Sukses

Hati-Hati, Hal Sepele Ini Bisa Hilangkan Pahala Sholat Jumat Kata Buya Yahya

Tindakan seperti mendorong atau menyuruh orang lain untuk pindah tempat duduk agar bisa duduk di depan adalah bentuk gangguan yang bisa menghilangkan pahala Sholat Jumat.

Liputan6.com, Jakarta - Sholat Jumat merupakan salah satu kewajiban bagi setiap pria Muslim yang telah baligh. Namun, banyak di antara kita yang mungkin kurang memperhatikan adab saat berada di masjid, terutama ketika hendak menunaikan Sholat Jumat.

Ada beberapa hal yang tampaknya sepele, namun bisa berakibat fatal pada pahala jumatan yang seharusnya kita dapatkan.

KH Yahya Zainul Ma'arif atau lebih dikenal sebagai Buya Yahya, dalam salah satu ceramahnya, menyoroti beberapa kebiasaan yang sering terjadi di kalangan jamaah Sholat Jumat.

Dikutip dari kanal YouTube @buyayahyaofficial, Buya Yahya mengingatkan bahwa salah satu hal yang bisa menghilangkan pahala Sholat Jumat adalah mengganggu orang lain saat di masjid.

"Jadi kalau Anda datang ke masjid itu jangan ganggu orang, geser orang itu enggak boleh," ungkap Buya Yahya dalam ceramahnya.

Tindakan seperti mendorong atau menyuruh orang lain untuk pindah tempat duduk agar bisa duduk di depan adalah bentuk gangguan yang bisa menghilangkan pahala Sholat Jumat.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Ini yang Rusak Pahala Sholat Jumat

Buya juga menegaskan, jika sudah terlambat datang ke masjid, jangan sampai kita menggeser orang lain atau meminta mereka untuk pindah. "Sudah telat, geser orang suruh minggir-minggir, sok banget ini orang," ujarnya.

Sikap seperti ini, menurut Buya Yahya, justru dapat merusak nilai pahala dari ibadah Sholat Jumat itu sendiri.

Salah satu akhlak buruk yang sering terjadi di masjid adalah orang yang terlambat datang namun ingin duduk di depan dengan cara melangkahi orang lain.

"Sudah datang terakhir, ngelangkahi orang, itu melangkahi lehernya orang, ini model akhlak apa ini," tambah Buya Yahya. Hal ini dianggap sebagai perilaku yang tidak pantas dan bisa merusak suasana sakral di masjid.

Ada beberapa pengecualian terkait posisi duduk di masjid, terutama bagi imam dan khatib. "Kecuali Imam, karena Imam harus sama khatib. Khatib harus di depan, khatib di belakang enggak sah, Imam di belakang enggak sah," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Pentingnya Adab Jelang Sholat Jumat

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memahami posisi dan adab saat berada di masjid, terutama pada hari Jumat.

Buya Yahya juga menyoroti kebiasaan lain yang kurang tepat, yaitu memisahkan dua orang yang sedang duduk bersebelahan untuk duduk di tengah mereka.

"Ini tidak membelah orang-orang yang duduk berdua dipisah, duduk di tengahnya gak boleh," tegasnya. Selama masih ada tempat kosong di masjid, jamaah seharusnya mencari tempat yang kosong tanpa mengganggu orang lain.

Selain itu, beliau menegaskan pentingnya datang lebih awal ke masjid jika ingin mendapatkan tempat di depan.

"Kalau pengin depan, datang dari awal dong," tambahnya. Hal ini sekaligus menjadi pengingat bagi jamaah untuk lebih menghargai waktu dan adab saat beribadah di masjid.

Kesadaran tentang adab di masjid ini seringkali terabaikan oleh sebagian jamaah. Mereka lebih mementingkan posisi duduk tanpa memperhatikan kenyamanan orang lain. Padahal, menjaga adab adalah bagian penting dari ibadah, termasuk saat menunaikan Sholat Jumat.

Buya Yahya berharap agar setiap jamaah bisa lebih bijak dalam bersikap ketika berada di masjid, terutama saat Sholat Jumat. "Tempat kosong ya, oke kita tempati," tutupnya.

Dengan mengikuti adab yang benar, tidak hanya pahala Sholat Jumat yang dapat kita raih, tetapi juga keberkahan dari ibadah yang dijalankan dengan penuh kesadaran dan ketertiban.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul