Sukses

Kisah Habib Munzir Al Musawa Mudah Bermimpi Rasulullah SAW, Karomah Ulama

Selain keberkahan ilmu, Habib Hasan menyebut Habib Munzir mendapat keistimewaan dari Allah yakni mudah untuk bertemu Rasulullah SAW lewat mimpi. Ini tidak terlepas dari karomah yang Allah anugerahkan kepadanya.

Liputan6.com, Jakarta - Habib Munzir bin Fuad Al Musawa atau dikenal Habib Munzir Al Musawa adalah seorang ulama Indonesia yang mendirikan sekaligus pemimpin pertama Majelis Rasulullah SAW yang berpusat di Jakarta.

Ulama kelahiran Cianjur, 23 Februari 1973 ini pernah mendalami ilmu syariah di Ma'had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jaksel. Kemudian mengambil kursus bahasa arab di LPBA Assalafy Jakarta timur.

Awal mula Habib Munzir kenal dengan ulama Yaman Habib Umar bin Hafidz adalah ketika ia memperdalam Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timu yang dipimpin oleh Habib Naqib bin Muhammad bin Syekh Abu Bakar bin Salim.

Pada akhirnya, Habib Munzir melanjutkan pendidikannya di Ma’had Darul Musthafa di Tarim, Hadramaut, Yaman. Di pesantren Habib Umar bin Hafidz tersebut ia mendalami bidang syari’ah selama empat tahun, termasuk ilmu fikih, ilmu tafsir Al-Qur’an, ilmu hadis, ilmu sejarah, ilmu tauhid, ilmu tasawuf, mahabbaturrasul, ilmu dakwah, dan ilmu-ilmu syariah lainnya.

Habib Munzir Al-Musawa kembali ke Indonesia pada 1998. Kemudian ia berdakwah, salah satunya dengan mendirikan majelis sholawat dengan nama Majelis Rasulullah SAW.

Setelah dakwahnya berkembang pesat melalui majelis tersebut, Habib Munzir wafat di Jakarta, 15 September 2013 pada usia 40 tahun.

Pendakwah yang sekaligus teman dekatnya, Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor punya kenangan istimewa terhadap Habib Munzir. Bahkan, ia bersama-sama menimba ilmu di Tarim dengan berguru kepada Habib Umar hampir lima tahun.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Cerdas dan Takzim kepada Guru, Penuh Berkah

Habib Hasan menyebut Habib Munzir adalah sosok yang bersih hatinya. Ia sangat mencintai dan takzim kepada gurunya, Habib Umar di Tarim.

Hal itu, kata Habib Hasan, yang membuat Habib Munzir mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Ketika belajar di Tarim, ada temannya yang lebih pandai dan cerdas dari Habib Munzir. Temannya itu selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari gurunya.

“Tapi ketika pulang, keberkahan Habib Munzir mengungguli mereka. Ini sebagai pelajaran. Bahwa keberkahan ilmu itu tergantung dengan cinta dan takzim kepada guru. Kita lihat sendiri bagaimana Habib Munzir luar biasa,” kata Habib Hasan dikutip dari YouTube Muizza Channel, Jumat (20/9/2024).

3 dari 4 halaman

Bertemu Rasulullah SAW melalui Mimpi

Selain keberkahan ilmu, Habib Hasan menyebut Habib Munzir mendapat keistimewaan dari Allah yakni mudah untuk bertemu Rasulullah SAW lewat mimpi. Ini tidak terlepas dari karomah yang Allah anugerahkan kepadanya.

“Dan yang aneh, boleh percaya atau tidak, dari kita sebagai teman dekatnya percaya, beliau selalu diingatkan oleh Rasulullah SAW tentang umurnya,” katanya.

“‘Wahai Munzir, umur kamu tinggal sekian tahun’. Kemudian gak lama mimpi lagi dengan nabi. ‘Munzir umur kamu tinggal sekian tahun’,” sambung Habib Hasan menceritakan. 

Habib Munzir selalu diingatkan umurnya oleh Rasulullah SAW hingga beberapa hari menjelang ajalnya menjemput.

4 dari 4 halaman

Dakwah melalui Majelis

Ketika di masa puncak kejayaannya, Habib Munzir disarankan agar memiliki tanah hingga pesantren untuk membangun pondasi dakwah yang kuat

“Apa kata beliau, ‘umur saya tinggal berapa bulan lagi’ sehingga beliau memberikan semua untuk dakwah cukup sebagai bentuk semangat, yang hebat beliau membuat majelis setiap bulan di setiap kota mulai dari Jakarta sampai Bali,” imbuh pimpinan Majelis Ahbaabul Musthofa Kraksaan ini.

Setiap kota Habib Munzir membuat acara hingga bermalam. Terus saja begitu sampai ke Bali. Menurut Habib Hasan, semangat dakwahnya itu ibarat sedang dikejar waktu. Ia terus diingatkan umurnya dan memanfaatkan sisa umurnya itu untuk terus berdakwah.

Selain itu, Habib Munzir juga terkenal dengan ulama yang sangat sabar. Meskipun banyak fitnah dari masyarakat yang tertuju padanya. Ia juga sabar ketika mendapat ujian sakit mulai dari penyakit sesak hingga hampir divonis lumpuh.

“Yang kita lihat hanya yang indah. Di luar sana banyak yang memfitnah beliau, tapi beliau tetap berjalan sampai berjumpa dengan Tuhannya. Mudah-mudahan semua amalnya diterima oleh Allah,” tutup Habib Hasan.

Wallahu a’lam.