Liputan6.com, Cilacap - Sahabat Rasulullah SAW sudah pasti memiliki keutamaan. Keutamaan-keutamaan yang dimilikinya tak lepas karena tingkat ketakwaan dan kedekatannya dengan Rasulullah SAW.
Berdasarkan riwayat, keutamaan dan kemuliaan yang dimiliki para sahabat Rasulullah ini SAW akan abadi hingga hari kiamat nanti.
Baca Juga
Adapun keutamaan agung yang dimiliki salah seorang sahabat Nabi SAW ialah bahwa dirinya kelak akan menjadi pemimpin para ulama di hari kiamat.
Advertisement
Anugerah ini bukan sembarangan orang bisa mendapatkannya. Hal ini berkorelasi dengan amalannya sewaktu hidup di dunia.
Lantas siapa nama sahabat Rasulullah SAW yang akan mendapatkan anugerah menjadi pemimpin para ulama di hari kiamat?
Simak Video Pilihan Ini:
Sosok Sahabat Rasulullah yang Jadi Pemimpin Para Ulama di Hari Kiamat
Mengutip khazanah populer.com, Muadz bin Jabal, adalah sebuah nama dari sosok inspiratif dalam sejarah Islam.
Sosok yang tidak hanya dihormati semasa hidupnya, namun juga diabadikan dalam ingatan umat Islam sebagai pemimpin ulama dan penegak kebenaran.
Muadz bin Jabal dilahirkan tahun 20 sebelum hijrah. la ikut dalam Bai’at Aqabah II dan terlahir dari keluarga terhormat.
Muadz bin Jabal tumbuh menjadi salah satu sahabat Nabi yang paling dicintai dan dihormati.
Dikenal dengan kecerdasan dan keterampilannya yang luar biasa, Muadz bin Jabal menjadi salah satu dari sedikit sahabat penghafal Al-Quran semasa hidup Nabi.
Advertisement
Seorang Hakim di Yaman
Keahliannya dalam memahami dan mengajarkan Al-Quran membuatnya mendapatkan kepercayaan Nabi untuk menjadi hakim dan guru di Yaman.
Nabi sendiri membuktikan keistimewaan Muadz dengan menyebutnya sebagai “yang terbaik” di keluarganya.
Tentang Muadz bin Jabal, Rasulullah pernah mengatakan, “Orang yang paling mengerti tentang perkara halal haram di antara umatku adalah Muadz bin Jabal.”
Beliau juga pernah mengatakan, “Muadz bin Jabal adalah pemimpin para ulama di hari kiamat nanti.”
Keberanian Muadz dalam menegakkan kebenaran ditunjukkan dengan sikap tegasnya dalam menegakkan hukum berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi.
Ketika ditanya Nabi tentang dasar keputusannya sebagai hakim, Muadz dengan yakin menjawab bahwa ia akan mengambil keputusan berdasarkan Al-Quran.
Jika tidak ada indikasi dalam Al-Quran maka akan merujuk pada Sunnah Nabi. Dan jika masih ada yang belum jelas, maka ia akan menggunakan ijtihadnya dengan bijaksana.
Sikap ini mencerminkan komitmen Muadz dalam menjamin keadilan dan kebenaran di segala bidang.
Sahabat Nabi yang Sholeh dan Takwa
Selain kecerdasan dan keberaniannya, Muadz bin Jabal juga terkenal karena kesalehan dan ketaqwaannya dalam beribadah. Ibnu Mas'ud bahkan mengumpamakannya dengan Nabi Ibrahim dalam ketaatannya kepada Allah.
Muadz juga meninggalkan pesan-pesan hikmah bagi umat Islam, seperti pentingnya mengamalkan ilmu dan berhati-hati terhadap keputusan hakim yang salah (menyimpang).
Tidak hanya diakui oleh Rasulullah, namun juga oleh para sahabatnya seperti Umar bin Al-Khathab yang menyadari pentingnya peran serta Muadz dalam pengambilan keputusan.
Bahkan di saat wafatnya, Rasulullah sendiri mengungkapkan rasa cintanya kepada Muadz, dengan menitipkan pesan kepadanya untuk selalu mengingat Allah setelah shalat.
la meninggal di Jordania bagian timur tahun 18 H dan jasadnya dimakamkan di Al-Ghaur.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement