Sukses

Kisah Karomah Sunan Prapen, Ribuan Lebah Beracun Mengusir Pasukan Majapahit

Kisah Sunan Prapen, cucu Sunan Giri yang pernah mengalahkan pasukan Majapahit dengan pasukan lebah.

Liputan6.com, Jakarta - Sunan Prapen, cucu dari Sunan Giri, merupakan salah satu Waliyullah yang dikenal memiliki karomah luar biasa.

Kisah heroiknya dalam mempertahankan Giri Kedaton dari serangan pasukan Majapahit menjadi legenda yang diceritakan turun-temurun, salah satunya diungkap dalam kanal YouTube @Ceritaislami836.

Sunan Prapen dikenal sebagai sosok yang berpengaruh besar dalam penyebaran Islam di Jawa, terutama di kawasan Giri Kedaton.

Berdasarkan Babat Tanah Jawi dan Serat Centini, Sunan Prapen dan para pengikutnya menghadapi serangan besar-besaran dari ribuan pasukan Majapahit yang dipimpin oleh Patih Maudara.

Serangan ini membawa kehancuran besar bagi Giri Kedaton. Pasukan Majapahit berhasil menguasai sebagian besar wilayah tersebut, menyebabkan banyak santri menjadi korban, dan seluruh bangunan di kawasan Giri dibakar habis hingga menjadi lautan api.

Kondisi yang sangat genting ini memaksa Sunan Prapen untuk mundur bersama para pengikutnya.

Sunan Prapen dan para pengikutnya kemudian bergerak mundur ke makam Sunan Giri, sebuah tempat yang suci bagi mereka.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sunan Prapen Dikepung Musuh

Di sana, di tengah kepungan pasukan musuh, Sunan Prapen melakukan sesuatu yang luar biasa. Dengan penuh keyakinan, Sunan Prapen memanjatkan doa kepada Allah SWT, memohon pertolongan atas situasi genting yang mereka hadapi.

Setelah selesai berdoa, Sunan Prapen memberikan perintah kepada juru kunci makam untuk membuka pintu kayu jati yang ada di kompleks makam.

Apa yang terjadi setelahnya adalah sebuah keajaiban yang mengubah jalannya pertempuran tersebut secara dramatis.

Dengan izin Allah Ta’ala, ribuan tawon atau lebah beracun keluar dari dalam kompleks makam tersebut.

Lebah-lebah tersebut terbang ke angkasa dalam jumlah yang begitu banyak, hingga membentuk gumpalan besar seperti awan hitam.

Awan lebah ini kemudian menyerang barisan pasukan Majapahit yang saat itu sedang bersuka cita atas kemenangan sementara mereka.

Pasukan Majapahit yang tak menduga serangan dari lebah-lebah beracun ini pun lari tunggang langgang. Sengatan lebah yang begitu banyak menyebabkan tubuh para prajurit menjadi lebam dan penuh dengan luka.

3 dari 3 halaman

Bala Bantuan Lebah di Makam Sunan Giri

Banyak dari mereka yang menjadi korban sengatan dan melarikan diri ke dalam hutan untuk menyelamatkan diri.

Serangan lebah ini bukan hanya menghentikan serangan Majapahit, tetapi juga memunculkan ketakutan yang mendalam di kalangan prajurit Majapahit.

Mereka yang selamat dari serangan tersebut tidak pernah kembali lagi untuk menyerang Giri Kedaton. Kisah ini menjadi salah satu bukti karomah Sunan Prapen yang diakui oleh banyak orang.

Kisah ini juga menjadi simbol kekuatan spiritual yang dimiliki oleh para wali Allah. Bukan hanya kekuatan fisik yang menjadi andalan dalam pertempuran, tetapi juga kekuatan doa dan keyakinan yang mampu mengubah jalannya sejarah.

Sunan Prapen membuktikan bahwa dengan pertolongan Allah, segala sesuatu yang tampaknya mustahil dapat terjadi.

Karomah ini terus diceritakan oleh masyarakat sebagai bagian dari warisan spiritual yang ditinggalkan oleh Sunan Prapen. Hingga kini, makam Sunan Giri dan Sunan Prapen menjadi tempat yang dihormati dan sering dikunjungi oleh umat Islam, terutama mereka yang ingin mengambil hikmah dari kisah-kisah karomah para wali.

Kisah ini juga memberikan pelajaran bahwa dalam menghadapi segala tantangan, keimanan dan doa kepada Allah adalah kunci utama.

Sunan Prapen menunjukkan bahwa dengan berserah diri sepenuhnya kepada Allah, pertolongan akan datang dari arah yang tidak terduga.

Keajaiban yang terjadi di Giri Kedaton ini menjadi bukti nyata bahwa pertolongan Allah bisa datang dalam bentuk apapun, bahkan dari makhluk kecil seperti lebah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.