Liputan6.com, Jakarta - Pahala akan diperoleh jika seseorang berbuat kebaikan dan melakukan ibadah sebagai bentuk menjalani perintah-Nya. Pahala yang didapat dari suatu ibadah berbeda-beda, tergantung amalan yang dikerjakan.
Sebaliknya, jika seseorang melanggar perintah Allah SWT, ia akan diganjar dosa. Dosa terdiri dari dosa berat hingga ringan. Salah satu dosa besar adalah berbuat syirik alias menyekutukan Allah.
Dosa akan kita dapatkan jika kita berbuat maksiat. Misalnya, berbuat zina, mencuri, membunuh, atau berbuat sesuatu yang dilarang agama lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Ketika seorang muslim berbuat dosa, syariat Islam menganjurkan segera bertobat. Tobatnya muslim umumnya dilakukan dengan melaksanakan sholat sunnah dua rakaat yang kemudian dikenal dengan sholat tobat.
Namun ternyata, menurut ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya, jika berbuat dosa tak cukup sholat tobat. Lantas, apa yang harus dilakukan lagi selain tobat jika benar-benar diampuni Allah SWT? Simak penjelasan Buya Yahya berikut.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya menuturkan, pada dasarnya Allah Maha Pengampun. Dosa-dosa karena perbuatan zina, judi, hingga mabuk jangan khawatir tidak diampuni Allah. Sebanyak apapun dosanya akan sangat mudah bagi Allah untuk mengampuni, asalkan benar-benar tobat.
Buya Yahya menjelaskan, yang dimaksud benar-benar tobat adalah timbul rasa penyesalan atas perbuatan maksiat tersebut, sehingga tidak akan mengulanginya lagi.
“Kalau dia serius bertobat menuju kepada Allah, orang bertobat dari dosa seperti yang tidak berdosa. Catatannya adalah serius dalam bertobat, menyesal dulu,” kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Rabu (11/9/2024).
“Jadi penyesalan harus dihadirkan dalam hatinya kemudian dirasakan oleh anggota tubuhnya. Sehingga betul-betul (tobat) dia. Kalau ingin melakukan kejahatan tersebut menjadi ketakutan dia,” imbuh Buya Yahya.
Advertisement
Jangan Ragu jika Tidak Diampuni
Buya Yahya mengatakan, orang yang pernah berbuat maksiat jangan pernah menceritakan apa yang telah dilakukannya kepada manusia, sekalipun itu kepada keluarga atau pasangan. Cukup mengadu kepada Allah saja dan memohon ampun kepada-Nya dengan menyesali perbuatannya.
“Setelah Anda menyesal dan Anda menjaga agar tidak bercerita kepada siapapun dari bangsa manusia, kerjaan Anda hanya mengadu kepada Allah. Maka ketahuilah Allah Maha Pengampun,” katanya.
“Kalau Allah sudah mengampuni gak akan tampak dosa itu. Tidak (ada dosa) di alam barzah, tidak (ada dosa) di Padang Mahsyar, tidak (ada dosa) di akhirat nantinya. Karena sudah diampuni, dihapus oleh Allah,” tambah Buya Yahya.
Buya Yahya mengajak orang-orang yang pernah berbuat dosa agar segera bertobat kepada Allah. Jangan ragu, sebesar apapun dosanya akan Allah ampuni selama dia serius bertobat kepada-Nya.
“Bahkan kalau orang berdosa kemudian tobat dengan serius, maka masuk orang yang istimewa. Allah mencintai orang yang bertobat,” tutur Buya Yahya.
Panduan Sholat Tobat
Sebagai panduan, berikut tata cara dan niat sholat tobat. Secara umum, tata cara sholat tobat tidak berbeda jauh dengan sholat lain. Sholat tobat diawali dengan niat. Berikut adalah lafal niat sholat tobat yang dilakukan sebanyak dua rakaat.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushall sunnatat tobati rak’ataini lillaahi ta’aala.
Artinya: "Aku berniat melakukan sholat sunah tobat dua rakaat karena Allah Ta’ala”
Setelah niat, dilanjutkan dengan gerakan-gerakan sholat pada umumnya. Seperti takbiratul ihram, membaca doa iftitah pada rakaat pertama, membaca surat Al-Fatihah, membaca surah dalam Al-Qur’an hingga salam pada rakaat kedua.
Doa Setelah Sholat Tobat
Setelah melakukan sholat tobat, dianjurkan untuk berdoa. Kita bisa membaca doa berikut.
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma Anta Rabbi, la ilaha illa Anta khalaqtani, wa ana 'abduka, wa ana ala ahdika wawa'dika mastatha'tu, audzubka min syarrima shana'tu, abu'u laka bini'matika alayya wa abu'u laka bi dzanbi, faghfirli, fa innahu la yaghfirudzunuba illa Anta.
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menepati perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.”
Namun, sebagaimana penjelasan Buya Yahya, sholat tobat saja tidak cukup. Orang yang ingin benar-benar bertobat harus menyesali perbuatannya dan tidak mengulanginya lagi. Ingat, cukup berceritanya kepada Allah saja, tidak perlu curhat kepada manusia sekalipun itu orang terdekat.
Wallahu a'lam.
Advertisement