Sukses

Huru-hara seperti Apa yang Dimaksud sebagai Tanda Kiamat? Ini Penjelasannya Berdasar Hadis

Salah satu tanda kiamat ialah munculnya banyak huru-hara di akhir zaman

Liputan6.com, Cilacap - Salah satu tanda dari sekian banyak tanda-tanda kiamat ialah munculnya banyak huru-hara di akhir zaman. Menukil Kamus Besar Bahas Indonesia, huru-hara ialah keributan, kerusuhan dan kekacauan.

Jikalau menelisik makna di atas, maka huru-hara yang dimaksud tentu saja hal ini telah lama dan telah berulang kali kejadiannya.

Tak perlu secara spesifik disebutkan contoh-contoh huru-hara yang telah terjadi, sebab sifatnya sudah maklum alias telah diketahui banyak orang.

Namun, perihal huru-hara yang seperti apa yang secara spesifik menandakan telah dekatnya waktu kiamat, tentu saja menarik untuk dipelajari.

Berikut ini penjelasannya sebagaimana dinukil dari hadis-hadis Rasulullah SAW.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Hadis Pertama

Menukil Republika, berikut ini sejumlah hadis yang mengungkap tentang munculnya huru-hara akhir zaman pertanda dekatnya kiamat:

وعَن عَبدِ اللهِ بنِ عَمرِو بنِ العاصِ رَضيَ اللهُ عَنهما قال: نادَى مُنادي رَسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم: الصَّلاةَ جامِعةً، فاجتَمَعنا إلَى رَسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم فقال: إنَّه لَم يَكُنْ نَبيٌّ قَبلي إلَّا كانَ حَقًّا عليه أن يَدُلَّ أمَّتَه على خَيرِ ما يَعلَمُه لَهم، ويُنذِرَهم شَرَّ ما يَعلَمُه لَهم، وإنَّ أمَّتَكُم هَذِه جُعِلَ عافيَتُها في أوَّلِها، وسَيُصيبُ آخِرَها بَلاءٌ وأمورٌ تُنكِرونَها، وتَجيءُ الفتنةُ فيُرَقِّقُ بَعضُها بَعضًا، وتَجيءُ الفتنةُ فيَقولُ المُؤمِنُ: هَذِه هَذِه. فمَن أحَبَّ أن يُزحَزَحَ عَنِ النَّارِ ويَدخُلَ الجَنَّةَ، فلتأتِه مَنيَّتُه وهو يُؤمِنُ باللهِ واليَومِ الآخِرِ 

Dari Abdullah bin Amr bin al-Ashar RA, dia berkata, "Ketika itu seorang penyeru yang diperintahkan Rasulullah SAW menyerukan “Marilah sholat berjamaah”. Kami berkumpul menuju Rasulullah SAW dan beliau bersabda, “Sesungguhnya tidak ada Nabi sebelumku kecuali menjadi kewajiban baginya untuk menunjukkan umatnya kepada kebaikan yang diketahuinya serta memperingatkan mereka akan keburukan yang diketahuinya bagi mereka. 

Sesungguhnya umatku ini adalah umat yang baik permulaannya akan tetapi setelahnya akan datang banyak bencana dan hal-hal yang diingkari. Akan datang suatu fitnah yang membuat sebagian orang memperbudak yang lain. Akan datang suatu fitnah hingga seorang mukmin berkata “inilah kehancuranku”. Kemudian fitnah tersebut hilang dan datanglah fitnah yang lain hingga seorang mukmin berkata “Inilah dia, inilah dia”. Maka barangsiapa yang ingin dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga hendaklah ia mati da

3 dari 3 halaman

Hadis Kedua - Ketiga

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ 

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, Al haraj -yaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian."

Dalam hadis lain dijelaskan demikian,

عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْقَائِمِ وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنْ السَّاعِي فَكَسِّرُوا قِسِيَّكُمْ وَقَطِّعُوا أَوْتَارَكُمْ وَاضْرِبُوا سُيُوفَكُمْ بِالْحِجَارَةِ فَإِنْ دُخِلَ يَعْنِي عَلَى أَحَدٍ مِنْكُمْ فَلْيَكُنْ كَخَيْرِ ابْنَيْ آدَمَ 

Dari Abu Musa Al-Asya’ri RA, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Menjelang datangnya hari kiamat akan muncul fitnah seperti malam yang gelam gulita, seorang laki-laki beriman di pagi hari lalu kafir di sore hari, sore hari beriman lalu pagi hari kafir. Pada waktu itu orang yang duduk lebih baik dari orang yang berdiri, dan orang yang berjalan lebih baik dari orang yang berlari (jalan cepat). Patahkanlah anak panah kalian dan potonglah tali busur kalian, serta tancapkanlah pedang kalian di bebatuan. Jika ada seseorang yang masuk pada salah seorang dari kalian (untuk membunuh), maka berlakulah seperti sebaik-baik dari kedua anak Adam (Qabil dan Habil)." (HR Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul