Sukses

Top 3 Islami: Benarkah Peringatan Maulid Nabi Bid'ah? Amalan usai Sholat Subuh agar Rezeki Datang Bertubi-tubi

Artikel kedua terpopuler yaitu amalan supaya didatangi rezeki bertubi-tubi, yang dibagikan Ustadz Adi Hidayat (UAH)

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam di berbagai belahan dunia merayakan Maulid Nabi atau peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Namun, ada sebagian yang menganggap Maulid Nabi adalah bid'ah.

Lantas, benarkah demikian?

Soal ini, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan hukum Maulid Nabi dan menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com.

Artikel kedua terpopuler yaitu amalan supaya didatangi rezeki bertubi-tubi yang dilakukan setelah sholat subuh, yang dibagikan Buya Yahya.

Sementara, artikel ketiga yaitu dua golongan manusia yang merugi di Hari Kiamat dan tak mendapat syafaat Rasulullah.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Benarkah Peringatan Maulid Nabi adalah Bid’ah? Begini Pandangan Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Adi Hidayat

Bulan Rabiul Awal merupakan bulan ke tiga dalam tahun Hijriah yang memiliki keistimewaan tersendiri. Di dalamnya, terdapat beberapa kejadian serta hal-hal penting dalam sejarah umat Islam. 

Pada bulan ini, Rasulullah SAW dilahirkan, tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal pada tahun gajah (570 M). Bulan Rabiul Awal juga dikenal dengan bulan sholawat yang mana ditujukan untuk Nabi Muhammad SAW. 

Mayoritas umat islam memperingati maulid nabi dengan berbagai cara. Beberapa daerah di Indonesia merayakannya dengan melakukan berbagai kegiatan seperti tradisi Bungo Lado di Minangkabau, tradisi Muludhen di Madura, tradisi Kirab Ampyang di Kudus, dan masih banyak lainnya.

Namun, bagaimana sebenarnya hukum memperingati maulid Nabi Muhammad SAW? Apakah merayakannya termasuk bid’ah? Berikut penjelasannya menurut pandangan Ustadz Adi Hidayat (UAH).

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Mau Didatangi Rezeki Bertubi-tubi? Lakukan Amalan Ini setelah Sholat Subuh Kata Buya Yahya

Mengeluh tentang kurangnya rezeki dan berharap rezeki datang bertubi-tubi adalah reaksi yang wajar. Namun, ada baiknya kita perlu mengubah perspektif tentang rezeki.

Rezeki bukan hanya tentang jumlah materi yang kita terima, tetapi juga tentang bagaimana kita menyikapi dan mengelolanya. Seringkali, rezeki yang melimpah memerlukan kesabaran, usaha yang konsisten, dan sikap yang penuh syukur.

Buya Yahya, ulama karismatik dan pimpinan Pondok Pesantren Al-Bahjah, mengungkapkan amalan sederhana yang dapat membuka pintu rezeki setelah shalat subuh.

Dalam ceramahnya di kutip dari kanal YouTube @AlBahjahTV, Buya Yahya menyampaikan pentingnya meluangkan waktu sejenak setelah menunaikan ibadah sholat subuh sebelum beranjak dari masjid.

Dalam ceramah itu, Buya Yahya menyoroti kebiasaan banyak umat Islam yang terburu-buru meninggalkan masjid setelah shalat subuh.

"Banyak yang nggak betah di masjid, setelah sholat subuh maunya langsung keluar," ujarnya. 

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. 2 Golongan Manusia Ini Sangat Merugi, Tak Dapat Syafaat Rasulullah di Hari Kiamat

Hari kiamat merupakan hari yang sangat mencekam. Di hari itu, masing-masing manusia sibuk dengan urusannya masing-masing.

Di hari itu syafaat Rasulullah SAW sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan mereka dari ganasnya siksa di hari akhir itu.

Namun ada golongan manusia yang tidak bakal memperoleh syafaat darinya. Tentu saja golongan ini sangat merugi sebab salah satu tiket menuju surga Allah SWT ialah syafaat Rasulullah SAW.

Lantas siapa golongan yang tidak akan mendapatkan syafaat di Hari Kiamat?

Selengkapnya baca di sini