Liputan6.com, Jakarta - Syekh Ali Jaber berbagi pandangannya mengenai karakteristik orang Indonesia dalam menjalankan ibadah dan amalan zikir.
Dalam penjelasannya, Syekh Ali Jaber menekankan bahwa orang Indonesia cenderung tidak suka dengan hal-hal yang rumit dan lebih memilih cara yang mudah dalam beribadah. Pendekatan ini menjadi fokus dalam dakwah yang dijalankannya.
Mengutip dari tayangan video di kanal YouTube @syekhalijaberindonesia, Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa kesederhanaan dalam beribadah sangat penting.
Advertisement
Masyarakat Indonesia lebih suka amalan yang mudah diingat, dihafal, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, mereka merasa lebih nyaman dan tidak terbebani. Pendek kata, amalan sederhana dan mudah.
Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa dalam dakwahnya, ia selalu berusaha menyampaikan ajaran agama dengan cara yang mudah. Hal ini menjadi salah satu strategi agar pesan-pesan dakwah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Mengingat kesederhanaan adalah salah satu sifat dasar orang Indonesia, pendekatan ini terbukti efektif.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Syekh Ali Jaber Ceritakan Keluarganya
Dalam kesempatan itu, Syekh Ali juga menceritakan pengalaman pribadinya saat Ramadan. Ia memiliki 12 saudara kandung dan dari jumlah tersebut, 10 di antaranya adalah penghafal Al-Qur'an 30 juz.
Syekh Ali merasa bersyukur dan bangga atas pencapaian adik-adiknya dalam menghafal kitab suci.
Kehadiran adik-adiknya dalam mengajar Al-Qur'an juga merupakan upaya untuk memotivasi generasi muda. Syekh Ali berkomitmen untuk mendidik dan membimbing anak-anak serta remaja agar tertarik untuk menghafal Al-Qur'an.
Dengan melibatkan anggota keluarga, ia berharap akan semakin banyak orang yang mencintai dan memahami Al-Qur'an.
Syekh Ali meyakini bahwa dengan memberikan pengajaran yang mudah dan menyenangkan, anak-anak akan lebih bersemangat dalam belajar.
Ia sering kali menciptakan suasana belajar yang interaktif agar proses menghafal menjadi lebih menarik. Hal ini diharapkan dapat menarik minat lebih banyak orang untuk belajar Al-Qur'an.
Selain itu, Syekh Ali juga mendorong para penghafal Al-Qur'an untuk terus berkontribusi dalam masyarakat. Menurutnya, para penghafal Al-Qur'an memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan ilmu dan nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci. Ini adalah cara untuk menjalankan dakwah dan memperkuat keimanan umat.
Â
Advertisement
Amalan Sederhana Mudah Mendapat Ridho Allah
Syekh Ali berpesan agar masyarakat tidak merasa tertekan ketika berusaha menghafal Al-Qur'an. Proses ini harus dijalani dengan penuh kesabaran dan ketekunan.
Ia percaya bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, dan tidak perlu terburu-buru untuk mencapai target tertentu.
Dalam konteks yang lebih luas, Syekh Ali menekankan bahwa memudahkan amalan ibadah adalah salah satu cara untuk menarik minat masyarakat terhadap agama.
Dengan memberikan kemudahan, ia berharap lebih banyak orang yang ingin terlibat dalam kegiatan keagamaan. Ini juga berkontribusi pada pertumbuhan jumlah penghafal Al-Qur'an di Indonesia.
Syekh Ali menegaskan bahwa keinginan untuk masuk surga seharusnya menjadi motivasi bagi setiap individu. Dalam pandangannya, jalan menuju surga tidak harus rumit dan sulit.
"Justru dengan menjalankan amalan yang sederhana, kita bisa mendapatkan ridha Allah dan mencapai kehidupan yang lebih baik," katanya.
Dalam penutupnya, Syekh Ali mengajak masyarakat untuk bersama-sama memperjuangkan pendidikan Al-Qur'an. Ia berharap agar semua orang, terutama generasi muda, dapat terinspirasi untuk menghafal dan memahami isi Al-Qur'an.
"Dengan demikian, tujuan untuk melahirkan sebanyak-banyaknya penghafal Al-Qur'an dapat terwujud,"ujarnya.
Dengan komitmen dan usaha yang dilakukan, Syekh Ali optimis bahwa pendidikan Al-Qur'an di Indonesia akan terus berkembang. Keterlibatan semua elemen masyarakat dalam mendukung pengajaran Al-Qur'an sangat diperlukan agar nilai-nilai keagamaan dapat tertanam dengan baik dalam diri setiap individu.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul