Liputan6.com, Cilacap - Tema-tema kiamat selalu menarik untuk disimak. Seakan tak akan pernah ada habisnya mengulas beragam tema dan perspektif seputar eskatologi Islam ini.
Perihal hari mengerikan yang datangnya merupakan sebuah keniscayaan ini ternyata ada 2 kaum atau bangsa yang mendustakannya. Kaum tersebut adalah kaum Tsamud dan ‘Aad. Firman Allah SWT:
كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ وَعَادٌ ۢبِالْقَارِعَةِ
“Kaum Tsamud, dan ‘Ad telah mendustakan hari Kiamat.” (QS. Al-Haqqah : 4).
Advertisement
Baca Juga
Oleh sebab perbuatannya yang mendustakan hari akhir ini, maka Kaum Tsamud dan Kaum 'Ad tersebut langsung diganjar oleh Allah SWT dengan azab yang sangat pedih. Berikut ini kisahnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Kaum ‘Aad diterpa Angin yang Sangat Dingin
Menukil Republika, bangsa Aad atau kaum Aad (Adites dalam bahasa latin) adalah mereka yang hidup di sekitar Jazirah Arab yang sekarang ini diperkirakan berada di Negara Yaman hingga Oman. Mereka adalah kaum raksasa. Badan mereka besar-besar.
Keberadaan mereka diabadikan oleh Al-Qur'an dalam Surah al-Fajr sebagai bangsa yang pandai membuat bangunan berpilar tinggi dan besar. Bangsa yang kreatif dan banyak berinovasi dalam membangun arsitektur dan budaya kesenian yang luar biasa
Namun selain itu, mereka juga dikenal sadis dan bengis. Juga pengingkar dakwah nabi dan rasulullah Hud alaihis salam.
Nabi Hud menyerukan ajaran tauhid, tapi justru mereka malah menyembah berhala. Nabi Hud mendakwahkan keimanan kepada hari kiamat, justru mereka malah mengingkari kebenaran hal tersebut.
Allah kemudian menyelamatkan pengikut Nabi Hud. Sedangkan banyak orang-orang Bangsa Aad yang ingkar dimusnahkan oleh Allah dengan angin tornado yang berhawa sangat dingin.
Bayangkan, mereka biasa tinggal di daerah panas, tiba-tiba dihajar dengan badai yang membawa hawa dingin luar biasa. Sontak saja mereka tak kuasa.
Badan mereka tersedot masuk ke pusaran angin, berputar-putar di sana saling membentur hingga hancur tercerai berai. Kemudian bangunan karya mereka juga hancur.
Allah menjelaskan hal itu dalam Surah al-Haaqqah ayat 6.
وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا۟ بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ
Adapun kaum ‘Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang.
Advertisement
Matahari Direndahkan di Atas Kepala Kaum Tsamud
Dalam tradisi latin mereka lebih dikenal dengan Hegra, yaitu kawasan di Utara Jazirah Arab yang kini berada 400 kilometer dari Kota Madinah Arab Saudi menuju perbatasan Yordania. Di sana terdapat bukit batu yang terukir menjadi tempat tinggal yang megah. Ada kawasan yang disebut al-Ula, Madain Shaleh, hingga terhubung ke Petra Yordania. Semua itu adalah Hegra atau Alquran menyebutnya al-Hijr.
Kaum Tsamud dahulu tinggal di sana. Mereka punya kemampuan luar biasa, mengukir bukit batu dan menyulapnya menjadi tempat tinggal yang megah.
Nabi Shaleh diutus ke sana untuk berdakwah. Namun mereka tak percaya begitu saja kepada Nabi Shaleh. Suatu ketika mereka minta unta dikeluarkan dari bukit batu. Kalau itu benar terjadi, mereka berjanji akan beriman. Nabi Shaleh memberikan syarat, unta tersebut tidak boleh dibunuh. Mereka mengiyakan.
Maka sang nabi berdoa memohon kepada Allah. kemudian Sang Pencipta mengabulkan permintaan tersebut. Keluarlah unta dari bukit batu. Kemudian unta itu memberi banyak manfaat. Susunya tak pernah habis untuk mereka ambil.
Kian hari dakwah Nabi Shaleh semakin besar. Dia mengajak banyak orang mengimani hari kiamat. Namun suatu hari, pembesar Tsamud iri dengki terhadap dakwah Nabi Shaleh yang semakin besar pengaruhnya. Mereka ini tidak percaya hari kiamat. Kemudian melanggar sabda Nabi Shaleh untuk menjaga unta tetap hidup. Diam-diam pada suatu malam, mereka menyembelih si unta.
Setelah itu Nabi Shaleh langsung membawa serta pengikutnya keluar dari Hegra. Kemudian Bangsa Tsamud tak gentar, mereka berbesar kepala dan yakin bisa menghadapi serangan apapun yang datang kepada mereka.
Bangsa Tsamud menyiagakan banyak pasukan bersenjata lengkap. Siap menghadapi segala serangan. Sementara itu, Allah memerintahkan malaikat merendahkan matahari, sehingga mengakibatkan semua Bangsa Tsamud mengalami kepanasan ekstrem. Lidah mereka sampai menjulur keluar saking tak kuasa menahan panas.
Dalam keadaan demikian, Allah melarang malaikat mencabut nyawa mereka dari mulai mentari terbit hingga sore hari. Kemudian terdengar suara keras menggelegar yang seketika menewaskan semua Bangsa Tsamud pengingkar kiamat.
Begitulah Allah mengazab mereka yang mengingkari hari kiamat. Azab tersebut menjadi pembelajaran untuk kaum setelahnya untuk selalu menaati apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul