Sukses

Buya Yahya Minta Kita Hati-Hati dengan Kenangan, Kenapa?

Memiliki hati yang kotor akan membuat seseorang terus menyalahkan orang lain, kata Buya Yahya.

Liputan6.com, Jakarta - KH Yahya Zainul Ma'arif, atau Buya Yahya, memberikan nasihat mengenai bagaimana sebaiknya kita bersikap terhadap kenangan dan tindakan.

Dalam video tersebut, Buya Yahya menekankan pentingnya menjaga hati dan tidak menggunakan kenangan buruk sebagai alasan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.

Dikutip dari video tersebut, Buya Yahya mengingatkan bahwa kita tidak boleh melakukan sesuatu hanya untuk menciptakan kenangan, terutama jika tindakan tersebut buruk.

"Jangan gara-gara omongan Buya, yuk kita bikin sesuatu yang pahit nanti biar jadi kenangan manis," ujarnya, dikutip dari video di kanal YouTube @buyayahyaofficial, Senin (26/08/2024).

Buya Yahya menegaskan bahwa ini adalah pendekatan yang salah, karena seharusnya kita bertindak berdasarkan kebaikan hati, bukan untuk membalas kenangan buruk dengan tindakan yang tidak baik.

Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa jika hati seseorang baik, maka kenangan yang mungkin tampak kurang indah pada masa lalu akan berubah menjadi kenangan yang indah.

"Jika hatimu itu baik, hatimu itu benar, sesuatu yang dulu kau rasakan di pondok itu kurang indah ternyata akan berubah menjadi kenangan indah," jelas Buya Yahya. Ini menekankan bahwa persepsi kita terhadap kenangan dipengaruhi oleh kondisi hati kita.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Jangan Memiliki Hati yang Kotor

Namun, Buya Yahya juga memperingatkan bahwa jika hati seseorang kotor, maka segala sesuatu, meskipun tampak indah, akan terasa tidak menyenangkan.

"Jika hati kotor, lihat sesuatu yang indah pun akan dikatakan tidak indah," kata Buya Yahya.

Hal ini menunjukkan bahwa hati yang bersih mempengaruhi cara kita melihat dan merasakan sesuatu dengan lebih positif.

Buya Yahya melanjutkan dengan menjelaskan bahwa orang yang memiliki hati kotor akan terus menemukan alasan untuk tidak puas, bahkan terhadap hal-hal yang sebenarnya baik.

"Karena hati yang tidak baik maka akan menjadikan sesuatu menjadi tidak baik," tegas Buya Yahya.

Ini menunjukkan bagaimana kondisi hati dapat mempengaruhi persepsi kita terhadap segala sesuatu di sekitar kita.

Ia juga menekankan bahwa jika seseorang hanya fokus pada hal-hal buruk dan tidak memperbaiki hati, maka segala sesuatu yang dilakukan akan terasa tidak memuaskan.

"Apalagi jika sesuatu tersebut tidak baik, tidak enak bagaimana dirasakan oleh hati kotor," ungkap Buya Yahya. Ini menggarisbawahi pentingnya memiliki hati yang bersih dan niat yang baik dalam setiap tindakan.

3 dari 3 halaman

Membersihkan Hati Menurut Buya Yahya

Buya Yahya menambahkan bahwa memiliki hati kotor akan membuat seseorang terus menerus merasa tidak puas dan tidak bahagia.

"Hati yang kotor akan menjadikan segala sesuatu terasa tidak enak dan tidak memuaskan," jelasnya.

Ini adalah panggilan untuk introspeksi dan perbaikan diri agar kita bisa merasakan keindahan dalam kehidupan.

"Jika seseorang masih memelihara hati yang kotor, maka ia akan terus merasa tidak nyaman dan tidak puas," tegas Buya Yahya. Pesan ini mengingatkan bahwa kunci kebahagiaan dan kepuasan terletak pada kebersihan hati dan niat yang baik.

Dalam konteks ini, Buya Yahya mengajak semua orang untuk membersihkan hati dan tidak membiarkan kenangan buruk mempengaruhi tindakan kita.

"Bodoh orang yang pelihara hati kotor," katanya. Ini adalah dorongan untuk memperbaiki hati dan bertindak dengan niat baik.

Buya Yahya juga menekankan bahwa tindakan kita harus berdasarkan kebaikan, bukan untuk menciptakan kenangan buruk yang kemudian diklaim sebagai kenangan manis.

"Jangan lakukan sesuatu hanya untuk membuat kenangan yang kemudian akan dipoles menjadi kenangan manis," ujarnya.

Melalui video ini, Buya Yahya berharap agar setiap orang dapat merenungkan dan memperbaiki hati mereka.

Dengan hati yang bersih dan niat yang baik, kita dapat menciptakan kenangan yang benar-benar indah dan berharga.

Dalam akhir pesannya, Buya Yahya menekankan pentingnya memiliki hati yang bersih untuk merasakan keindahan hidup. "Jika hati bersih, segala sesuatu akan terasa indah dan menyenangkan," pungkasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul