Liputan6.com, Jakarta - Nama Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Lathif terkenal sebagai seorang ulama yang mencetak banyak ulama besar di zamannya. Santri Mbah Kholil Bangkalan yang menjadi ulama tersebar di berbagai daerah.
Dua di antaranya adalah sosok yang sangat terkenal di kalangan muslim Indonesia, KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahab Chasbullah. Dua ulama ini menjadi tokoh pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU).
Mbah Kholil adalah seorang waliyullah. Kewalian Mbah Kholil diakui oleh ulama-ulama besar. Salah satunya pengarang Maulid Simtudduror, Habib Ali bin Muhammad bin Husein al-Habsyi.
Advertisement
Baca Juga
Kemasyhuran Mbah Kholil tidak lepas dari perjuangannya saat remaja dalam memperdalam ilmu agama. Ulama asal Bangkalan itu banyak berguru ke beberapa ulama untuk mematangkan ilmunya.
Salah satunya ia pernah mondok di pesantren yang diasuh oleh KH Asyik. Di pesantren ini, ada satu kisah menarik yang pernah bikin sang guru Mbah Kholil kebingungan melihat keanehan muridnya. Kejadian itu merupakan salah satu karomah Mbah Kholil selagi muda.
Simak berikut kisah karomah Mbah Kholil yang terjadi saat mondok di pesantren KH Asyik, disarikan dari laman resmi Pesantren Syaichona Moh Cholil.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Mbah Kholil Diminta Bawa Gula Madura
Dikisahkan, suatu ketika guru Mbah Kholil, KH Asyik akan mengadakan tasyakuran yang cukup besar di pesantrennya. Acara selamatan ini membutuhkan gula madura yang sangat banyak. Beliau ingin gula madura karena terkenal kualitasnya.
Mengetahui Mbah Kholil asal Madura, maka KH Asyik meminta santrinya itu untuk pulang ke Madura dan membawakan gula tersebut. Dalam benaknya, orang Madura akan lebih mudah mendapatkan gula yang diinginkannya.
"Kholil, Kamis malam Jum’at saya ingin mengadakan tasyakuran, bisakah kamu pulang dan membawakan gula madura untuk dibawakan ke sini?” tanya KH Asyik kepada santrinya, Mbah Kholil, dikutip dari laman Syaichona.net, Kamis (5/9/2024).
“Iya, kiai,” ucap Mbah Kholil menyanggupi dengan hormat dan patuh pada sang guru.
Advertisement
Keanehan yang Terjadi
Sehari menjelang acara digelar, KH Asyik masih melihat Mbah Kholil berada di lingkungan pesantren. Ia merasa gelisah dan takut gula yang dimintanya tidak ada pada waktunya.
“Kholil kamu tidak pulang? Apa gula yang saya suruh sudah ada di sini?’’ tanya KH Asyik dengan wajah cemberut.
“Iya, kiai. Gulanya ada di kamar saya,’’ jawab Mbah Kholil dengan tenang dan sopan.
Setelah memastikan gula pesanannya ada, KH Asyik memangggil dan menyuruh para santrinya untuk membawa gula madura dari kamar Mbah Kholil ke gudang penyimpanan.
Anehnya, gudang yang cukup besar itu sudah penuh, sementara di kamar Mbah Kholil masih tersisa banyak. Para santri pun sudah kelelahan untuk membawa gula madura itu.
KH Asyik merasa kebingungan melihat kejadian aneh tersebut. Dalam hatinya ia bertanya, “Dari mana Kholil bisa mendapatkan gula sebanyak itu? Padahal sejak aku suruh ia tidak kemana-mana.”
KH Asyik akhirnya menyadari bahwa kejadian itu bukan hal biasa, melainkan suatu karomah kewalian yang Allah SWT berikan kepada Mbah Kholil.
Semenjak kejadian itu, KH Asyik memberi perhatian lebih kepada Mbah Kholil. Santri pun banyak yang menyenangi Mbah Kholil. Wallahu a’lam.