Liputan6.com, Jakarta - Ungkapan seperti 'saya mandi dulu ya' yang diucapkan oleh perempuan kepada lawan jenis yang belum menjadi pasangan bisa dianggap berbahaya jika dilihat dari sudut pandang tertentu.
Meskipun tampak biasa, pernyataan semacam ini bisa menimbulkan kesan yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial atau harapan masyarakat tentang bagaimana seharusnya menjaga jarak dalam hubungan yang belum resmi.
Ini bisa memberi sinyal yang salah atau membingungkan tentang kedekatan atau jenis hubungan yang sedang berkembang.
Advertisement
Buya Yahya, dalam salah satu ceramahnya yang disiarkan melalui kanal YouTube @buyayahyaofficial yang dikutip Sabtu (18/8/2024) memberikan peringatan keras kepada para perempuan terkait perilaku yang tampaknya sepele namun memiliki dampak serius dalam hubungan dengan lawan jenis.
Ia menyoroti kebiasaan beberapa perempuan yang secara terbuka memberitahu lawan jenis tentang aktivitas pribadinya, seperti mandi, yang bisa memicu hal-hal negatif.
Menurut Buya Yahya, meskipun maksud awalnya mungkin tidak ada yang salah, tetapi dampaknya bisa sangat besar.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Berawal dari Guyonan
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menegaskan bahwa tindakan tersebut bisa menjadi pintu masuk bagi godaan setan.
"Biarpun Anda mungkin termasuk orang paling cantik, kalau ketemu laki-laki yang paling jelek dan Anda langsung mengajak zina, belum tentu dia mau," ujar Buya Yahya.
Dengan kata lain, Buya Yahya ingin mengingatkan bahwa proses menuju dosa tidaklah sesederhana yang dibayangkan, tetapi ada langkah-langkah kecil yang sering kali diabaikan.
Buya Yahya juga menyoroti bahwa percakapan yang tampak sepele di aplikasi pesan, seperti WhatsApp, bisa menjadi awal dari hal-hal yang lebih serius dan berbahaya.
"Prosesnya dari WhatsApp, guyonan. 'Aku mau mandi dulu', perempuan dengan laki-laki ngomong entar dia mau mandi dulu, ngapain kamu cerita tentang mandimu?" katanya. Menurutnya, kebiasaan ini sangat tidak pantas dan berpotensi menimbulkan fitnah.
Menurut Buya Yahya, ketika seorang perempuan berbicara tentang mandi kepada lawan jenis, ini bisa membuka pintu bagi imajinasi yang tidak baik.
"Memang kalau sudah ngomong mandi itu bebas? Seorang laki-laki akan berkhayal, 'mandi itu kan lepas baju, kan begitu'," jelasnya. Ia menambahkan bahwa fantasi ini bisa menjadi dosa besar jika tidak segera dihentikan.
Buya Yahya juga menekankan bahwa seorang perempuan yang berbicara secara terbuka tentang aktivitas mandinya kepada lawan jenis menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap dirinya sendiri.
"Kok perempuan tidak terhormat banget sama laki-laki ngomong 'entar ya saya mau mandi dulu'," ujar Buya Yahya dengan nada prihatin. Ia mengingatkan bahwa menjaga kehormatan diri adalah bagian penting dari akhlak seorang Muslimah.
Advertisement
Lama-lama Minta Video Call
Lebih jauh, Buya Yahya menjelaskan bahwa tidak ada kebutuhan bagi seorang perempuan untuk mengumumkan aktivitas mandi kepada lawan jenis.
"Tidak usah ngomong mau mandi, entar ada hajat, melatih lisan yang terhormat juga penting," tegasnya. Menurutnya, melatih diri untuk berbicara dengan baik dan terhormat adalah kunci untuk menjaga diri dari dosa.
Buya Yahya juga mengingatkan bahwa fantasi dan khayalan yang muncul dari percakapan seperti itu bisa lebih dahsyat daripada realitas. "Fantasi khayal itu lebih dahsyat daripada alam nyata," kata Buya Yahya.
Ia menekankan bahwa dampak dari ucapan yang tampaknya sederhana ini bisa sangat besar dan berpotensi menghancurkan kehidupan seseorang.
Sebagai seorang laki-laki, Buya Yahya mengungkapkan bahwa ketika seorang perempuan berkata "entar ya, mau mandi dulu," mungkin pada awalnya hal itu tidak terlalu dipikirkan.
Namun, jika percakapan tersebut diulang atau diiringi dengan cerita yang tidak pantas, hal itu bisa memicu imajinasi yang tidak baik. "Mungkin bisa saja saya gak mikir, tapi kalau dari tadi saya ngintai cerita peran mandi, akhirnya apa? Video call dong," ujarnya mengingatkan akan bahaya yang mengintai.
Banyak Kasus Besar Bermula dari Hal yang Dianggap Sepele
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa banyak kasus bermula dari hal kecil seperti ini, yang akhirnya merusak kehidupan seseorang. "Ini saya banyak kejadian semua akhirnya disanjung 'Wah cantik banget, kau hebat banget', oh bangga hanya ingin dibegitukan saja," katanya.
Menurutnya, ada perempuan yang merasa bangga dengan pujian yang tidak pada tempatnya, padahal hal tersebut bisa membawa keburukan.
Ia kemudian memperingatkan bahwa perilaku semacam itu dapat membuka pintu bagi fitnah yang lebih besar. "Ini semua bisa jadi awal dari godaan yang lebih besar, mulai dari perasaan senang dipuji hingga akhirnya terjerumus dalam dosa," kata Buya Yahya.
Ia menekankan pentingnya menghindari godaan sejak awal dan tidak meremehkan hal-hal kecil yang tampaknya sepele.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga memberikan nasihat kepada perempuan agar selalu menjaga lisan dan perilaku. "Melatih lisan itu penting, jangan sampai kita membuka pintu fitnah hanya karena ucapan yang tidak perlu," pesannya. Ia mengingatkan bahwa menjaga lisan adalah bagian dari menjaga iman.
Buya Yahya mengakhiri ceramahnya dengan peringatan keras agar para perempuan berhati-hati dan takut kepada Allah SWT dalam setiap ucapan dan tindakan. "Nauzubillah, takutlah kepada Allah, hai hamba Allah," tutup Buya Yahya. Ia berharap agar semua perempuan bisa menjaga diri dan tidak tergoda dengan hal-hal yang bisa membawa pada kemaksiatan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
 Â
Advertisement