Liputan6.com, Jakarta - Hari Jumat merupakan hari yang utama bagi umat Islam. Ada banyak amalan sunnah yang dapat dilakukan pada hari mulia ini.
Umat Islam berlomba-lomba mengisinya dengan meningkatkan amal ibadah, seperti bersedekah, membaca Al-Qur'an, sholat sunnah dapat ibadah lainnya.
Selain itu juga terdapat amalan sunnah mandi jumat. Anjuran tersebut sebagaimana terdapat dalam hadis riwayat Ibnu Abbas:
Advertisement
إِنَّ هَذَا يَوْمُ عِيدٍ جَعَلَهُ اللَّهُ لِلْمُسْلِمِينَ، فَمَنْ جَاءَ إِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ، وَإِنْ كَانَ طِيبٌ فَلْيَمَسَّ مِنْهُ، وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ
Artinya: “Hari ini (Jumat) adalah hari raya yang dijadikan Allah SWT untuk umat Islam. Siapa yang ingin melaksanakan sholat Jumat, hendaklah mandi, memakai wangi-wangian kalau ada, dan menggosok gigi (siwak),” (HR Ibnu Majah).
Lantas, apakah amalan mandi jumat ini juga disunnahkan bagi kalangan perempuan dan anak-anak? Atau hanya dikhususkan untuk kaum laki-laki yang diwajibkan menghadiri Jumat?
Baca Juga
Saksikan Video Pilihan ini:
Hukum Mandi Jumat bagi Perempuan dan Anak-Anak
Mengutip dari laman NU Online, salah satu hadis Nabi menuturkan:
مَنْ أَتَى الْجُمُعَةَ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ النِّسَاءِ فَلْيَغْتَسِلْ وَمَنْ لَمْ يَأْتِهَا فَلَيْسَ عَلَيْهِ غُسْلٌ
Artinya: Siapapun dari kalangan laki-laki dan perempuan yang menghadiri Jumat, maka mandilah. Barangsiapa yang tidak berniat menghadiri Jumat, maka tidak ada anjuran mandi baginya. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).
Mubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi berpendapat:
وَاسْتُدِلَّ مِنْ مَفْهُومِ الْحَدِيثِ أَنَّ الْغُسْلَ لَا يُشْرَعُ لِمَنْ لَا يَحْضُرُ الْجُمُعَةَ وَقَدْ جَاءَ التَّصْرِيحُ بِمُقْتَضَاهُ فِي رِوَايَةِ عُثْمَانَ بْنِ وَاقِدٍ عَنْ نَافِعٍ عِنْدَ أَبِي عوانة وابن خزيمة وابن حِبَّانَ فِي صِحَاحِهِمْ بِلَفْظِ مَنْ أَتَى الْجُمُعَةَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ فَلْيَغْتَسِلْ وَمَنْ لَمْ يَأْتِهَا فَلَيْسَ عَلَيْهِ غُسْل
Artinya: Dari pemahaman hadis ini, bisa diambil sebuah dalil bahwa mandi tidak dianjurkan bagi mereka yang tidak menghadiri Jumat. Penjelasan ini terdapat dalam Riwayat Utsman bin Waqid dari Nafi’ menurut Abi Awanah, Ibn Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya yang menggunakan redaksi: Barangsiapa dari laki-laki dan perempuan yang menghadiri Jumat, maka mandilah. Barangsiapa yang tidak berniat menghadiri Jumat, maka tidak ada anjuran mandi baginya
Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa mandi Jumat disunnahkan bagi siapapun (laki-laki, perempuan, anak-anak) yang memang menghadiri Jumat, meskipun mereka tidak diwajibkan untuk menghadiri Jumat. Tentu mandi Jumat bukan sekedar memiliki kesunnahan belaka, akan tetapi juga mencerminkan kebersihan dan bentuk kegembiraan umat Islam atas hari Jumat itu sendiri.
Advertisement
Waktu Terbaik Mandi Sunnah Jumat
Syekh M Nawawi Banten dalam Nihayatuz Zain mengatakan:
و(سن لمريدها) أي لمن أراد حضور الجمعة (الغسل) وإن لم تجب عليه
Artinya: “Orang yang akan sholat Jumat disunnahkan mandi meskipun itu tidak wajib untuknya.”
ووقته (بعد فجر) أي من طلوع الفجر الصادق إلى صعوب الخطيب على المنبر أو إلى فراغ الصلاة وتقريبه من ذهابه إلى الجمعة أفضل لأنه أفضى إلى المقصود من انتفاء الروائح الكريهة
Artinya: “Waktunya setelah sholat shubuh, maksudnya dari terbit fajar shadiq sampai khatib naik mimbar, atau setelah selesai shalat dan mandi saat mau pergi sholat Jumat lebih utama karena lebih dekat kepada tujuan, yaitu untuk menghilangkan bau yang tidak enak.”
Berdasarkan pendapat Syekh M Nawawi, waktu kesunnahan mandi Jumat adalah dari terbit fajar shadiq atau masuknya waktu shubuh sampai khatib naik mimbar. Tetapi, waktu yang paling baik untuk mandi adalah ketika kita mau ke masjid.
Misalkan, jam 11.30 kita mau ke masjid, maka seketika itu kita disunnahkan mandi sebelum berangkat karena salah satu tujuan dari mandi Jumat adalah untuk menghilangkan bau tidak enak.
Jika mandi terlalu pagi dan tidak mandi lagi saat pergi ke masjid, khawatirnya badan kita bau lagi dan menganggu konsentrasi orang yang sedang beribadah.
Maka dari itu, lebih utama mandi sebelum berangkat sholat Jumat, serta memakai wangi-wangian agar ibadah semakin nyaman dan orang yang shalat di sekitar kita juga tidak terganggu. Wallahu a’lam.