Sukses

Kisah Ustadz Fadlan Garamatan Dibui karena Dakwah di Papua, Endingnya yang Nangkap Sekeluarga Malah Masuk Islam

Gara-gara dakwah, Ustadz Fadlan dijebloskan ke penjara. Namun bukannya menyesal, ia malah senang dan menikmati perjuangannya meskipun harus berada di balik jeruji selama berbulan-bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pendakwah asal Papua Barat, Ustadz Fadlan Garamatan harus mengalami banyak rintangan saat berdakwah di pedalaman Papua. Kendati banyak ujian, ia tetap istiqomah mengenalkan Islam ke masyarakat Papua.

Suatu hari, dia berhasil membuat salah satu kepala suku di Papua mualaf yang diikuti puluhan kepala keluarga masuk Islam.

Setelah banyak yang tahu dia memualafkan puluhan orang, Ustadz Fadlan ditangkap tanpa proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Penangkapan tanpa BAP ini bukan kali pertamanya. Sebelumnya, Ustadz Fadlan juga mengalami kejadian serupa gara-gara berdakwah.

Gara-gara dakwah, Ustadz Fadlan dijebloskan ke penjara. Namun bukannya menyesal, ia malah senang dan menikmati perjuangannya meskipun harus berada di balik jeruji selama berbulan-bulan.

“Alhamdulillah (saya) menikmati itu dalam suka dan duka dakwah,” kata Ustadz Fadlan, dikutip dari YouTube Islam Fun, Sabtu (24/8/2024).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dimaki-maki saat Dipenjara

Selama di penjara, tak jarang Ustadz Fadlan dimaki-maki oleh orang yang menangkapnya. Hingga hari bebas tiba, ia masih dimaki-maki. Akan tetapi, Ustadz Fadlan biasa saja. Hal itulah yang membuat orang tersebut penasaran.

“Ruangan ini tidak ada orang lain yang masuk kecuali Anda ini. Kenapa Anda tidak takut dengan penjara ini? Tiap minggu, tiap bulan, tiap tahun wajah Anda saja (bahagia),” tanya orang yang menangkapnya. 

Ustadz Fadlan menjawab, “Abang, saya bukan maling, saya bukan pembunuh, saya bukan penjahat, bukan (juga) pemberontak. Saya hanya ingin mencerdaskan saudara-saudara saya di negeri ini agar pasti tunduk memuji Allah dan mengikuti Rasul Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.”

Kepada orang tersebut, Ustadz Fadlan bilang jika ia tak takut dengan tangannya yang diborgol dan harus menjalani hari-hari di penjara. Terlebih ia ditangkap karena dakwah.

“Silakan Abang mau borgol saya kembali, silakan, tapi saya mau kasih tahu Abang, orang kayak abang ini suatu saat akan ditangkap oleh Allah dan disiksa oleh Allah habis-habisan karena abang salah menangkap orang,” kata Ustadz Fadlan. 

3 dari 3 halaman

Sekeluarga Masuk Islam

Rupanya, kata-kata itu membuat dia sadar. Orang itu mengajak Ustadz Fadlan ke rumahnya. Setibanya di rumah, ia mengenalkan istri dan lima anaknya.

Kemudian Ustadz Fadlan disuruh menjelaskan Islam kepada mereka.

“Dan ini dakwah saya yang paling tercepat. Delapan jam kemudian beliau bersama istri dan lima anak pun hijrah mengucapkan dua kalimat syahadat. Saya mulai berpikir, tidak ada pekerjaan yang paling bergengsi di dunia ini kecuali dakwah,” kata Ustadz Fadlan penuh syukur.

Ustadz Fadlan tidak masalah jika dia harus dimaki-maki, dilempar, difitnah, dipanah, ditombak, dipenjara, bahkan dibunuh sekali pun. Ia tak takut. Ia meyakini bahwa Allah akan menolongnya dan memberikan hidayah kepada mereka, sebagaimana hidayah orang yang menangkapnya untuk masuk Islam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.