pejabatnya, seharusnya sangat berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia.

“Rakyatlah sebenarnya aset utama negara ini. Kita harus menghargai potensi baik yang dimiliki setiap orang,” ucap Gus Baha.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jangan Sampai Potensi Buruk Terwujud

Dalam pengajian tersebut, Gus Baha mengatakan apa yang ia ungkapkan berdasar hadis sahih yang termuat dalam hadis Bukhari dan Muslim. Gus Baha menjelaskan, “Hadis ini menunjukkan bagaimana Allah menghargai potensi jahat yang tidak terwujud,” katanya.

Menurutnya, hadis ini membuktikan bahwa meskipun seseorang memiliki potensi buruk, selama potensi tersebut tidak diwujudkan, hal itu tetap bernilai.

Gus Baha memperingatkan tentang dampak negatif jika potensi buruk tersebut terwujud.

“Jika seluruh rakyat Indonesia, atau bahkan hanya seperempat dari kita, memiliki mental yang buruk, negara ini akan menjadi sangat miskin dan porak-poranda,” ucapnya.

“Kita akan dihadapkan pada berbagai masalah sosial dan hukum yang serius. Ketertiban yang sejati hanya dapat tercipta jika masyarakat tidak melakukan kejahatan,” tambahnya.

Gus Baha menekankan bahwa individu memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga ketertiban. “Ketika kita, masyarakat Indonesia, tidak melakukan kejahatan, itulah bentuk ketertiban yang sesungguhnya,” ujarnya.

“Jika kita bisa menjaga diri dan tetangga dari melakukan kejahatan, maka kita telah menciptakan ketertiban yang nyata.”

Gus Baha juga membahas peran pejabat dalam menciptakan kondisi sosial yang lebih baik. “Pejabat harus menyadari bahwa keberhasilan negara ini sangat bergantung pada tindakan dan sikap rakyatnya,” ungkapnya. “Kebaikan rakyat adalah cerminan dari kepemimpinan yang baik.”

Ia menekankan pentingnya kesadaran kolektif dan tanggung jawab individu. “Seluruh rakyat kita berperan penting dalam menjaga ketertiban dan moralitas. Kita harus memastikan bahwa kita tidak menjadi bagian dari masalah, tetapi bagian dari solusi.”

3 dari 3 halaman

Kunci Keberhasilan Negara

Gus Baha berharap bahwa pertemuan dengan Mabes Polri ini dapat memberikan inspirasi untuk perubahan positif. “Kami berharap diskusi ini bisa memberi motivasi bagi semua pihak untuk lebih bijak dalam bertindak dan menjaga moralitas,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kunci keberhasilan negara terletak pada kesadaran dan tindakan positif dari seluruh masyarakat. “Jika semua orang bisa mengendalikan potensi buruknya dan berkontribusi positif, maka negara ini akan jauh lebih maju dan sejahtera,” tegasnya.

Gus Baha mengajak semua pihak untuk introspeksi dan melakukan perubahan positif demi masa depan Indonesia. “Inilah saatnya kita bersama-sama berusaha untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik,” katanya.

Dengan pandangan dan nasihat tersebut, Gus Baha menekankan pentingnya kerjasama antara rakyat dan pejabat dalam menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik dan aman.

Ia menutup pertemuan dengan harapan agar langkah-langkah nyata dapat diambil untuk meningkatkan ketertiban dan mengurangi potensi kejahatan.

“Mari kita semua berusaha untuk membangun Indonesia yang lebih baik, mulai dari diri sendiri,” tutup Gus Baha.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.