Sukses

Generasi Z Harus Bisa Ikuti Gaya Nabi untuk Masa Depan yang Keren

Buya Yahya berpendapat bahwa jika tren Nabi Muhammad SAW ini bisa berkembang, maka generasi Z akan menjadi lebih terarah dan memiliki nilai-nilai positif dalam hidup mereka.

Liputan6.com, Jakarta - KH Yahya Zainul Ma'arif, berbicara tentang pentingnya generasi muda mengikuti gaya hidup yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah ceramah yang disiarkan di kanal YouTube @alihsaninw, Buya Yahya mengungkapkan harapannya agar anak muda masa kini menjadikan ajaran Nabi sebagai tren yang menarik dan relevan.

“Gak ikut gaya nabi, lo gak keren, bro,” tegas Buya Yahya, mengajak anak-anak muda untuk meniru dan mengimplementasikan gaya hidup Nabi dalam kehidupan sehari-hari.

Buya Yahya berpendapat bahwa jika tren ini bisa berkembang, maka generasi Z akan menjadi lebih terarah dan memiliki nilai-nilai positif dalam hidup mereka.

Dalam pandangannya, mengikuti gaya Nabi bukan hanya sekadar penampilan, tetapi juga mencakup perilaku dan sikap dalam kehidupan sehari-hari.

“Alangkah indahnya kalau anak muda hari ini punya tren: kalau tidak ngikut gaya nabi, ketinggalan zaman,” ungkapnya.

Dengan demikian, anak-anak muda dapat menemukan identitas yang kuat dan bermanfaat dalam diri mereka.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Gagas Tren Baru ala Nabi Muhammad SAW

Buya Yahya menyarankan agar generasi muda memanfaatkan platform media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai baik yang diajarkan Nabi. “Jika kalian bisa menjadikan ajaran Nabi sebagai tren, itu akan menjadi sesuatu yang dahsyat,” katanya. Buya juga menekankan bahwa hal ini bisa dilakukan dengan cara yang kreatif dan inovatif.

Menggagas tren baru yang berbasis pada ajaran Nabi bisa menjadi langkah strategis untuk menarik minat anak muda. “Misalnya, ada seorang pemain bola yang mencoba memasarkan gaya hidup ini. Jika dia sukses, itu bisa booming dan tersebar luas,” lanjut Buya Yahya.

Dengan cara ini, nilai-nilai yang diajarkan Nabi dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang menarik.

Buya Yahya juga menjelaskan bahwa mengikuti gaya hidup Nabi tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga pada akhlak dan etika.

“Anak muda harus menjadikan akhlak Nabi sebagai panutan. Tidak hanya sekadar tampil keren, tetapi juga berperilaku baik kepada sesama,” ujarnya.

Hal ini penting agar generasi muda bisa menjadi teladan bagi generasi berikutnya. Dalam kesempatan tersebut, Buya Yahya juga mengingatkan pentingnya kesadaran diri bagi anak muda.

“Kita harus sadar akan peran kita sebagai generasi penerus. Gaya hidup yang baik akan mempengaruhi lingkungan sekitar,” jelasnya.

Kesadaran ini diharapkan dapat membentuk karakter yang kuat dan berakhlak mulia.

3 dari 3 halaman

Generasi Z Bisa Berkontribusi dalam Membangun Masa Depan Lebih Cerah

“Generasi Z harus mampu menunjukkan bahwa mereka adalah generasi yang tidak hanya keren dalam penampilan, tetapi juga dalam perilaku,” tegas Buya Yahya. Dengan demikian, anak-anak muda bisa menjadi duta kebaikan dan menjadikan ajaran Nabi sebagai pedoman hidup.

Buya Yahya optimis bahwa jika tren ini diterima oleh anak-anak muda, maka dampaknya akan sangat positif bagi masyarakat. “Ini bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan generasi yang lebih baik, yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur,” ungkapnya.

Melalui langkah-langkah sederhana, generasi Z bisa berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih cerah.

Mengakhiri ceramahnya, Buya Yahya mengajak semua pihak, terutama para orang tua dan pendidik, untuk mendukung upaya generasi muda dalam menerapkan ajaran Nabi.

“Mari kita bimbing anak-anak kita untuk mengenal dan mengamalkan gaya hidup Nabi. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tutupnya.

Dengan semangat yang tinggi, Buya Yahya berharap agar generasi muda tidak hanya mengikuti tren yang sementara, tetapi juga menjadikan ajaran Nabi sebagai gaya hidup yang berkelanjutan.

“Karena, mengikuti Nabi adalah mengikuti jalan yang benar dan menjadikan kita sebagai insan yang lebih baik,” pungkasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul