Sukses

Kumpulan Doa setelah Sholat yang Paling Mustajab, Lengkap Beserta Artinya

Doa diartikan sebagai bentuk permohonan, pengharapan serta pujian kepada Allah SWT. Di antara waktu terbaik untuk berdoa adalah setelah sholat. Berikut bacaan doanya.

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa setelah melaksanakan sholat fardhu. Melalui doa kita dapat menyampaikan segala hajat yang diinginkan dan juga memohon ampun atas segala dosa yang diperbuat.

Terlebih, doa yang dipanjatkan setelah melaksanakan sholat fardhu adalah doa yang paling cepat dikabulkan sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:

وسئل النبي صلى الله عليه وسلم أي الدعاء أسمع أي أقرب إلى الإجابة قال جوف الليل ودبر الصلوات المكتوبات رواه الترمذي 

Artinya: “Rasulullah SAW ketika ditanya perihal doa yang paling didengar, yaitu doa yang paling dekat dengan ijabah menjawab, ‘(doa) Di tengah malam dan setelah sholat lima waktu,’ HR At-Tirmidzi,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Kasyifatus Saja, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah], halaman 65).

Berdoa merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Mengutip dari laman NU Online Jabar, berikut kumpulan doa setelah sholat lima waktu.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Doa Memohon Ampunan dari Segala Dosa

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allāhumma innī as’alukal ‘afwa wal ‘āfiyah fid dīni wad duniyā wal ākhirah. Walhamdulillāhi rabbil ‘ālamīn.   

Artinya: “Ya Allah, sungguh, aku memohon kepada-Mu maaf dan kekuatan pada agama, dunia, dan akhirat. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,” (Lihat Perukunan Melayu, [Jakarta, Alaydrus: tanpa tahun], halaman 51-52).

3 dari 7 halaman

2. Doa Memperbaiki Diri Sendiri 

اَللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ، لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ  

Allāhummahdinī li ahsanil akhlāq. Lā yahdī li ahsanihā illā anta. Washrif ‘annī sayyi’ahā. Lā yashrifu ‘anni sayyi’ahā illā anta. 

Artinya: “Ya Allah, bimbimbinglah diriku pada akhlak paling terpuji karena tidak ada yang dapat membimbing kepadanya kecuali Engkau. Palingkanlah aku dari akhlak yang buruk karena sungguh tidak ada yang dapat memalingkannya dariku kecuali Engkau.”

4 dari 7 halaman

3. Doa Mohon Dijauhkan dari Segala Maksiat

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ التَوْبَةَ وَدَوَامَهَا وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ المَعْصِيَةِ وَأَسْبَابِهَا وَذَكِّرْنَا بِالخَوْفِ مِنْكَ قَبْلَ هُجُومِ خَطَرَاتِهَا، وَاحْمِلْهُ عَلَى النَّجَاةِ مِنْهَا وَمِنْ التَّفَكُّرِ فِي طَرَائِقِهَا وَامْحُ مِنْ قُلُوبِنَا حَلَاوَةَ مَا اجْتَبَيْنَاهُ مِنْهَا، وَاسْتَبْدِلْهَا بِالكَرَاهَةِ لَهَا وَالطَّمَعِ لِمَا هُوَ بِضِدِّهَا  

Allāhumma innā nas’alukat taubata wa dawāmahā, wa na‘ūdzu bika minal ma‘shiyati wa asbābihā, wa dzakkirnā bil khaufi mina qabla hujūmi khatharātihā, wahmilhu alān najāti minhā wa minat tafakkuri fī tharā’iqihā, wamhu min qulūinā halāwata majtabaināhu minhā, wastabdilhā bil karāhati lahā wat thama‘I li mā huwa bi dhiddihā. 

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu kami meminta pertobatan dan kelanggengannya. Kepada-Mu, kami berlindung dari maksiat dan sebab-sebabnya. Ingatkan kami agar takut kepada-Mu sebelum datang bahaya maksiat. Bawakan ketakutan itu untuk menyelamatkan kami dari maksiat dan dari pikiran di jalanan maksiat. Hapuskan kelezatan maksiat yang kami pilih dari hati kami. Gantikan kenikmatan itu dengan rasa tidak suka dan keinginan terhadap lawanan maksiat,” (Lihat Perukunan Melayu, ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar, [Jakarta, Al-Aidarus: tanpa tahun], halaman 100).

5 dari 7 halaman

4.  Doa Memohon Syafaat untuk Kedua Orang Tua

 اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا وَلِجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالخَيْرَاتِ، رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ 

Allāhummaghfir lī dzunūbī, wa li wālidayya warhamhumā kamā rabbayānī shaghīran, wa li jamī‘il mu’minīna wal mu’mināti, wal muslimīna wal muslimāt al-ahyā’I minhum wal amwāti, wa tābi‘ baynanā wa baynahum bil khayrāti. Rabbighfir warham wa anta khayrur rāhimīna, wa lā hawla wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi, wa shallallāhu ‘alā khayri khalqihī sayyidinā muhammadin wa ālihī wa shahbihī wa sallama. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūna, wa salāmun ‘alal mursalīna, wal hamdulillāhi rabbil ‘alamīn. 

Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosaku dan kedua orang tuaku. Kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasuhku ketika kecil, (ampunilah dosa) orang beriman dan orang Islam baik laki-laki maupun perempuan, yang masih hidup dan yang sudah wafat. Iringilah kebaikan antara kami dan mereka. Tuhanku, ampunilah dan kasihilah. Sungguh, Kau sebaik-baik pengasih,–Tiada dan upaya kecuali berkat Allah yang maha tinggi dan maha agung. Salam sejahtera untuk sebaik-baik makhluk-Nya, Nabi Muhammad saw, keluarga, dan sahabatnya,–Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,” (Perukunan Melayu, [Jakarta, Al-Aidrus: tanpa tahun], halaman 55).

6 dari 7 halaman

5. Doa Meminta Kebaikan Sepanjang Hari

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْمَ فَتْحَهُ وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ وَبَرَكَتَهُ وَهُدَاهُ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْمَ وَخَيْرَ مَا فِيْهِ وَخَيْرَ مَا قَبْلَهُ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ. وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا فِيْهِ وَشَرِّ مَا قَبْلَهُ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ 

“Allâhumma innî as’aluka khaira hâdzal yaum, fathahu, wa nashrahu, wa nûrahu, wa barakatahu, wa hudâhu. Allâhumma innî as’aluka khaira hâdzal yaum wa khaira mâ fîhi wa khaira mâ qablah, wa khaira mâ ba’dah. Wa a‘ûdzubika min syarri hâdzal yaum, wa syarri mâ fîhi wa syarri mâ qablah, wa syarri mâ ba’dah”

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar memperoleh kebaikan, pembuka (rahmat), pertolongan, cahaya, berkah, dan petunjuk di hari ini. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan hari ini, kebaikan apa yang ada di dalamnya, kebaikan hari sebelumnya, dan kebaikan hari setelahnya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan hari ini, keburukan apa yang ada di dalamnya, keburukan hari sebelumnya, dan keburukan hari sesudahnya.”

7 dari 7 halaman

6. Doa Kebaikan Dunia dan Akhirat

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār 

Artinya: “Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.

Demikian kumpulan doa-doa yang bisa dipanjatkan setelah sholat lima waktu, semoga bermanfaat. Wallahua’lam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.