Sukses

Cara Taubat yang Benar supaya Terbebas dari Dosa Menurut Rasulullah

Seseorang yang melakukan kesalahan dan dosa sebaiknya secepatnya bertaubat kepada Allah SWT

Liputan6.com, Cilacap - Tobat secara sederhana dapat dimaknai sebagai penyesalan, komitmen meninggalkan perbuatan dosa dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Hasan al-Bashri mendefinisikan bahwa taubat adalah menyesali perbuatan buruknya pada masa lalu dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

Seseorang yang melakukan kesalahan sebaiknya secepatnya bertaubat kepada Allah SWT. Sebanyak apapun dosa-dosa yangtelah dilakukan tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah yang merupakah Dzat Yang Maha Pengampun.

Namun perihal tobat, penting untuk mengetahui cara-caranya agar tobat kita diterima Allah SWT. Rasulullah SAW memberikan tuntunan cara tobat yang benar.

Lantas bagaimana cara tobat yang benar menurut Rasulullah SAW? Berikut ini ulasannya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Cara Taubat Menurut Rasulullah SAW

Menukil Republika, Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 135. Artinya, “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.”

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika ada hamba Allah yang melakukan dosa, kemudian berwudhu dengan benar, memanjatkan doa, serta memohon ampun kepada-Nya, maka Allah akan mengampuni mereka.” 

Dua nash itu mengisyaratkan pentingnya bertobat sesudah menyadari kemaksiatan yang baru dilakukan. Ketika panggilan jiwa langsung terasa sesudah kita berbuat dosa, sesungguhnya itu dapat menjadi penanda bahwa Allah menyayangi kita. Kesadaran itu akan membuat kita enggan terlalu jauh melibatkan diri dalam kemungkaran.

3 dari 3 halaman

Dapat Dilaksanakan Kapanpun

Memohon ampunan Allah SWT bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Akan tetapi, alangkah lebih baik bila tobat dilakukan setelah beribadah, misal shalat lima waktu. Dengan begitu, kita dapat mengisi kompensasi atas kekurangan yang ada dalam satu hari atau satu waktu belakangan. 

Dalam surah an-Nasr ayat 1-3, Allah berfirman, yang artinya, “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” 

Di antara hikmah-Nya adalah gerak hati dalam diri seseorang untuk bertobat. Menurut Syaikh Nawawi Banten dalam Tafsir Munir, orang yang bertobat menyesali dosa yang telah dilakukannya. Ia bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. “Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat nasuha (tobat yang semurni-murninya)” (QS. al-Tahrim/66: 8). 

Alquran mengingatkan umat manusia agar segera bertobat dan kembali ke jalan Allah serta berserah diri kepada-Nya. Sebab jika terlambat bertobat, dikhawatirkan tidak bisa lagi menghindari azab. 

وَاَنِيۡبُوۡۤا اِلٰى رَبِّكُمۡ وَاَسۡلِمُوۡا لَهٗ مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِيَكُمُ الۡعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنۡصَرُوۡنَ

"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong" (QS az-Zumar : 54).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul