Sukses

Rahasia Menghafal Al-Qur'an dari Ustadz Hanan Attaki, Fokuslah pada Pengulangan, Bukan Kecepatan

Kunci utama dalam menghafal Al-Quran bukan berapa cepat menambah hafalan, jangan tergoda terburu-buru menghafal, ini saran Ustadz Hanan Attaki.

Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Hanan Attaki, seorang pendakwah muda yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang santai dan mudah dipahami, menegaskan pentingnya metode dalam menghafal Al-Quran.

Menurut Ustadz Hanan, kunci utama dalam menghafal Quran bukanlah seberapa cepat seseorang menambah hafalan, melainkan seberapa kuat hafalan tersebut diulang dan dikuatkan. Ceramah ini dikutip dari kanal YouTube @syiarkudus pada Jumat (30/08).

Dalam ceramahnya, Ustadz Hanan Attaki menjelaskan seringkali keinginan untuk cepat menambah hafalan justru membuat seseorang kehilangan keikhlasan.

"Jadi jangan tergoda untuk buru-buru nambah. Jangan tergoda untuk pengin cepat khatam, karena bisa jadi itu udah enggak ikhlas lagi, pengin cepat dibilang Hafiz kan," ujar Ustadz Hanan.

Ustadz Hanan menekankan bahwa niat yang tulus dan ikhlas adalah yang paling penting dalam proses menghafal Al-Qur'an. Disarankan agar setiap orang yang sedang menghafal Al-Quran fokus pada memperkuat hafalan yang sudah ada sebelum menambah hafalan baru.

"Mending kalau misalnya kita benar-benar lillahi ta'ala, target kita memang pengin dikuatin aja hafalannya," katanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Jangan Terburu-buru Tambah Hafalan

Bagi mereka yang baru memulai proses menghafal, Ustadz Hanan memberikan saran untuk tidak terburu-buru menambah hafalan.

"Kalau baru dapat setengah juz, ya udah kuatin murajaahnya atau ngulang hafalannya. Kalau udah kuat, nambah dikit, nambah dikit," jelasnya.

Ustadz Hanan juga mengingatkan bahwa bagi mereka yang tidak memiliki target untuk menjadi Hafiz dalam waktu dekat, lebih baik menghafal dengan nyaman dan mantap.

"Ya bagi kita yang enggak ada target untuk jadi Hafiz dalam waktu dekat, targetin aja senyamannya, tapi yang kuat gitu, yang mantap hafalannya," tuturnya.

Selain itu, Ustadz Hanan mengingatkan bahwa menjadi Hafiz Al-Quran bukan hanya tentang pencapaian di dunia, tetapi juga memiliki kedudukan istimewa di akhirat.

"Target kita tuh cuman pengin jadi Hafiz sebelum kita kembali kepada Allah, karena menjadi Hafiz dan nanti di akhirat itu tuh istimewa banget kedudukannya," tegasnya.

Juga ditekankan pentingnya menjaga hafalan Al-Quran agar tidak hilang, mengingat betapa sulitnya proses menghafal itu sendiri.

3 dari 3 halaman

Jangan Terpengaruh Keinginan Duniawi

"Hati-hati jangan sampai kita udah susah-susah nafal Quran, kan ngafal Quran tuh enggak gampang ya, susah banget kan," ujar Ustadz Hanan.

Dalam ceramahnya, Ustadz Hanan menekankan bahwa menghafal Al-Quran memerlukan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa.

Disarankan agar para penghafal Al-Quran selalu menjaga niat yang ikhlas dan terus memperbaiki hafalan mereka. "Kesabaran itu penting banget dalam ngafal Quran, dan ingat terus perbaiki niat kita," imbuhnya.

Ustadz Hanan juga mengajak para penghafal Al-Quran untuk tidak terpengaruh oleh keinginan duniawi, seperti ingin segera mendapatkan gelar Hafiz.

Menurutnya, yang terpenting adalah menjaga hafalan agar tetap kuat dan terus diulang-ulang. "Jangan kejar gelar Hafiz, kejar aja kualitas hafalan kita. Itu yang lebih penting," ujarnya.

Dalam ceramah tersebut, Ustadz Hanan juga memberikan motivasi bahwa setiap usaha dalam menghafal Al-Quran akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah.

"Setiap huruf yang kita hafal, setiap pengulangan yang kita lakukan, semuanya itu dihitung sebagai ibadah oleh Allah," tuturnya.

Ustadz Hanan menekankan bahwa menghafal Al-Quran adalah proses yang tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa. "Ngafal Quran itu proses panjang, jangan tergesa-gesa, nikmati setiap ayat yang kita hafal," katanya.

Di akhir ceramahnya, Ustadz Hanan mengingatkan kembali pentingnya keikhlasan dalam menghafal Al-Quran. "Ingat, hafal Quran itu buat Allah, bukan buat manusia. Jadi, selalu jaga niat kita," pungkasnya.

Pesan dari Ustadz Hanan ini menjadi pengingat bagi para penghafal Al-Quran bahwa proses menghafal adalah perjalanan spiritual yang memerlukan kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan.

Jangan terburu-buru, tetapi fokuslah pada kualitas hafalan agar menjadi penghafal Al-Quran yang benar-benar kokoh dan istimewa di hadapan Allah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Â