Sukses

Rasulullah SAW Sangat Rindu kepada Golongan Umat yang Tak Pernah Bertemu tapi Mengimani, Apa Kamu Termasuk?

Gus Baha menjelaskan bahwa kerinduan Nabi tidak hanya terbatas pada sahabat yang hidup pada zamannya.

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan tentang cinta dan kebanggaan Allah terhadap umat Rasulullah Muhammad SAW. Gus Baha mengungkapkan bahwa Allah sangat menghargai argumen dan keyakinan umat yang beriman kepada-Nya.

Gus Baha memulai dengan menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki kerinduan yang mendalam terhadap umatnya. "Allah itu bangga dengan argumen yang dibangun umat Rasulullah SAW," katanya dikutip dari kanal YouTube @SantriNdalemKyai.

Gus Baha menegaskan bahwa kerinduan Nabi terhadap para sahabatnya adalah sebuah contoh yang menunjukkan cinta yang luar biasa.

"Nabi ngendikan, 'Saya rindu, saya rindu pada ikhwani,'" lanjut Gus Baha, merujuk pada ungkapan Nabi yang mencerminkan rasa cinta dan rindu kepada para sahabatnya. Dalam konteks ini, "ikhwani" berarti teman-teman atau sahabat, yang menunjukkan kedekatan dan kasih sayang Nabi kepada mereka.

Mendengar kerinduan Nabi, para sahabat bertanya, "Bukan kita-kita ini sahabatmu, ya Rasulullah?" Gus Baha mengutip dialog tersebut untuk menunjukkan bahwa sahabat merasa dekat dengan Nabi, namun Nabi menjawab dengan kerinduan yang lebih dalam kepada umatnya yang tidak melihatnya secara langsung.

Gus Baha menjelaskan bahwa kerinduan Nabi tidak hanya terbatas pada sahabat yang hidup pada zamannya.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Mereka Mengimani padahal Tak Melihat Rasulullah

"Mereka iman saya padahal tidak melihat," ujar Gus Baha, menekankan bahwa umat yang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya, meskipun tidak pernah bertemu, tetap mendapatkan tempat istimewa di hati Nabi.

Lebih lanjut, Gus Baha menyatakan bahwa Allah lebih rindu lagi kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.

"Allah membanggakan hamba-hamba ini yang enggak jelas ini, semua itu mengalahkan para malaikat," ungkap Gus Baha.

Dalam konteks ini, para malaikat yang memiliki iman wajar, tetapi umat Muhammad yang beriman tanpa melihat langsung Nabi memiliki keistimewaan tersendiri.

Gus Baha menjelaskan bahwa iman umat Rasulullah kepada Allah dan Nabi-Nya sangatlah berarti. "Malaikat ketika iman itu wajar, iman memang kamu tahu saya," katanya.

Namun, iman umat Nabi Muhammad dianggap lebih mulia karena mereka tetap beriman meski tidak melihat langsung kekasih Allah.

"Dalam konteks itu, umat Nabi Muhammad sudah tidak ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad," jelas Gus Baha. Namun, meskipun demikian, para umat tetap mencintai dan beriman kepada Nabi, yang menunjukkan ketulusan dan kesetiaan mereka.

3 dari 3 halaman

Siapa Sosok yang Bakal Dirindukan Rasulullah SAW?

Gus Baha melanjutkan dengan menjelaskan siapa sosok yang bakal dirindukan Rasulullah. "Ini sosok yang bakal dirindukan Rasulullah," ujarnya, menunjukkan bahwa umat yang beriman dan bertaqwa akan selalu ada di hati Nabi.

Dalam ceramahnya, Gus Baha mengajak jamaah untuk menyadari betapa berartinya posisi mereka sebagai umat Nabi Muhammad.

"Kita adalah umat yang dirindukan oleh Nabi," tegasnya.

Dengan demikian, setiap muslim seharusnya merasa bangga dan terhormat atas keanggotaan mereka dalam umat Nabi.

KH Ahmabd Bahauddin Nursalim menekankan pentingnya menjaga iman dan melaksanakan ajaran Rasulullah sebagai bentuk cinta dan bakti kepada Nabi. "Mari kita perkuat iman kita, agar kita selalu diingat dan dirindukan oleh Rasulullah," ajaknya.

Ceramah Gus Baha ini mengajak umat Islam untuk merenungkan betapa besar kasih sayang dan rindu Nabi Muhammad kepada umatnya, serta betapa Allah bangga kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.

"Jadilah umat yang mencintai dan selalu mengingat Allah serta Rasul-Nya," pungkas Gus Baha.

Dengan pemahaman ini, diharapkan setiap muslim dapat lebih menghargai kehadiran dan ajaran Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul