Sukses

Ustadz Adi Hidayat Kesal, 'Sudah Tahu Bekal Kurang Masih Main-Main'

UAH merasa kesal melihat perilaku yang suka main-main dengan urusan agama, padahal waktu terus berjalan

Liputan6.com, Jakarta - Ulama Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyoroti dengan tegas sikap orang-orang yang seolah acuh tak acuh terhadap bekal spiritual mereka untuk kehidupan akhirat.

Ia menekankan bahwa banyak dari kita yang masih kurang serius dalam mempersiapkan diri, meski tahu bahwa bekal menuju akhirat sangatlah penting.

UAH merasa kesal melihat perilaku yang suka main-main dengan urusan agama, padahal waktu terus berjalan, dan kesempatan untuk memperbaiki diri semakin menipis.

Baginya, sikap ini mencerminkan kurangnya kesadaran akan pentingnya mempersiapkan bekal amalan yang cukup untuk menghadapi kehidupan setelah mati.

Mengutip tayangan video yang tayang di kanal YouTube @rezaardiansyah7610, UAH memberikan peringatan tegas mengenai pentingnya mempersiapkan bekal spiritual untuk kehidupan setelah mati.

Dengan nada tinggi, Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa masih banyak orang yang tidak serius dalam mempersiapkan diri untuk akhirat meskipun mereka sudah mengetahui kekurangan bekal mereka.

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Sudah Tahu Bekal Akhirat Kurang Masih Semaunya

Ustadz Adi Hidayat memulai ceramahnya dengan menyoroti ketidaknyamanan dan kegelisahan yang dirasakan oleh banyak orang saat memikirkan kematian.

"Jika Anda merasa gelisah dan khawatir saat memikirkan kematian, itu adalah pertanda bahwa ada kekurangan bekal dalam jiwa Anda. Ini adalah fitrah manusia yang menunjukkan bahwa kita belum siap untuk pulang," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Ia menjelaskan bahwa rasa tidak nyaman ini seharusnya memotivasi seseorang untuk memperbaiki diri dan meningkatkan bekal spiritualnya.

"Ketika Anda merasa tidak nyaman atau khawatir tentang akhirat, itu adalah tanda bahwa Anda perlu menyiapkan bekal yang lebih baik. Ini adalah panggilan untuk introspeksi dan perubahan," tambahnya.

Ustadz Adi Hidayat juga mengkritik mereka yang mengetahui kekurangan bekal mereka namun tetap tidak serius dalam memperbaikinya.

"Apa yang lebih mencengangkan dan irasional adalah ketika seseorang sudah tahu bekalnya kurang, tetapi tetap saja masih main-main dan tidak serius dalam mempersiapkan diri," katanya dengan nada tinggi.

UAH Kembali menekankan bahwa waktu yang diberikan oleh Allah harus dimanfaatkan dengan baik untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

3 dari 3 halaman

Kalau Sekarang Tak Serius, Mau Kapan?

"Jika Anda masih belum serius hingga saat ini, bertanya pada diri sendiri, berapa banyak waktu yang masih Anda butuhkan untuk mulai memperbaiki diri? Apakah Anda perlu menunggu lebih lama lagi?" tegas Ustadz Adi Hidayat.

Menurutnya, banyak orang masih terjebak dalam urusan duniawi dan mengabaikan persiapan spiritual. "Seringkali kita terlalu sibuk dengan urusan dunia dan melupakan persiapan untuk akhirat. Kita harus ingat bahwa dunia ini sementara dan akhiratlah yang kekal," ujarnya.

Ustadz Adi Hidayat juga menegaskan pentingnya melakukan perubahan segera. "Jangan tunggu sampai Jumat berikutnya atau tahun depan untuk mulai memperbaiki diri. Jika Anda belum memanfaatkan waktu yang diberikan dengan serius, kapan Anda akan mulai?" tambahnya.

UAH juga mengingatkan bahwa kematian adalah suatu kepastian dan harus dipersiapkan dengan matang.

"Kematian adalah sesuatu yang pasti akan datang. Kita tidak bisa menghindarinya, jadi yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya," jelasnya.

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mengajak semua orang untuk merenungkan kembali prioritas hidup mereka dan berfokus pada persiapan spiritual.

"Berhentilah hanya berfokus pada urusan dunia dan mulai perhatikan bekal spiritual Anda. Ini adalah tanggung jawab kita untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi Allah," katanya.

Beliau juga menekankan bahwa setiap detik yang berlalu adalah kesempatan untuk melakukan perubahan dan meningkatkan kualitas ibadah.

"Gunakan waktu yang Anda miliki dengan bijaksana. Setiap detik adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah," tambahnya.

Ustadz Adi Hidayat menutup ceramahnya dengan harapan agar semua umat Islam dapat memperhatikan dan memperbaiki bekal mereka untuk akhirat.

"Semoga kita semua bisa menyadari pentingnya persiapan untuk akhirat dan segera bertindak untuk memperbaiki diri. Jangan sampai kita menunggu terlalu lama dan terjebak dalam urusan dunia yang sementara," pungkas Ustadz Adi Hidayat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Â