Sukses

Orang Alim Suka Maksiat Atau Ahli Ibadah yang Bodoh, Mana yang Lebih Baik?

Ada orang alim yang seharusnya menjadi panutan, justru gemar bermaksiat. Sementara itu, ada pula ahli ibadah tapi tidak berilmu yang mengira ia pantas menjadi contoh. Sungguh keduanya termasuk golongan orang yang berbahaya dalam agama.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang muslim diperintahkan untuk memiliki ilmu terlebih dahulu sebelum beramal. Jika sudah punya ilmu, hendaknya ia mengamalkannya.

Sebab, terkadang masih ada orang alim yang gemar melakukan maksiat. Begitu pun sebaliknya, ada seorang ahli ibadah namun bodoh, yakni tidak didasari ilmu.

Hal ini, tentu sangat berbahaya karena akan menjadi contoh yang tidak baik bagi banyak orang. Maka, kedua golongan ini tidak pantas untuk dijadikan panutan.

Seharusnya orang berilmu dapat menggunakan ilmunya untuk beramal saleh. Begitu juga dengan ahli ibadah yang harus mendasarinya dengan ilmu.

Lalu, jika benar-benar harus memilih, mana yang sedikit lebih baik di antara keduanya? Berikut penjelasannya mengutip dari laman cahayaislam.id.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

Orang Alim Suka Maksiat vs Orang Bodoh Ahli Ibadah

Perlu kita ketahui bahwa dosa (maksiat) yang menimbulkan rasa butuh kepada rahmat Allah jauh lebih baik dibandingkan ketaatan yang menimbulkan kesombongan.

Sayyidi Abu Madyan mengatakan bahwa perasaan rendah diri dari seseorang yang melakukan maksiat lebih baik dibandingkan kesombongan seseorang yang taat.

Pasalnya, orang yang ahli ibadah tanpa bekal ilmu mudah terkena sifat ‘ujub. Padahal, ujub termasuk salah satu dosa yang sangat besar bahkan dapat menghapus amal kebaikan seseorang, meskipun ia ahli ibadah.

Namun, Allah juga membenci orang-orang yang melakukan maksiat. Biasanya, orang berilmu akan merasa bersalah jika melakukan dosa. Maka, ia pun akan lebih mudah bertaubat dan Allah mencintai orang-orang demikian.

3 dari 3 halaman

Setan Takut pada Orang yang Berilmu

Ada satu hadis yang mengisahkan Rasulullah mendatangi sebuah masjid dan melihat setan yang hendak masuk masjid untuk merusak sholat seseorang. Namun, setan takut pada seorang laki-laki yang sedang tidur.

Rasulullah yang heran pun bertanya kepada setan kenapa bisa demikian. Lalu, setan pun menjawab bahwa orang yang sedang melaksanakan sholat itu orang bodoh (tidak berilmu) sedangkan orang yang tengah tertidur adalah orang berilmu (alim).

Rasulullah juga pernah bersabda:

فَقِيهٌ وَاحِدٌ أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ

“Seorang yang berilmu lebih susah dihadapi setan dibanding seribu ahli ibadah.” 

Hal itu menunjukkan betapa tingginya derajat orang yang berilmu. Jadi, jika seseorang punya ilmu agama yang mumpuni tapi masih suka melakukan maksiat, maka sungguh rugi dirinya.

Oleh karena itu, agar ilmu seseorang menjadi berkah, hendaknya ia mengamalkan ilmunya. Mudah-mudahan Allah SWT menjauhkan kita semua dari kedua sifat ini.