Sukses

Tips Mudah dari Buya Yahya untuk Lembutkan Suami Keras Kepala dan Susah Diingatkan

Bagaimana menyikapi suami yang keras kepala dan susah diingatkan dalam kebaikan? Soal ini, ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya pernah membahasnya.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rumah tangga, sikap egois itu harus dihilangkan demi terwujudnya rumah tangga yang harmonis. Rumah tangga harmonis menjadi impian setiap orang.

Seorang suami harus menjadi teladan bagi istri dan anaknya kelak, melindungi keluarganya dari rasa takut, serta memberikan kenyamanan dan ketentraman bagi keluarganya.

Ironisnya, masih ditemukan suami yang egois. Kadang kala ia menuruti hawa nafsunya yang sering meluapkan amarah terhadap istrinya.

Ketika diingatkan oleh istrinya, dia tidak menerima karena egonya yang tinggi. Padahal, istri itu mengingatkan dalam kebaikan.

Pertanyaannya, bagaimana menyikapi suami yang keras kepala dan susah diingatkan dalam kebaikan? Soal ini, ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya pernah membahasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penjelasan Buya Yahya

Dalam kajian yang ditayangkan di YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam menjalin rumah tangga tidak boleh ada yang merasa takut satu sama lain, suami takut istri ataupun istri takut suami.

Buya Yahya mengatakan, setelah menikah yang harus diprioritaskan adalah kenyamanan dalam berumah tangga, saling menjaga saling melindungi, juga saling mengingatkan.

"Kalau seandainya ada istri yang tidak berani mengingatkan suaminya (pada kebaikan), ini yang salah suaminya, berarti suaminya seram dia, atau seorang suami ada yang nggak berani mengingatkan istrinya, (karena) kalau sudah diingatkan, cemberutnya sebulan, ini juga nggak boleh," kata Buya Yahya, dikutip Ahad (18/8/2024).

Menurut Buya Yahya, sifat seorang ayah akan turun kepada anaknya. Apabila suami keras kepala, susah diingatkan, dan mudah meluapkan amarahnya, maka anaknya juga akan seperti itu, karena secara tidak langsung anaknya akan terdidik seperti itu.

"Dia nggak akan mendidik anak (dengan) lembut juga, akhirnya anaknya akan terdidik serupa," kata Buya Yahya.

Buya Yahya melanjutkan, akhlak seseorang ketika di rumah akan terbawa ke lingkungan luar rumah.

"Di saat dia tidak bisa baik di rumah, di luar pun tidak (akan) bisa baik, maka lihat hidupnya pun tidak enak, karena apa? Dia memperlakukan orang dengan egonya, maka orang pun menjadi cuek sama dia, menjadi hidupnya panas semuanya,” ujar Buya Yahya.

3 dari 3 halaman

Cara Melembutkan Hati Suami

Buya Yahya menuturkan, tandanya orang yang beriman itu adalah musyawarah yang baik, ada saatnya memberi, ada juga saatnya menerima. Ada saatnya mengingatkan dan ada kalanya diingatkan.

Kemudian Buya Yahya menjawab pertanyaan tentang cara menyikapi suami yang keras kepala.

"Kalau ada yang punya suami seperti itu, istighfar yang banyak, sering sedekah kepada anak yatim biar lembut hati suami, kemudian suruh ngaji juga," jawab Buya Yahya.

Buya Yahya mengimbau kepada lelaki yang sudah berumah tangga agar jangan keras kepala jika diingatkan dalam hal kebaikan oleh istrinya, karena itu tidaklah indah. Jadilah suami yang menjadi teladan bagi keluarganya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.