Sukses

Refleksi Lagu 'Gala Bunga Matahari', Mengungkap Gambaran Surga yang Indah

Bedah makna lagu 'Gala Bunga Matahari' karya Sal Priadi yang menggambarkan tentang visualisasi surga serupa dengan keterangan dalam al-Qur'an dan hadis.

Liputan6.com, Jakarta - Allah SWT telah menciptakan surga dan neraka sebagai hasil akhir atas perbuatan manusia. Keimanan dan ketakwaan akan membawa seseorang menuju surga, sebaliknya kemaksiatan dan kemungkaran akan menjerumuskan diri ke dalam neraka.

Tentunya surga adalah harapan bagi semua agar kelak juga dikumpulkan bersama orang-orang yang disayangi. Oleh karena itu, sebagai soerang muslim maka sudah menjadi keharusan untuk mendoakan mereka yang telah mendahului kita.

Hal ini sebagaimana tersirat dalam sebuah lagu berjudul 'Gala Bunga Matahari' karya Sal Priadi. Kombinasi antara suara lembut dan lirik penuh emosi serta makna menciptakan harmoni yang menyentuh hati.

Ada perasaan haru ketika mendengar lagu ini sehingga membuat kita terbayang pada sosok yang begitu disayangi namun telah tiada, seolah mereka kembali hadir di hadapan kita.

Lagu ini juga memberikan visualisasi tentang surgayang ternyata selaras dengan penjelasan Al-Qur'an dan hadis. Berikut ulasannya mengutip dari laman muhammadiyah.or.id.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 4 halaman

Makna Lagu Gala Bunga Matahari

Salah satu lirik yang begitu mengena: “Ceritakan padaku, Bagaimana tempat tinggalmu yang baru”. Lirik ini mengajak kita untuk merenung dan berdialog dengan mereka yang telah pergi, menanyakan kabar di tempat baru mereka.

Ada rasa rindu yang teramat dalam, sekaligus penerimaan akan kenyataan bahwa mereka kini berada di tempat yang berbeda. Lagu ini tidak hanya menjadi penghibur hati yang sedang rindu, tetapi juga menjadi jembatan untuk menghubungkan perasaan kita dengan kenangan indah yang pernah ada.

Hal ini dapat menjadi momentum untuk kita agar mendoakan mereka yang telah pergi. Dalam hadis Nabi Saw menyarankan mendoakan orang tua yang telah meninggal.

“Apabila seseorang meninggal, seluruh amalnya akan terputus kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Imam Muslim).

3 dari 4 halaman

Visualisai Surga yang Serupa dengan Al-Quran

Dalam lagu ini, Sal Priadi juga nampaknya menggambarkan visualisasi surga yang mirip sekali dengan keterangan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Dalam Islam, surga merupakan ciptaan Allah yang masih gaib.

Gaib artinya tidak dapat dilihat oleh kasat mata, sehingga tidak ada satupun individu yang tahu gambaran sesungguhnya, tetapi bukan berarti surga tidak ada. Karenanya, kita mengetahui situasi dan kondisi surga berdasarkan nash-nash.

Kata surga dan derivasinya disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 104 kali. Ada sekitar 26 kali kata surga dibarengi dengan kata lain seperti Firdaus, Ma’wa, ‘Adn, dan Na’im. Selain itu, kata surga disebut dengan kata “al-Dar” 6 kali, dengan rincian Qarar, Muttaqin, Salam, dan Muqamah, juga ada disebut dengan kalimat Maqam al-Amin.

Gambaran surga di dalam Al-Qur'an dan Al-Sunah dapat diwakili oleh penggalan lirik dari Sal Priadi di bawah ini:

“Adakah sungai sungai itu benar benar

Dilintasi dengan air susu

Juga badanmu tak sakit sakit lagi

Kau dan orang orang di sana muda lagi

Semua pertanyaan

Temukan jawaban

Hati yang gembira sering kau tertawa”

4 dari 4 halaman

Gambaran Surga dalam Al-Qur

Lirik di atas menggambarkan surga sebagaimana yang digambarkan dalam QS. Muhammad: 15, berupa taman yang indah, sungai mengalir dari air susu, anggur, madu, dan buah-buahan lainnya. Selain itu, dalam surga semua penghuninya akan tetap muda dan tidak akan menua selamanya, serta diberi kenikmatan sehingga tidak pernah menderita sakit selamanya, seperti diriwayatkan dalam hadis yang disampaikan oleh Muslim. Hadis ini merupakan makna dari firman Allah yang berbunyi “dan diserukan kepada mereka itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan” (QS. Al-A’raf ayat 43).

Lebih dari itu, gambaran surga di dalam Al-Qur'an lebih mempesona lagi. Di surga nanti semua permintaan akan dikabulkan (QS. Fussilat: 31); mendapatkan pasangan (QS. Al-Baqarah: 25), bersenang-senang dengan kegemaran masing-masing, duduk dengan pasangan di sofa (QS. Yasin: 55-56). Tidak luput pula bujang-bujang muda berpakaian sutra hijau, gelang tangan dari perak, minuman bersih (QS. Al-Insan: 19-21), pasangan yang suci, sopan, matanya jelita (QS. Shaffat: 48-49). Bahkan di surga tidak ada kata-kata kotor, atau sia-sia (QS. Waqiah: 25-26).

Visualisasi surga dalam Al-Qur'an itu bisa jadi bukanlah hakikat yang sebenarnya. Boleh jadi hakikat yang sebenarnya jauh lebih menakjubkan dan luar biasa daripada yang dapat dibayangkan oleh akal manusia.

Surga intinya adalah tempat di mana segala bentuk penderitaan dan kesedihan lenyap, digantikan oleh kebahagiaan yang tidak pernah pudar. Surga adalah manifestasi tertinggi dari cinta dan kasih sayang Ilahi, tempat di mana para penghuninya akan merasakan kegembiraan yang tanpa akhir.