Sukses

Mau Tahu Kepintaran Tertinggi? Simak Penjelasan Mendalam Ustadz Adi Hidayat

Kepintaran tertinggi bukan sekadar pengetahuan duniawi, simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat berikut.

Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan orang berpikir bahwa kepintaran tertinggi diukur dari prestasi akademis, seperti meraih berbagai gelar dan penghargaan. Namun, Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan bahwa kepintaran sejati tidak hanya tentang pengetahuan duniawi.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa kepintaran tertinggi bukanlah tentang seberapa hebat atau pintar seseorang dalam bidang akademis, tetapi lebih pada kedekatannya dengan Allah.

Dalam penjelasannya, UAH memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya mengenal Allah sebagai ukuran sejati kepintaran.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, meskipun seseorang mungkin memiliki pencapaian akademis yang mengesankan, seperti kuliah di universitas ternama atau menghafal banyak informasi, hal itu belum dianggap sebagai kepintaran yang sejati jika tidak diimbangi dengan pengenalan terhadap Allah.

"Sehebat apapun, sepintar apapun manusia, kalau tidak kenal Allah, itu belum ada apa-apanya," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube @mahabbatulmushtofa16 pada Kamis (05/09/2024).

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa kepintaran tertinggi adalah ketika seseorang memiliki pemahaman dan kedekatan yang mendalam dengan Allah.

"Kepintaran tertinggi itu ketika mengenal Allah," jelasnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pentingnya Megenal Allah SWT

Pentingnya mengenal Allah dalam konteks kepintaran juga ditekankan sebagai penilaian yang lebih tinggi dibandingkan pencapaian akademis semata.

"Anda boleh kuliah, boleh sekolah, boleh sepintar apapun, hafal apapun, tapi kalau tidak kenal Allah, itu belum masuk standar pengetahuan yang diabsahkan oleh Alquran," tambahnya.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa pengetahuan yang diperoleh dari studi atau pendidikan formal harus disertai dengan pemahaman spiritual yang mendalam.

"Pengetahuan yang sebenarnya adalah yang membawa kita lebih dekat kepada Allah dan membuat kita lebih memahami tujuan hidup kita di dunia ini," ujarnya.

Mengintegrasikan pengetahuan duniawi dengan pengetahuan spiritual merupakan hal yang penting.

"Setiap ilmu yang kita pelajari harus mengarahkan kita untuk lebih memahami dan mendekatkan diri kepada Allah," tegasnya.

Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa meskipun pencapaian akademis bisa sangat berharga, hal itu tidak boleh mengesampingkan pengenalan terhadap Allah.

3 dari 3 halaman

Jangan Diukur dari Duniawi Saja

"Kepintaran yang tidak melibatkan Allah tidak akan memberikan manfaat yang sebenarnya, baik untuk diri sendiri maupun orang lain," jelasnya.

Dia mengajak semua orang untuk mengevaluasi kembali definisi kepintaran mereka.

"Jangan hanya mengukur kepintaran dari pencapaian duniawi saja, tapi lihatlah sejauh mana pengetahuan kita membawa kita lebih dekat kepada Allah," ujarnya.

Pengetahuan yang bermanfaat adalah pengetahuan yang mendekatkan kita kepada Allah dan membuat kita lebih bersyukur atas segala nikmat-Nya.

"Ketika kita mengenal Allah, kita akan menyadari bahwa segala ilmu yang kita miliki adalah anugerah dari-Nya," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Dia menambahkan bahwa kepintaran tertinggi adalah kepintaran yang berpadu dengan iman dan taqwa.

"Hanya dengan mengenal Allah, kita dapat mencapai kepintaran yang sebenarnya dan menjalani hidup dengan lebih baik," tutupnya.

Ustadz Adi Hidayat berharap agar setiap individu dapat menyeimbangkan pengetahuan duniawi dan pengetahuan spiritual, sehingga mencapai kepintaran yang sejalan dengan ajaran Alquran.

"Mari kita jadikan pengenalan terhadap Allah sebagai puncak dari segala bentuk kepintaran," ajaknya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.