Sukses

Jodoh Sudah Ditentukan 50 Ribu Tahun sebelum Kita Diciptakan Kata Ustadz Hanan Attaki, Lalu Sekarang di Mana?

Ustadz Hanan Attaki, kunci mendapatkan jodoh yang baik adalah menjadi pribadi yang lebih baik.

Liputan6.com, Jakarta - Membicarakan jodoh seringkali menimbulkan berbagai pertanyaan dan keraguan di hati banyak orang, terutama ketika dihadapkan pada konsep takdir dan pilihan dalam kehidupan.

Apakah benar pasangan hidup kita sudah ditentukan sejak dahulu kala? Bagaimana jika kita merasa tidak cocok dengan orang yang menjadi pasangan kita?

Mengutip sebuah ceramah yang diunggah oleh kanal YouTube @Story_Motivasi594 pada Rabu (21/08), Ustadz Hanan Attaki menjelaskan pandangan Islam mengenai takdir dan pilihan dalam urusan jodoh.

Dalam ceramahnya, Ustadz Hanan menegaskan bahwa jodoh seseorang sebenarnya sudah ditentukan jauh sebelum kita lahir ke dunia.

“Orangnya siapa, tempatnya di mana, waktunya kapan, itu sudah ditulis 50 ribu tahun sebelum kita diciptakan,” katanya.

Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa setiap detail mengenai jodoh telah diatur oleh Allah SWT dalam catatan takdir-Nya yang tidak bisa diubah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kita Tak Bisa Memilih Jodoh, Hanya Ini yang Bisa Dilakukan

Lebih lanjut, Ustadz Hanan menjelaskan bahwa ketentuan ini kembali diperkuat 40 hari sebelum roh ditiupkan ke dalam rahim ibu kita.

“Segala sesuatu sudah ditetapkan, termasuk jodoh kita, sebelum kita ditiupkan roh dalam rahim,” jelasnya. Hal ini menunjukkan betapa takdir, terutama dalam urusan jodoh, merupakan sesuatu yang sudah pasti dan tidak akan pernah tertukar.

Namun, meskipun jodoh sudah ditentukan, Ustadz Hanan juga menyoroti adanya pertanyaan yang sering muncul di benak banyak orang.

“Berarti enggak punya pilihan, ustadz?” Ustadz Hanan dengan jelas menjawab, “Enggak punya pilihan dalam menentukan jodoh, ya.” Menurutnya, manusia memang tidak memiliki kendali atas siapa yang akan menjadi pasangan hidup mereka.

Lalu, di mana letak pilihan kita? Ustadz Hanan menjelaskan bahwa pilihan kita bukan pada siapa yang menjadi jodoh, tetapi pada bagaimana kita menjalani kehidupan dengan jodoh tersebut.

“Pilihan kita ada pada bagaimana kita bisa menjadi pantas bagi jodoh yang telah Allah tentukan,” tuturnya. Dalam hal ini, ia menekankan pentingnya persiapan diri agar kita layak untuk mendapatkan jodoh yang baik dan membawa kebahagiaan.

Bagi Ustadz Hanan, kebahagiaan dalam hubungan pernikahan bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja, melainkan hasil dari usaha dan kerjasama kedua belah pihak.

3 dari 3 halaman

Bagaimana Memantaskan Diri?

“Pantaskan diri kita untuk mendapatkan jodoh yang sholih, sehingga kita bisa bersama-sama bahagia,” lanjutnya.

Ia juga mengingatkan bahwa usaha untuk memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik adalah kunci untuk mendapatkan kebahagiaan sejati dalam pernikahan.

Selain itu, Ustadz Hanan juga menekankan pentingnya menjaga hubungan yang kuat dengan Allah SWT dalam urusan jodoh.

“Ketika kita sudah pantas, insyaAllah Allah akan mempertemukan kita dengan jodoh yang terbaik,” ujarnya.

Dengan kata lain, keyakinan pada takdir dan komitmen untuk terus memperbaiki diri merupakan fondasi penting dalam membangun hubungan yang harmonis dan langgeng.

Dalam penjelasannya, Ustadz Hanan memberikan panduan praktis bagi mereka yang sedang menantikan jodoh atau sedang menjalani hubungan.

Fokuslah pada memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, dan mempercayakan urusan jodoh sepenuhnya kepada-Nya. “Serahkan kepada Allah, karena Dia yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita,” ucapnya menutup ceramahnya.

Pesan Ustadz Hanan ini memberikan ketenangan bagi siapa pun yang mungkin merasa gelisah tentang jodoh. Dengan mempercayai bahwa jodoh sudah ditentukan oleh Allah sejak lama, dan dengan terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, kita bisa meraih kebahagiaan dalam pernikahan.

Karena, seperti yang dikatakan Ustadz Hanan, "Jodoh itu takdir, tapi kebahagiaan adalah pilihan kita."

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.