Liputan6.com, Jakarta - Malaikat Hamalatul ‘Arsyi aialah malaikat yang menjaga dan mengelilingi ‘arsy hingga sampai hari kiamat. Malaikat ini merupakan malaikat yang memiliki derajat yang tinggi.
Saat menjaga dan mengelilingi ‘Arsy, para malaikat ini membaca wirid atau zikir yang berdasarkan riwayat dibaca oleh para ulama salaf.
Wirid Malaikat Hamalatul 'Arsyi ini begitu agung dan indah maknanya. Lantunan wirid yang berupa kepasraham kepada Dzat yang Maha Kuat yakni Allah SWT ini tentu saja sangat baik jika diamalkan juga oleh manusia.
Advertisement
Baca Juga
Banyak sekali fadhilah jika kita istiqamah membacanya. Seperti diberikan kecukupan rezeki, dipermudah urusannya dan hal-hal lain yang menjadi kebutuhan kita.
Berikut ini wirid yang dibaca Malaikat Hamalatul ‘Arsy sebagaimana dikutip dari laman bincangsyariah.com, Rabu (02/10/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Wirid Malaikat Hamalatul ‘Arsyi
Dalam kitab An-Nujum Az-Zahirah fi Al-Adzkar, Habib Zain bin Sumaith menyebutkan bahwa terdapat doa malaikat hamalatul arsy yang senantiasa dibaca oleh ulama salaf. Lafadz doanya adalah sebagai berikut,
بِسْمِ اللهِ حَسْبِيَ اللهُ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ اِعْتَصَمْتُ بِاللهِ فَوَّضْتُ اَمْرِيْ اِلَى اللهِ مَا شَاءَ اللهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ
Bismillaah, hasbiyallaah, tawakkaltu ‘alallaah, i’tashomtu billaah, fawawadhtu amrii ilallaah, maa sya-allaah, laa hawla wa laa quwwata illaa billaah.
Dengan menyebut nama Allah, cukup Allah sebagai penolong, aku bertawakkal kepada Allah, aku berpegang kepada Allah, aku pasrahkan urusanku kepada Allah, apa yang dikehendaki Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Habib Zain bin Sumaith berkata sebagai berikut;
قال الحبيب العارف بالله عبد الباري ابن الشيخ العيدروس رضي الله عنه : دعاء حملة العرش ست كلمات لا يتركها السلف وهو: بِسْمِ اللهِ حَسْبِيَ اللهُ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ اِعْتَصَمْتُ بِاللهِ فَوَّضْتُ اَمْرِيْ اِلَى اللهِ مَا شَاءَ اللهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ
Al-Habib Abdul Bari, putra Syaikh Al-Aidrus berkata; Doa malaikat hamalatul ‘arsy adalah enam kalimat yang tidak pernah ditinggalkan oleh ulama salaf. Lafadz doanya adalah; Bismillaah, hasbiyallaah, tawakkaltu ‘alallaah, i’tashomtu billaah, fawawadhtu amrii ilallaah, maa sya-allaah, laa hawla wa laa quwwata illaa billaah (Dengan menyebut nama Allah, cukup Allah sebagai penolong, aku bertawakkal kepada Allah, aku berpegang kepada Allah, aku pasrahkan urusanku kepada Allah, apa yang dikehendaki Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
Advertisement
Keterangan Al-Quran
Menukil Republika, wajib hukumnya bagi setiap Muslim untuk mempercayai adanya Arsy. Dalam Alquran, ada 21 kali penyebutan Arsy yang disandarkan kepada Allah SWT.
Dalam Alquran surat Al Mu'min (Al Ghaafir) ayat 7 dijelaskan bahwa ada para malaikat yang bertugas menyangga Arsy.
اَلَّذِيْنَ يَحْمِلُوْنَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهٗ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُوْنَ بِهٖ وَيَسْتَغْفِرُوْنَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۚ رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَّعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِيْنَ تَابُوْا وَاتَّبَعُوْا سَبِيْلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِ 7.
"(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka yang menyala-nyala."
Pakar tafsir Alquran yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran, KH. Dr. Syahrullah Iskandar saat mengisi kajian kitab min Wahyil Quran karya Syekh Yasin Muhammad Yahya di Masjid Bayt Alquran beberapa waktu lalu mengatakan bahwa ada malaikat hamalatul Arsy (penyangga Arsy) dan ada malaikat yang berada di sekitar Arsy. Para malaikat itu selalu bertasbih mensucikan Allah dan memohon ampunan untuk orang beriman.
Menelisik pada makna lafal yang dibaca malaikat Hamalatul 'Arsyi tersebut maka jika diamalkan seseorang akan diberikan kecukupan rezeki, kesehatan dan hal-hal lain yang dibutuhkan.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul