Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia dalam agenda perjalanan apostolik Asia Pasific. Kedatangan Kepala Negara Vatikan itu disambut hangat dan penuh suka cita oleh masyarakat Indonesia.
Selama di Indonesia, ada beberapa agenda Paus Fransiskus yang diikuti. Salah satunya adalah menghadiri dialog lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Kamis (5/9/2024).
Ada momen menarik setelah paus asal Argentina itu mengikuti agenda pertemuan dengan para tokoh lintas agama. Momen itu terjadi persis setelah foto bersama antara paus dengan tokoh-tokoh agama lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Imam Besar Istiqlal KH Nasaruddin Umar yang sedang mengantar Paus Fransiskus ke halaman Masjid Istiqlal tiba-tiba diminta foto saat berdua. Awalnya dua pemuka agama itu saling berjabat tangan sembari menghadap kamera.
Kemudian Nasaruddin mencium kening Paus Fransiskus. Tanda kasih sayang dan menunjukkan sikap saling toleransi itu dibalas oleh paus dengan mencium balik tangan sang imam besar.
Momen keakraban dan penuh kasih sayang itu menjadi sorotan warganet di media sosial. Banyak yang terharu dengan momen ini lantaran mencerminkan sikap toleransi untuk persatuan umat antaragama.
“Beginilah Indonesia seharusnya. Imam besar masjid Istiqlal mencium kening Paus Fransiskus, dan Paus pun mencium tangan KH Nasaruddin Umar. Simbol persatuan umat,” tulis akun X @narkosun.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kebahagiaan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal
Dalam sambutannya di dialog lintas agama, Paus Fransiskus mengaku bahagia berada di Masjid Istiqlal yang menjadi tempat ibadah umat Islam terbesar di Asia Tenggara dan menghubungkan dengan gereja katedral.
“Ini adalah simbol yang bermakna yang memperkenankan dua tempat ibadah agung, tidak hanya berhadapan satu sama lain, tapi juga terhubung satu sama lain.” katanya.
Paus mengatakan, Indonesia adalah negara besar yang memiliki tambang emas terbesar di dunia. Namun ia berpesan bahwa harta yang paling berharga ialah kemauan menjaga kerukunan agar tidak saling bertikai antaragama.
Advertisement
Toleransi Harus Dibuktikan, Bukan Sekadar Wacana
Sementara itu, Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar menuturkan, toleransi bukan sekadar bahasan, tapi harus dibuktikan dalam kehidupan nyata.
Ia berharap, komitmen menjaga kerukunan antarumat beragama tidak hanya dilakukan hari ini, tapi harus dilanjutkan.
“Kita harus tindak lanjuti dalam bentuk aksi program di masa depan, terutama tadi bicara tentang penyelamatan lingkungan,” tuturnya.