Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, menggarisbawahi pentingnya pemahaman dalam pengajian tafsir Al-Qur'an.
Dalam sebuah pengajian yang dikutip dari kanal YouTube @GPDCorpSanggau, yang dikutip Kamis (29/08) Gus Baha menjelaskan bahwa banyak orang yang mendalami tafsir Al-Qur'an dengan penuh kesungguhan, namun belum sepenuhnya memahami isinya.
Gus Baha menyoroti bahwa ribuan orang yang menghadiri pengajiannya sebetulnya memiliki kecintaan yang mendalam terhadap Al-Qur'an.
Advertisement
"Orang yang ngaji tafsir saya banyak, mungkin ribuan. Itu sebetulnya mencintai Al-Qur'an karena Al-Qur'an adalah kitab suci yang panduannya umat Islam," ujar Gus Baha dalam sesi pengajian tersebut.
Menurut Gus Baha, kecintaan ini terlihat dari upaya mereka untuk terus mencari orang yang bisa memahamkan isi Al-Qur'an.
Namun, Gus Baha juga mengkritik sikap beberapa pihak yang tidak memahami tafsir dan kemudian cepat menghakimi.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Pemahaman Al-Qur'an
"Mereka enggak paham terus mencari orang yang memahamkan terus, keren saya itu di mana coba," kata Gus Baha dengan nada bercanda.
Dalam penjelasannya, Gus Baha juga mengungkapkan kekesalannya terhadap orang-orang yang cepat menyalahkan jika tidak memahami pengajian.
"Mereka kurang ajarnya, kalau paham itu Alhamdulillah. Tapi nek ora paham, ora nyalahke akale (otak) sing lelet," lanjutnya, disertai dengan tawa.
Gus Baha menjelaskan bahwa pemahaman terhadap tafsir Al-Qur'an memerlukan proses dan kesabaran. "Mari Gus Baha nek ngaji cepet. Nek gak paham ora kok nyalahke uteke," tambahnya, menunjukkan bahwa kesalahan dalam memahami bukan semata-mata disebabkan oleh penyampaian yang cepat, tetapi juga oleh ketidaksabaran dan kurangnya usaha untuk memahami.
Gus Baha menggarisbawahi bahwa pengajaran yang diberikan bertujuan untuk membantu umat memahami Al-Qur'an dengan lebih baik.
Namun, pemahaman tersebut harus didukung dengan kemauan dan usaha dari para peserta pengajian itu sendiri.
Advertisement
Pentingnya Memahami Al-Qur
Sikap seperti ini, menurut Gus Baha, menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap usaha para pengajar dan proses pembelajaran.
Gus Baha mengingatkan bahwa memahami Al-Qur'an adalah tanggung jawab bersama antara pengajar dan peserta.
Tanggapan Gus Baha ini menunjukkan betapa pentingnya sikap yang bijak dan penuh kesabaran dalam belajar agama.
Ia berharap para peserta pengajian dapat lebih menghargai proses belajar dan tidak cepat menyalahkan apabila belum memahami sepenuhnya.
Pernyataan Gus Baha juga menggambarkan semangatnya untuk terus mendorong umat Islam agar lebih mendalami Al-Qur'an dengan penuh rasa cinta dan komitmen, bukan hanya sekadar mengikuti pengajian tanpa usaha untuk memahami lebih dalam.
Sebagai penutup, Gus Baha menekankan pentingnya keterbukaan dan kesabaran dalam belajar, serta menghargai setiap usaha yang dilakukan dalam mempelajari kitab suci.
Hal ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pengajaran dan pembelajaran Al-Qur'an.
Pengajian ini, yang tayangkan salah satunya di kanal YouTube @GPDCorpSanggau, memberikan wawasan penting tentang bagaimana cara memahami Al-Qur'an secara mendalam dan penuh pengertian. Gus Baha berharap pesan ini dapat diambil sebagai pelajaran untuk meningkatkan kualitas pengajian di masa depan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Â