Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Staquf (Gus Yahya) membagikan kisah menakjubkan mengenai kewalian Kiai Hamid Pasuruan dalam acara haul ke-42 Kiai Hamid yang berlangsung pada 25 September 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya menyampaikan sebuah cerita yang memperkuat keyakinan tentang keagungan dan keistimewaan Kiai Hamid Pasuruan.
Menurut KH Yahya, KH Ali Maksum pernah menguji kewalian Kiai Hamid Pasuruan melalui sebuah percakapan yang penuh makna.
Advertisement
Pada suatu waktu, Kiai Ali meminta Kiai Hamid untuk memberikan sejumlah uang sebesar Rp500.000.
Kiai Hamid, yang dikenal sebagai seorang ulama yang sangat dihormati, langsung berdiri untuk mengambil uang tersebut.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Ketika Kiai Ali Maksum Uji Kewalian Kiai Hamid
Namun, Kiai Ali Maksum tidak mengizinkan Kiai Hamid untuk pergi dan meminta agar ia tetap di tempat. "Kiai Ali memegang tangan Mbah Hamid dan mengatakan, 'Butuh uang, tetapi tidak perlu ke mana-mana, di sini saja,'" ungkap Gus Yahya, menirukan percakapan tersebut.
Dalam situasi tersebut, Kiai Hamid Pasuruan kemudian bertawasul dengan membaca Surah Al-Fatihah. Setelah selesai membaca, sesuatu yang luar biasa terjadi.
"Seketika itu, datanglah tamu-tamu rombongan yang cukup banyak. Satu per satu rombongan tersebut bersalaman dengan Mbah Hamid, dan ada yang memberikan amplop berisi uang," kata KH Yahya, menjelaskan bagaimana situasi tersebut berlangsung.
Amplop yang diberikan oleh tamu-tamu tersebut berisi uang, dan jumlah amplopnya sangat banyak. Setelah semua tamu pergi, Kiai Hamid mengumpulkan amplop tersebut dan mendorongnya kepada Kiai Ali.
"Saat amplop dibuka satu per satu oleh Kiai Ali, jumlah uang yang terkumpul ternyata pas sebesar Rp500.000," imbuh KH Yahya.
Advertisement
Pengakuan Kewalian Kiai Hamid
Kisah ini menunjukkan betapa Kiai Hamid Pasuruan memiliki kemampuan luar biasa dalam hal kewalian dan keistimewaan yang diakui oleh para ulama sekelas Kiai Ali Maksum.
"Pasca-kejadian tersebut, Kiai Ali mengakui kewalian Kiai Hamid Pasuruan dan memperkuat keyakinannya tentang keagungan beliau," tambah KH Yahya.
Cerita ini bukan hanya menggambarkan karomah atau mukjizat dari Kiai Hamid, tetapi juga menegaskan betapa beliau dihormati dan diakui sebagai seorang wali oleh sesama ulama.
Momen haul ke-42 Kiai Hamid Pasuruan ini memberikan kesempatan bagi umat untuk mengingat dan merenungkan kontribusi serta keistimewaan beliau.
Acara haul ini, yang diselenggarakan pada tanggal 25 September 2023, dihadiri oleh banyak tokoh dan pengikut setia Kiai Hamid. Kehadiran mereka menunjukkan betapa besar pengaruh dan penghormatan yang diberikan kepada Kiai Hamid Pasuruan.
Melalui kisah yang disampaikan oleh KH Yahya Staquf, diharapkan generasi saat ini dapat lebih memahami dan menghargai legasi kewalian Kiai Hamid Pasuruan.
Ini juga menjadi pengingat bagi umat Islam akan pentingnya menghormati dan mengikuti teladan ulama-ulama besar.
Sebagai penutup, KH Yahya Staquf mengajak semua untuk meneladani sikap dan kebijakan Kiai Hamid Pasuruan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga kisah ini dapat menjadi pelajaran berharga dan memperkuat iman serta penghormatan kita terhadap para ulama dan wali.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul