Sukses

Bingung Atur Keuangan? Ini 6 Tips Hidup Hemat dalam Rumah Tangga Menurut Islam

Untuk mencegah munculnya berbagai permasalahan yang diakibatkan oleh faktor ekonomi dalam rumahtangga, maka penting bagi setiap pasangan untuk memahami serta menerapkan cara hidup hemat agar tercipta kondisi finansial yang aman.

Liputan6.com, Jakarta - Permasalahan ekonomi kerap kali muncul dalam kehidupan rumahtangga. Oleh karena itu, menjaga kestabilan ekonomi menjadi hal yang sangat penting setelah menikah.

Baik suami maupun istri, harus paham bagaimana cara mengelola keuangan keluarga salah satunya dengan gaya hidup hemat. Allah SWT berfirman dalam QS. Al Isra ayat 26-27 yang artinya:

"Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."

Berbagai permasalahan ekonomi bisa saja muncul akibat tidak mampu mengelola keuangan dengan baik. Di antaranya terjebak utang, tidak memiliki target masa depan, hidup serba kekurangan, dan lain sebagainya. Tentu kita tidak menginginkan hal demikian. 

Melansir dari laman cahayaislam.id, berikut adalah beberapa tips hidup hemat dalam rumah tangga yang perlu diterapkan setelah menikah.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Menjaga Niat dan Menghindari Boros

Hal pertama yang harus selalu ditanamkan dalam diri ketika ingin hidup hemat adalah menjaga niat dan menghindari boros. Pastikan niat berhemat bukan karena kikir akan tetapi menghindari pemborosan yang merupakan sifat tercela.

Selanjutnya mulai untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran agar bisa diidentifikasi mana yang menyebabkan pemborosan dan mana yang dapat dihemat.

Allah SWT telah berfirman:

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ

Artinya: “Dan makan dan minumlah kalian, tetapi janganlah kalian berlebihan. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-Ar’af: 31)

3 dari 4 halaman

2. Membuat Anggaran dan Prioritas

Cara selanjutnya adalah membuat anggaran agar bisa diketahui mana yang merupakan kebutuhan pokok dan mana yang merupakan kebutuhan sekunder dan tersier.

Dengan melakukan perencanaan seperti ini, Anda bisa tetap menabung dan mengetahui apa saja yang menjadi prioritas. Sebaiknya menghindari pengeluaran hanya untuk memenuhi keinginan seperti sering makan di luar, beli barang-barang yang tidak perlu dan lain sebagainya.

3. Menabung dan Berinvestasi

Banyak orang yang tidak memiliki kebiasaan menabung padahal cara ini sangat efektif untuk berhemat. Jika seorang memiliki kebiasaan menabung maka tidak akan mudah terjerat riba dan hutang. Pastikan untuk menyisihkan uang untuk ditabung setelah menerima gaji atau bayaran. Jangan menabung dengan uang sisa karena itu sangat sulit dan bisa dikatakan mustahil.

4. Menghindari Hutang

Cara berikutnya adalah berusaha untuk menghindari hutang. Supaya bisa terhindar dari hutang tentu kita harus memiliki dana darurat. Jika ada uang darurat tentu Anda bisa menggunakan uang tersebut dibandingkan harus mencari hutang ke sana kemari.

4 dari 4 halaman

5. Berhemat dalam Konsumsi

Perlu untuk berhemat dalam hal konsumsi misalnya saja pembelian makanan yang berlebihan, pakaian, dan kebutuhan lain yang terkadang tidak terkontrol. Supaya konsumsi makanan lebih hemat, Anda bisa memasak di rumah dan jangan terlalu sering makan di luar karena ini biasanya menjadi salah satu penyebab pemborosan.

6. Bersedekah

Dalam menjalani hidup hemat jangan lupa juga untuk tetap bersedekah. Lakukan sedekah secara rutin misalnya saja sedekah subuh. Tidak harus dengan jumlah yang banyak asalkan rutin maka ini akan memberikan keberkahan pada rezeki yang dimiliki.

Setelah sedekah subuh dinilai cukup misalnya setiap bulan sekali, uang tersebut bisa disedekahkan kepada orangtua, ke masjid, dan orang yang membutuhkan.

Allah berfirman dalam Qur’an surah Al Baqarah ayat 261 yang berbunyi:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah SWT seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah SWT akan melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah SWT Maha Luas, Maha Mengetahui.”

Semoga cara-cara di atas bisa menjadikan kita semua lebih pintar dalam mengelola keuangan dalam rumahtangga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.