Sukses

3 Golongan Manusia yang Ditempatkan di Bukit Kasturi dan Bebas Hisab di Hari Kiamat

Golongan manusia beruntung ini tidak akan mengalami dahsyatnya peristiwa hisab di hari kiamat.

Liputan6.com, Cilacap - Salah satu peristiwa yang sangat menakutkan di hari kiamat adalah ketika manusia menghadapi hisab atau perhitungan amal.

Namun kengerian dan ketegangan di Yaumul Hisab ini tidak akan dirasakan oleh golongan manusia yang sangat beruntung ini.

Sebaliknya dia bebas dari hisab dan ditempatkan di bukit yang indah yang beraroma wangi karena memang bukit tersebut terbuat dari kasturi.

Lantas siapakah mereka golongan manusia yang sangat beruntung di hari yang sangat mencekam ini? Simak ulasannya berikut ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

3 Golongan Manusia di Bukit Kasturi dan Bebas Hisab

Rasulullah SAW menyampaikan bahwa ada tiga golongan yang terhindar dari peristiwa luar biasa pada Hari Kiamat kelak. Tiga golongan itu juga tidak akan dihisab seluruh amalannya di Hari Kiamat.   

Dalam hadits riwayat Tirmidzi dari jalur Ibnu Umar RA, Rasulullah bersabda bahwa ada tiga golongan yang tidak akan merasakan betapa dasyatnya Hari Kiamat saat itu. Mereka ditempatkan di atas bukit yang diciptakan dari kasturi.

Mereka akan berada di sana sampai Yaumul Hisab (Hari Perhitungan) terhadap seluruh makhluk, berakhir. Apa saja tiga golongan itu? Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Abdullah bin Umar RA:  

عن ابن عمر رضي الله عنهما   عن النبي - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - ، قال ثَلَاثَةٌ عَلَى كُثْبَانِ الْمِسْكِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ : عَبْدٌ أَدَّى حَقَّ اللَّهِ وَحَقَّ مَوَالِيهِ ، وَرَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ بِهِ رَاضُونَ ، وَرَجُلٌ يُنَادِي بِالصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ .

“(Yaitu) pertama, seorang hamba sahaya (budak) yang menjaga hubungan baik dengan Tuhannya serta hubungan baik dengan majikannya, kedua orang yang menghafal Alquran karena mengharapkan keridhaan Allah SWT dan menggunakan hafalannya untuk mengimami suatu kaum dan kaum itu senang dengan keimanannya. Ketiga, orang yang mengajak sholat lima waktu sepanjang hari dan malam.” (HR Tirmidzi).

Abu Isa berpendapat bahwa hadits ini hasan gharib. Dalam jalur sanadnya, hanya diketahui nama-nama seperti Sufyan al-Tsauri, Abi al-Yaqzan dan Abu al-Yaqzan yang dikenal dengan nama Utsman bin Qais. Tetapi yang paling dikenal adalah Ibnu Umar.

3 dari 3 halaman

Doa Bebas Hisab di Hari Kiamat

Masih menukil Republika, berikut ini doa agar terbebas dari hisab di hari kiamat.

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِي الْمَوْتِ وَفِيْمَا بَعْدَ الْمَوْتِ

Allahumma barik liy fil mauti, wa fiymaa ba'dal mauti

Artinya: Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku ketika mati dan setelah mati

Keterangan ini dapat ditemukan dalam kitab Wasiyatul Mustofa, yakni kitab berisi wasiat-wasiat Rasulullah kepada sahabat Ali bin Abi Thalib yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syarani.

يَا عَلِيُّ، مَنْ قَالَ كُلَّ يَوْمٍ "اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِي الْمَوْتِ وَفِيْمَا بَعْدَ الْمَوْتِ" لَمْ يُحَاسِبْهُ اللهُ بِمَا فَعَلَهُ فِي الدُّنْيَا

Artinya: Wahai Ali, barang siapa setiap hari membaca: Allahumma barik liy fil mauti, wa fiymaa ba'dal mauti. Maka Allah tidak akan menghisab apa saja amal (dosa) yang pernah diperbuatnya (orang yang membaca doa itu) ketika di dunia.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul