Sukses

Istighfar Gugurkan Dosa hingga Lancarkan Segala Urusan, UAH Ungkap Waktu Tepat Membacanya

Istighfar bukan hanya sekedar permohonan ampun, tetapi juga merupakan sarana yang cepat untuk memperoleh jawaban dari doa kita.

Liputan6.com, Jakarta - Istighfar, yang berarti memohon ampunan kepada Allah, adalah salah satu dzikir yang paling dianjurkan dalam Islam. Di balik kata sederhana ini, terkandung makna yang mendalam, pengakuan atas kelemahan diri, kekhilafan, dan dosa, disertai dengan harapan akan rahmat dan ampunan-Nya.

Mengucapkan istighfar tidak hanya membersihkan hati dari noda dosa, tetapi juga mendatangkan ketenangan jiwa, membuka pintu rezeki, serta menjauhkan diri dari kesulitan hidup.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) baru-baru ini membagikan pandangannya tentang keutamaan istighfar dikutip dari kanal YouTube @dakwatoday. Dalam video tersebut, ia menguraikan betapa pentingnya amalan istighfar dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, ada beberapa alasan mengapa istighfar memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Pertama, istighfar diyakini dapat mempercepat pengabulan doa.

“Istighfar bukan hanya sekedar permohonan ampun, tetapi juga merupakan sarana yang cepat untuk memperoleh jawaban dari doa kita,” jelas UAH.

Kedua, istighfar berfungsi untuk menggugurkan dosa-dosa yang telah lalu. Dalam pandangan UAH, dengan memperbanyak istighfar, seorang Muslim dapat membersihkan diri dari kesalahan dan dosa yang mungkin telah dilakukan.

“Setiap kali kita mengucapkan istighfar, dosa-dosa kita terhapus dan kita diberi kesempatan untuk memulai lembaran baru,” tambahnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Istighfar Mempermudah Aktivitas Sehari-hari

Ketiga, Ustadz Adi menjelaskan bahwa istighfar mempermudah aktivitas sehari-hari. “Orang yang rajin beristighfar akan merasakan kemudahan dalam menjalani aktivitas sehari-hari," ungkapnya.

"Hal ini karena istighfar adalah bentuk permohonan kepada Allah untuk diberi kemudahan dan kelancaran dalam segala hal,” tambahnya.

Dalam video tersebut, Ustadz Adi juga merujuk pada Surah Az-Zariyat, ayat 18, yang menekankan pentingnya beristighfar menjelang waktu Fajar.

“Allah menyebutkan bahwa di waktu Fajar, ada orang-orang yang terbiasa beristighfar, seperti dalam ayat tersebut: 'Dan pada waktu Fajar mereka meminta ampunan.' Ini menunjukkan betapa mulianya amalan ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa banyaknya keutamaan yang terdapat dalam istighfar menjadi alasan mengapa amalan ini sangat dianjurkan.

“Nabi Muhammad SAW mengatakan, jika seseorang mengetahui betapa besar keutamaan istighfar, dia akan melakukannya bahkan jika harus merangkak,” terang Ustadz Adi.

Menurutnya, istighfar adalah kunci utama untuk mendapatkan cinta Allah SWT. “Dengan beristighfar, kita mempercepat proses mendapatkan cinta Allah. Ini adalah salah satu tanda bahwa kita mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW,” kata Ustadz Adi.

3 dari 3 halaman

Kapan Waktu Baca Istighfar?

UAH juga mengutip Surah Ali Imran, ayat 31, yang menjelaskan tentang hubungan antara cinta kepada Allah dan mengikuti sunnah Nabi. “Allah berfirman dalam ayat ini bahwa jika kita mencintai-Nya dengan tulus, maka kita harus mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, termasuk dalam amalan istighfar,” ujar Ustadz Adi.

Ustadz Adi menegaskan bahwa istighfar adalah salah satu amalan yang paling utama dalam Islam, karena dapat mendekatkan kita kepada Allah. “Orang yang sering beristighfar adalah orang yang mengikuti sunnah Nabi dan mendapatkan rahmat serta ampunan dari Allah,” jelasnya.

Dalam video tersebut, Ustadz Adi Hidayat juga memberikan contoh praktis tentang bagaimana mengamalkan istighfar dalam kehidupan sehari-hari.

“Cobalah untuk mengucapkan istighfar secara rutin, baik dalam keadaan berdiri, duduk, atau berbaring. Ini akan membantu kita untuk selalu ingat dan mendekatkan diri kepada Allah,” sarannya.

UAH menutup penjelasannya dengan mengingatkan pentingnya konsistensi dalam beristighfar.

“Jangan hanya melakukannya pada waktu-waktu tertentu saja, tetapi jadikan istighfar sebagai bagian dari rutinitas harian kita,” pesannya.

Melalui penjelasan ini, Ustadz Adi Hidayat berharap agar umat Muslim dapat memahami betapa pentingnya amalan istighfar dan menjadikannya sebagai kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

“Semoga kita semua dapat memperoleh manfaat dari istighfar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,” tutupnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul