Liputan6.com, Jakarta - Hakikat taubat atau tobat adalah kembali tunduk kepada Allah dari bermaksiat kepada-Nya kepada ketaatan kepada-Nya. Tobat ada dua macam, tobat mutlak dan tobat muqayyad (terikat).
Taubat mutlak ialah bertobat dari segala perbuatan dosa. Sedangkan taubat muqayyad ialah bertobat dari salah satu dosa tertentu yang pernah dilakukan.
Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya yang dikutip dari kanal YouTube @saemasee berbicara tentang godaan hidup yang tak pernah lepas dari setiap manusia.
Advertisement
"Kita sebagai manusia digoda oleh setan, hawa nafsu, dan syahwat," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa jatuh dalam dosa adalah hal yang sering terjadi dalam hidup kita, namun yang terpenting adalah bagaimana kita meresponsnya.
Syekh Ali Jaber mengakui bahwa banyak orang merasa bingung ketika mereka terus-menerus jatuh dalam dosa dan kemudian bertobat, hanya untuk mengulanginya lagi.
"Dosa lagi, tobat lagi, terus saja begitu?" tanya Syekh Ali Jaber, menggambarkan perasaan putus asa yang sering dialami oleh mereka yang berusaha berubah namun terjebak dalam lingkaran kesalahan.
Namun, Syekh Ali Jaber menekankan bahwa selama seseorang selalu bertobat dengan tulus, pintu ampunan Allah selalu terbuka.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Jangan Merasa Lelah untuk Kembali kepada Allah
"Apa intinya? Selama Anda selalu bertobat, tidak akan terlepas dari ampunan Allah subhanahu wa taala," tegasnya. Pesan ini memberikan harapan bagi mereka yang merasa terperangkap dalam kesalahan yang sama.
Syekh Ali Jaber juga menekankan bahwa Allah Maha Pengampun dan tak pernah lelah memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang terus berusaha memperbaiki diri.
"Jangan pernah merasa lelah untuk kembali kepada-Nya, meski dosa kita sebesar apapun," kata Syekh Ali Jaber, menegaskan betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Syekh Ali Jaber mengingatkan bahwa kehidupan manusia memang penuh dengan ujian dan godaan, namun apa yang menentukan adalah bagaimana kita bangkit dari kesalahan tersebut.
"Setiap kali kita jatuh, bangkitlah lagi. Jangan pernah menyerah," ujarnya penuh semangat.
Di akhir ceramahnya, Syekh Ali Jaber mengajak semua umat untuk terus mendekatkan diri kepada Allah melalui tobat yang tulus.
"Setiap langkah kembali kepada Allah adalah langkah menuju kebaikan yang lebih besar," ujarnya, memberikan motivasi agar kita tak pernah berhenti berusaha menjadi lebih baik.
Advertisement
Begini Penjelasan dan Hukum Tobat
Mengutip muslim.or.id, syarat-syarat tobat meliputi, beragama Islam, berniat ikhlas, mengakui dosa, menyesali dosa, meninggalkan perbuatan dosa, bertekad untuk tidak mengulanginya, mengembalikan hak orang yang dizalimi, bertobat sebelum nyawa berada di tenggorokan atau matahari terbit dari arah barat.
Tobat adalah kewajiban seluruh kaum beriman, bukan kewajiban orang yang baru saja berbuat dosa. Karena Allah berfirman,
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan bertaubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.” (QS. An Nuur: 31) (lihat Syarh Ushul min Ilmil Ushul Syaikh Al ‘Utsaimin rahimahullah, tentang pembahasan isi khutbatul hajah).
Allah menyifati diri-Nya di dalam Al Quran bahwa Dia Maha pengampun lagi Maha Penyayang hampir mendekati 100 kali. Allah berjanji mengaruniakan nikmat taubat kepada hamba-hambaNya di dalam sekian banyak ayat yang mulia. Allah ta’ala berfirman,
وَاللّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُواْ مَيْلاً عَظِيماً
“Allah menginginkan untuk menerima taubat kalian, sedangkan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya ingin agar kalian menyimpang dengan sejauh-jauhnya.” (QS. An Nisaa’: 27)
Allah ta’ala juga berfirman,
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ حَكِيمٌ
“Dan seandainya bukan karena keutamaan dari Allah kepada kalian dan kasih sayang-Nya (niscaya kalian akan binasa). Dan sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha bijaksana.” (QS. An Nuur: 10)
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ
“Sesungguhnya Tuhanmu sangat luas ampunannya.” (QS. An Najm: 32)
Allah ta’ala berfirman,
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
“Rahmat-Ku amat luas meliputi segala sesuatu.” (QS. Al A’raaf: 156)
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul