Sukses

Rutinkan Baca Sholawat Ini, Rasulullah SAW Bersaksi di Hari Kiamat akan Beri Syafaat

Selain membaca Al-Qur’an, ternyata masih ada amalan lain yang bisa menjadi sebab seseorang mendapat syafaat. Adalah sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari kiamat atau tepatnya setelah dikumpulkan di Padang Mahsyar, setiap orang membutuhkan pertolongan. Istilah untuk menyebut pertolongan saat hari kiamat adalah syafaat.

Syafaat di hari kiamat akan menyelamatkan seseorang terbebas dari kobaran api neraka. Syafaat akan menjadi perantara seseorang masuk surga. Tentu syafaat yang akan diberikan nanti didasari perbuatannya selama di dunia.

Salah satu golongan yang akan mendapat syafaat adalah orang  yang sering membaca Al-Qur’an. Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” (HR. Muslim) 

Selain membaca Al-Qur’an, ternyata masih ada amalan lain yang bisa menjadi sebab seseorang mendapat syafaat. Adalah sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. 

Ada banyak redaksi sholawat. Salah satunya adalah sholawat Ibrahimiyah. Rasulullah SAW menyebut jika membaca sholawat ini ia akan bersaksi untuk memberi syafaat di hari kiamat. Berikut penjelasan lengkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Tentang Sholawat Ibrahimiyah

Sholawat Ibrahimiyah merupakan sholawat populer yang sering dibacakan oleh umat Islam. Setidaknya umat Islam membaca sholawat Ibrahimiyah lima kali dalam sehari semalam, yakni saat tahiyat akhir dalam sholat.

Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani dalam kitab Afdlalus Shalawât ‘alâ Sayyidis Sâdât menerangkan, jika dibandingkan sholawat-sholawat lain baik yang ma’tsûrah (diriwayatkan dari Nabi) maupun yang tidak ma’tsûrah, sholawat Ibrahimiyah merupakan sholawat yang paling sempurna shighatnya.

Kesempurnaan tersebut menjadi salah satu alasan para ulama menentukan sholawat Ibrahimiyah dibaca saat sholat, di samping memang ada kesepakatan perihal kesahihan hadisnya. 

Mengutip NU Online, ada banyak perawi hadis yang meriwayatkan sholawat Ibrahimiyah. Para perawi tersebut antara lain Imam Malik dalam kitab Muwaththa, Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab shahihnya, hingga para imam lainnya seperti Abu Dawud, Nasa'i, dan Turmudzi.

 

3 dari 4 halaman

Bacaan Sholawat Ibrahimiyah

Banyaknya yang meriwayatkan hadis tentang sholawat Ibrahimiyah membuat beragamnya redaksi sholawat Ibrahimiyah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah bacaan sholawat Ibrahimiyah berdasarkan riwayat Imam Baihaqi.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وعلى آلِ إبْراهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل إبراهيم في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ   

Allohumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa sollaita 'alaa aali ibroohim, wa baarik 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa baarokta 'alaa aali ibroohim, fil 'aalamiina innaka hamiidummajiid.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”

Dalam pengamalannya membaca sholawat Ibrahimiyah sering ditambahkan kata “Sayyidina”. Menurut Imam Syamsudin Ar-Ramli dalam kitab Nihayatul Muhtaj Syarh Al-Minhaj, penambahan kata “Sayyidina” merupakan bentuk tatakrama kepada nabi dan itu lebih utama ketika membaca sholawat Ibrahimiyah.

4 dari 4 halaman

Keutamaan Memberi Syafaat

Adapun keutamaan membaca sholawat Ibrahimiyah jangan diragukan lagi. Dalam hadis riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda,

من قال هذه الصلاة شهدت له يوم القيامة بالشهادة وشفعت له 

Artinya: “Barangsiapa yang membaca shalawat ini (Ibrahimiyah) maka aku bersaksi baginya di hari kiamat dengan kesaksian dan aku memberi syafaat baginya.”

Wallahu a'lam.