Sukses

Kisah Abah Guru Sekumpul Bakar Bergepok-gepok Uang, Ternyata Ini yang Terjadi

Kisah ini bermula ketika seorang santri khadam melihat Abah Guru Sekumpul sedang memilah uang. Uang-uang tersebut dipisahkan menjadi dua bagian, satu bagian disimpan, sementara bagian lainnya justru dibakar.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kisah luar biasa tentang Abah Guru Sekumpul disampaikan melalui kanal YouTube @Ceritaislami836, dikutip Sabtu (31/08),

Dalam kisah ini, seorang santri khadam (pembantu) menyaksikan kejadian menggetarkan hati saat Abah Guru Sekumpul memilah dan membakar uang haram yang bercampur dengan subhat.

Kisah ini bermula ketika seorang santri khadam melihat Abah Guru Sekumpul sedang memilah uang. Uang-uang tersebut dipisahkan menjadi dua bagian, satu bagian disimpan, sementara bagian lainnya justru dibakar.

"Melihat pemandangan itu, santri khadam tersebut terkejut dan bertanya-tanya dalam hati, mengapa uang itu dibakar, sungguh sayang sekali," demikian narasi dalam video tersebut.

Karena rasa penasaran yang mendalam, santri khadam tersebut akhirnya memberanikan diri mendekat dan bertanya langsung kepada Abah Guru Sekumpul.

"Abah, mengapa uangnya dibakar? Kan sayang," tanya santri itu dengan penuh rasa ingin tahu.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ketika Uang yang Dibakar Keluarkan Darah

Abah Guru Sekumpul hanya tersenyum mendengar pertanyaan santri tersebut. Dengan tenang, Abah Guru menjawab, "Kamu ingin tahu kenapa aku membakar uang ini?" Santri itu pun mengangguk dan menjawab dengan sopan, "Iya, Abah."

Tanpa banyak bicara, Abah Guru Sekumpul kemudian mengambil sisa-sisa uang yang belum dibakar. Lalu, dengan tangan beliau sendiri, uang tersebut diperah.

"Subhanallah, keluarlah darah dari uang tersebut," lanjut kisah dalam video, menggambarkan betapa terkejutnya santri khadam itu saat melihat darah keluar dari uang yang diperah oleh Abah Guru Sekumpul.

Santri tersebut benar-benar terkejut dan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Abah Guru Sekumpul kembali tersenyum dan menjelaskan.

"Nah, sekarang kamu sudah tahu mengapa aku membakar uang ini. Karena uang ini adalah uang haram dan bercampur subhat," katanya. Kisah ini memberikan pelajaran mendalam tentang betapa berharganya menjaga kebersihan harta yang dimiliki.

"Uang yang berasal dari sumber yang tidak jelas atau haram bisa membawa keburukan, dan oleh karena itu, harus dijauhkan," kata Abah Guru Sekumpul, seperti yang dikisahkan dalam video.

Abah Guru Sekumpul dikenal sebagai ulama yang sangat berhati-hati dalam menjaga kebersihan harta. Beliau selalu memastikan bahwa setiap harta yang diterimanya berasal dari sumber yang halal dan bersih.

3 dari 3 halaman

Inti Nasihat dari Kisah Ini

"Beliau sangat teliti dalam memilah harta, memastikan tidak ada yang haram atau subhat yang dapat mencemari keberkahan hidupnya," lanjut narasi tersebut.

Kisah ini juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu waspada terhadap asal-usul harta yang mereka peroleh.

"Harta yang diperoleh dari jalan yang tidak halal, meskipun tampaknya menguntungkan, pada akhirnya hanya akan membawa mudarat," tegas Abah Guru Sekumpul.

Ulama kharismatik dari Martapura, Kalimantan Selatan ini, juga mengajarkan bahwa keberkahan dalam hidup tidak hanya ditentukan oleh banyaknya harta, tetapi oleh kebersihannya.

Keberkahan dalam hidup tidak datang dari jumlah harta, tetapi dari kehalalan dan kebersihannya.

Kisah yang disampaikan dalam video ini mengajarkan kepada umat Islam untuk selalu berhati-hati dalam mencari nafkah dan memastikan bahwa setiap rezeki yang diterima adalah benar-benar halal.

Hanya dengan harta yang halal dan bersih, keberkahan Allah akan menyertai kehidupan kita.

Kisah Abah Guru Sekumpul ini tidak hanya menjadi pengingat bagi santri khadam yang menyaksikannya, tetapi juga bagi semua orang yang mendengarnya, untuk selalu menjaga kebersihan harta yang dimiliki.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.