Sukses

Alasan Mengapa Harus Pakai Niat sebelum Melaksanakan Ibadah dan Beramal

Pendakwah Indonesia, Habib Muhammad Al-Habsyi menyampaikan kisah hikmah yang berkaitan dengan niat. Kisah ini dikutip dari Kitab Jawahirul Lu'luiyyah Syarah Arbain An-Nawawiyah.

Liputan6.com, Jakarta - Niat adalah kehendak dari hati yang disertai dengan tindakan. Niat juga merupakan keabsahan sebagian ibadah umat Islam, sebagaimana disebutkan dalam hadis bahwa setiap amal tergantung niatnya.

عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: "Dari Umar radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Pendakwah Indonesia, Habib Muhammad Al-Habsyi menyampaikan kisah hikmah yang berkaitan dengan niat. Kisah ini dikutip dari kitab Jawahirul Lu'luiyyah Syarah Arbain An-Nawawiyah.

Dikisahkan, ada dua orang bersaudara tinggal di satu rumah yang sama, yang satu tinggal di bagian atas dan satunya lagi di bagian bawah. 

Orang yang tinggal di bagian atas adalah orang yang ahli ibadah. Hidupnya dihabiskan untuk mengingat Allah SW. Sementara, yang tinggal di bagian bawah adalah orang yang ahli maksiat. Waktunya tenggelam di dalam kemaksiatan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Niat Maksiat dan Taubat

Suatu hari di pagi yang cerah, entah kenapa orang yang tinggal di lantai atas itu tersirat hatinya untuk bermaksiat mengikuti saudaranya yang dibawah, padahal dia getol ibadah.

"Saya kok cuma ibadah ya, ngapain gak enak, harusnya saya ngikutin saudara saya, bersenang-senang dengan dia. Sekali-kali maksiat nggak apa-apa," ujar orang yang ahli ibadah, sebagaimana diceritakan Habib Muhammad, dikutip dari YouTube Ustadz Muhammad Al-Habsyi, Jumat (13/9/2024).

Sebaliknya, saudaranya yang di bawah justru ingin bertaubat. Dia sudah lelah berada dalam keadaan yang hina karena sering berbuat maksiat.

“Saudara saya di atas taat kepada Allah menikmati ibadahnya. Saya harus taubat, saya harus ikut saudara saya, saya harus ibadah bersama dengan dia," ujar ahli maksiat.

Lalu kedua bersaudara ini sama-sama menaiki tangga. Yang ahli ibadah hendak turun ke bawah menghampiri saudaranya yang ahli maksiat, sementara yang di bawah itu menaiki tangga hendak mengikuti saudaranya yang ahli ibadah.

Subhanallah, terjadilah sebuah peristiwa. Tangga itu rusak, lalu keduanya jatuh saling menimpa hingga akhirnya meninggal dunia.

3 dari 3 halaman

Pentingnya Niat dalam Beramal

Maka ketika itu Allah SWT menjadikan orang yang ahli ibadah dibangkitkan sesuai dengan niatnya. Niatnya mau jadi orang yang bermaksiat. Sementara, orang yang sering bermaksiat dibangkitkan juga sesuai dengan niatnya yang ingin menjadi ahli ibadah.

"Baru saja dia niat untuk ibadah, dia sudah mati husnul khotimah, dan dia menjadi orang yang dibangkitkan sebagai orang yang ahli ibadah, karena kekuatan niat," kata Habib Muhammad.

Habib Muhammad mengimbau agar selalu memasang niat yang baik.

"Apapun yang kita lakukan, pasanglah di situ niat yang bagus, pasanglah di situ niat yang mulia. Imam Junaid Al-Baghdadi, beliau mengatakan, ‘Barang siapa yang dia buka satu pintu niat kebaikan, maka Allah akan membuka untuk dirinya tujuh puluh pintu tafiq agar dia berbuat kebaikan," ujar Habib Muhammad.

Habib Muhammad mencontohkan, orang yang niat keluar rumah hendak menuju ke masjid untuk beribadah kepada Allah lalu di tengah jalan tiba-tiba bertemu dengan orang yang minta diseberangkan. Ketika dia menolong, jadilah amal sholeh. Setelah itu, bertemu dengan kerabatnya yang sudah lama tidak berjumpa, jadilah silaturahim.

"Jadi kalau kita pasang satu niat saja, maka sepuluh pintu kebaikan akan Allah buka untuk kita semuanya," jelas Habib Muhammad. Wallahu a'lam.