Liputan6.com, Jakarta - Membicarakan Syaikhona Kholil Bangkalan dengan Soekarno tampak tak saling berhubungan. Satu ulama besar dan waliyullah, sementara Bung Karno adalah aktivis dan politikus yang di kemudian hari menjadi Presiden pertama Republik Indonesia.
Tapi ternyata keduanya pernah bertemu. Meski dunia mereka tampak berbeda, kisah pertemuan ini menjadi bukti betapa besar pengaruh spiritual seorang ulama terhadap pemimpin bangsa Indonesia.
Â
Advertisement
Ada sebuah kisah yang jarang diketahui banyak orang. Peristiwa itu terjadi ketika Bung Karno muda sowan ke Mbah Kholil Bangkalan.
Dalam salah satu video yang diunggah di kanal YouTube @karomahislam, diceritakan bahwa Bung Karno pernah sowan ke kediaman Mbah Kholil di Bangkalan, Madura.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Mbah Kholil Titipkan Bung Karno ke HOS Tjokroaminoto
Peristiwa ini terjadi saat Bung Karno masih muda dan belum dikenal sebagai pemimpin besar yang kelak memerdekakan Indonesia.
Dalam buku "KH. Muhammad Kholil Bangkalan," karya Kiai Asad Samsul Arifin, disebutkan bahwa saat pertemuan tersebut, Mbah Kholil memegang kepala Bung Karno dan meniup ubun-ubunnya.
Tiupan ini dianggap sebagai tanda keberkahan dan restu yang diberikan oleh Mbah Kholil kepada Bung Karno.
Menurut Kiai Asad, tindakan Mbah Kholil tersebut sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Mbah Kholil adalah guru spiritual bagi Bung Karno.
Selain itu, ada cerita lain yang menyebutkan bahwa Bung Karno, pada masa mudanya, pernah diajak oleh HOS Tjokroaminoto, seorang tokoh pergerakan nasional, untuk menemui Mbah Kholil di Bangkalan.
Dalam pertemuan tersebut, Mbah Kholil memegang kepala Bung Karno dan menitipkan pesan kepada Tjokroaminoto untuk menjaga anak muda yang dibawanya.
Mbah Kholil mengatakan bahwa Bung Karno akan menjadi seseorang yang besar di masa depan.
Ucapan Mbah Kholil itu ternyata menjadi kenyataan. Sejarah membuktikan bahwa Bung Karno kemudian menjadi tokoh besar yang memimpin bangsa Indonesia meraih kemerdekaan dari penjajahan.
Bung Karno dikenal sebagai proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia, yang pengaruhnya terasa hingga saat ini.
Advertisement
Pemimpin Bangsa Harus Dekat dengan Ulama
Syekh Muhammad Khalil bin Abdul Latif, atau yang akrab disapa Syekhona Kholil Bangkalan, adalah salah satu ulama besar yang sangat dihormati di Indonesia.
Ia dikenal sebagai guru dari banyak ulama terkemuka di Indonesia, dan dianggap sebagai bapak pesantren di Indonesia. Mbah Kholil memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan dunia pesantren di tanah air.
Keberkahan yang diberikan oleh Mbah Kholil kepada Bung Karno melalui tiupan di ubun-ubunnya dianggap sebagai salah satu bentuk karomah yang dimilikinya.
Karomah ini menambah keyakinan banyak orang bahwa Mbah Kholil memiliki kedekatan spiritual yang sangat tinggi dengan Allah, sehingga mampu melihat potensi besar yang ada dalam diri Bung Karno.
Hingga kini, kisah pertemuan antara Mbah Kholil dan Bung Karno terus dikenang oleh masyarakat, terutama di kalangan Nahdliyin, sebagai salah satu momen penting yang menunjukkan hubungan erat antara ulama dan pemimpin bangsa.
Pengaruh spiritual Mbah Kholil diyakini turut membentuk karakter dan visi Bung Karno sebagai seorang pemimpin yang berjuang untuk kemerdekaan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Cerita tentang Mbah Kholil yang meniup ubun-ubun Bung Karno ini juga mengingatkan kita akan pentingnya peran ulama dalam membimbing para pemimpin bangsa.
Dengan kebijaksanaan dan kedekatan spiritual yang dimiliki, ulama seperti Mbah Kholil mampu memberikan arahan dan nasihat yang sangat berarti bagi perjalanan hidup seorang pemimpin.
Sebagai guru dari banyak ulama di Indonesia, Mbah Kholil Bangkalan juga dikenal sebagai sosok yang sederhana namun memiliki pengaruh yang sangat besar. Pesantren yang ia dirikan menjadi pusat pembelajaran bagi para santri yang kelak menjadi tokoh-tokoh besar dalam dunia Islam di Indonesia.
Kisah pertemuan Mbah Kholil dengan Bung Karno ini menjadi salah satu bukti bahwa keberkahan dan restu dari seorang ulama dapat menjadi bekal yang sangat berarti dalam perjalanan hidup seseorang, termasuk bagi seorang pemimpin besar seperti Bung Karno. Kejadian ini menjadi bagian dari sejarah yang akan terus dikenang oleh bangsa Indonesia.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Â