Sukses

Setan Cupu Bikin Kiai berkonflik Hasilnya Malah Bagus Kata Gus Baha, Kok Bisa?

Setan disebut Gus Baha kurang wawasan sebab membuat kiai konflik, mengapa demikian?

Liputan6.com, Cilacap - Fenomena konflik antar-kiai bukan hal yang aneh. Konflik yang didasari perbedaan pendapat dan pemahaman adalah hal yang wajar-wajar saja.

Perihal kiai berkonflik, ulama asal Rembang yang merupakan santri Mbah Moen yakni KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menerangkan bahwa kiai kalau konflik justru bagus.

Ulama yang lekat dengan kemeja putih ini bahkan mengatakan bahwa jikalau penyebab konflik ini dilakukan oleh setan atas diri seorang kiai, justru setan itu yang kurang wawasan atau pengalaman, atau dalam bahasa kekinian disebut cupu.

“Di beberapa daerah, kiai sering konflik, saya bilang kiai konflik itu bagus, setan itu yang kurang pengalaman, terangnya dikutip dari tayangan YouTube Al Mutabarik, Minggu (29/09/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Sebab Tersebarnya Pondok Pesantren di Seluruh Pelosok Negeri

Gus Baha lantas menjelaskan bahwa setan justru kurang wawasan jikalau membuat kiai konflik. Ia pun menjelaskan alasan mengapa setan kurang wawasan, sebab keinginan setan membuat kiai bertengkar dengan harapan dampak buruk akan terjadi.

Namun justru sebaliknya, dengan adanya kiai yang konflik 

"Kiai-kiai kan orang-orang sholeh, punya saudara 5 bertengkar semua itu kan pindah Papua bikin pondok, pindah Medan bikin pondok, di Kalimantan bikin pondok,” terangnya.

“Justru pondok ada di mana-mana,” sambungnya

“Itu berkahnya bertengkar, tandasnya.

Dengan nada berkelakar Gus Baha mengatakan bahwa hikmah dari kiai yang konflik sebagaimana dtuturkan beliau tentang fakta positifnya rupanya membuat setan merasa kaget.

“Lah justru setan kaget, luh tidak sesuai rencana ini..ha…ha…ha..,” kelakarnya.

“Karena kurang wawasan, setan kurang wawasan,” sambungnya.

3 dari 3 halaman

Setan Itu Makhluk Lemah dan Kurang Wawasan

Lebih lanjut Gus Baha menjelaskan kembali bahwa jikalau tidak terjadi konflilk maka tersebarnya pondok pesantren di penjuru tanah air antara lain merupakan berkah dari kiai yang konflik.

“Orang sholeh kok, Jadi…yang dulu satu titik tanah dibuat sujud, dipakai pengkajian Al-Qur’an, gara-gara konflik kemana-mana,” tuturnya.

Menurut Gus Baha, di manapun orang sholeh tinggal itu baik. Gus Baha juga menyitir ayat Al-Qur’an perihal lemahnya setan dan bukan merupakan makhluk yang luar biasa sebab dengan contoh tersebut.

Dia jadikan kiai konflik dengan harapan yang muncul adalah keburukan, justru sebaliknya konfliknya orang sholeh menyebabkan pondok-pondok pesantren atau lembaga pendidikan lainnya tersebar ke seluruh penjuru tanah air bahkan dunia.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul