Sukses

Hafal Al-Qur'an tapi Tidak Paham Isinya, Simak Penjelasan Adem Gus Baha

Keberkahan para penghafal Al-Qur'an diungkap Gus Baha

Liputan6.com, Cilacap - Para penghafal Al-Qur’an di hari kiamat akan mendapatkan posisi yang terhormat. Pun demikian ketika di dunia, para penghafal Al-Qur’an akan menempati strata sosial yang tinggi di masyarakat.

Rasulullah SAW menegaskan bahwa para penghafal Al-Qur’an di akhirat kelak akan menyematkan mahkota untuk kedua orang tuanya.

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menghafal Alquran dan mengamalkan isinya, maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota pada Hari Kiamat.” (HR. Hakim).

Lantas bagaimana jikalau hanya hafal Al-Qur'an tapi tidak faham isinya?

Ulama asal Rembang, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menerangkan tentang hafal Al-Qur'an meskipun tidak faham isinya. Berikut ini penjelasannya.

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Tetap Barokah

Gus Baha mengatakan bahwa seseorang yang berperdikat sebagai penghafal Al-Qur'an tidak perlu khawatir, meskipun dirinya hanya hafal saja dan tidak faham isinya.

Beliau juga menandaskan bahwa yang dilakukan itu sudah benar, meskipun para penghafal Al-Qur'an ini belum memahami isinya dan belum bisa melaksanakan apa yang terdapat dalam Al-Qur'an.

“Kang-kang, Mba-mba yang khatam Al-Qur’an PD saja. Yang anda lakukan menghafal Al-Qur’an itu sudah benar,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @Azofficialid, Kamis (03/10/2024).

“Meskipun anda tidak sempurna, meskipun anda tidak faham, anda tidak melakukan,” tandasnya.

Menurut Gus Baha, hafal tapi tidak faham dan belum bisa mempraktekkan kandungan Al-Qur'an tidaklah mengapa. Dengan menghafal Al-Qur'an artinya telah turut serta menjaga Al-Qur'an secara lafal.

“Kamu menghafalkan Al-Qur’an sudah menjaga lafaz Al-Qur’an, sehingga lafaz Al-Qur’an tetap mutawatir, lafal Al-Qur’an tetap ma’ruf, masyhur sehingga ketika ada yang memalsukan Al-Qur’an ketahuan,” paparnya.

Pasalnya, menurut Gus Baha jikalau yang hafal Al-Qur'an itu sedikit, maka seandainya terjadi penyimpangan atau pemalsuan terhadap Al-Qur'an tidak diketahui. 

“Tapi kalau yang hafiz sedikit, takutnya kalau ada yang apa itu tidak diketahui,” tuturnya.

“Ini barokahnya hamalatul Qur’an, itu kita terjaga,” pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Keutamaan Para Penghafal Al-Quran

Menukil Islamqa.info.id, Allah telah memberikan kekhususan kepada penghafal Qur’an dengan beberapa kekhususan di dunia dan di akhirat, diantaranya:

1.Bahwa dia didahulukan daripada yang lainnya dalam shalat sebagai imam. Dari Abu Mas’ud Al-Ansori berkata, Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

" يؤم القوم أقرؤهم لكتاب الله فإن كانوا في القراءة سواء فأعلمهم بالسنة فإن كانوا في السنة سواء فأقدمهم هجرة فإن كانوا في الهجرة سواء فأقدمهم سلما ولا يؤمن الرجل الرجل في سلطانه ولا يقعد في بيته على تكرمته إلا بإذنه. رواه مسلم (673)

“Yang mengimami suatu kaum adalah yang paling banyak hafalan Kitab Allah. kalau dalam bacaan (hafalan) itu sama, maka yang lebih mengetahui sunnah. Kalau dalam sunah sama, maka yang paling dahulu hijrahnya. Kalau dalam hijrahnya sama, maka yang paling dahulu masuk Islam. Dan jangan seseorang menjadi Imam atas saudaranya dalam kekuasaannya. Dan jangan duduk di tempat duduk khusus di rumahnya kecuali atas seizinnya. HR. Muslim, 673.

Dari Abdullah bin Umar berkata, “Ketika generasi pertama dari kalangan orang-orang Muhajirin di temapat Quba’ sebelum kedatangan Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam, yang menjadi imam mereka adalah Salim budak Abu Huzaifah dimana beliau paling banyak (hafalan) Qur’an.” HR. Bukhori, (660).

2. Beliau didahulukan atas lainnya dalam kuburan dihadapkan ke kiblat kalau mengharuskan dikubur bersama lainnya. Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu nahuma berkata:

كان النَّبي صلى الله عليه وسلم يجمع بين الرجلين من قتلى " أحد " في ثوب واحد ثم يقول : أيهم أكثر أخذاً للقرآن ؟ فإذا أشير له إلى أحدهما قدَّمه في اللحد وقال : أنا شهيد على هؤلاء يوم القيامة وأمر بدفنهم في دمائهم ولم يغسلوا ولم يصل عليهم. رواه البخاري (1278)

“Dahulu Nabi sallallahu alaihi wa sallam mengumpulkan dua orang yang wafat pada ‘Perang Uhud’ dalam satu baju kemudian beliau bersabda, “Siapa diantara mereka yang paling banyak mengambil Qur’an? Ketika ditunjuk salah satunya, maka beliau dahulukan ke dalam liang lahad. Seraya bersabda, “Saya menjadi saksi untuk mereka di hari kiamat. Dan beliau memerintahkan untuk menguburkan dengan darahnya tanpa dimandikan dan tanpa dishalati.” HR. Bukhori, (1278).

3. Didahulukan dalam kepemimpinan kalau dia mampu mengembannya. Dari Amir bin Wailah sesungguhnya Nafi’ bin Abdul Harits bertemu dengan Umar di Asfan. Dimana dahulu Umar telah mengangkatnya di Mekkah. Maka beliau mengatakan, “Siapa yang anda angkat untuk penduduk wadi (Mekkah)? Maka dia menjawab, “Ibnu Abza? (Umar) bertanya, “Siapa Ibnu Abza? Dijawab, “Diantara budak-budak kami. Berkata, “Apakah anda angkat untuk mereka seorang budak? Dijawab, “Beliau pembaca (penghafal) Kitab Allah Azza Wajalla dan beliau pandai dalam bidang ilmu Faroid (ilmu warisan). Maka Umar mengatakan, “Maka sesungguhnya Nabi kamu semua sallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Sesungguhnya Allah mengangkat dengan Kitab ini suatu kaum dan merendahkan kaum lainnya.” HR. Muslim, 817.

4 dari 4 halaman

Keutamaan Para Penghafal Al-Qur

Mesih menukil Islamqa, di akhirat para penghafal Al-Qur'an akan memperoleh beberapa keutamaa, yaitu:

1. Kedudukan penghafal Qur’an adalah di akhir ayat yang dihafalkannya.

Dari Abdullah bin Amr dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

" يقال لصاحب القرآن : اقرأ وارتق ورتل كما كنت ترتل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرأ بها "

رواه الترمذي (2914) و قال : هذا حديث حسن صحيح ، وقال الألباني في " صحيح الترمذي برقم (2329) : حسن صحيح ، وأبو داود (1464) "

“Dikatakan kepada pemilik Qur’an, “Bacalah dan naiklah serta bacalah secara tartil. Sebagaimana anda membaca tartil di dunia. Karena kedudukan anda di ayat terakhir yang anda baca.” HR. Tirimizi, (2914) dan berkomentar: Hadits ini Hasan Shoheh. Albani mengomentari di Shoheh Tirmizi no. 2329 Hasan Shoheh. Abu Dawud, (1464.

Maksud bacaan disini adalah mengahafalkan.

2. Dia bersama para Malaikat sebagai teman di rumahnya.

Dari Aisyah radhiallahu anha dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مثل الذي يقرأ القرآن وهو حافظ له مع السفرة الكرام البررة ومثل الذي يقرأ وهو يتعاهده وهو عليه شديد فله أجران. رواه البخاري (4653) و مسلم (798)

“Perumpamaan orang yang membaca Qur’an sementara dia telah menghafalkannya. Maka bersama para Malaikat yang mulia. Dan perumpamaan yang membaca dalam kondisi berusaha keras (belajar membacanya) maka dia mendapatkn dua pahala.’ HR. Bukhori, 4653 dan Muslim, 798.

3. Dia akan diberi mahkota kemulyaan dan gelang kemulyaan.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi sallallahu alahi wa sallam bersabda:

: يجيء القرآن يوم القيامة فيقول : يا رب حلِّه ، فيلبس تاج الكرامة ثم يقول : يا رب زِدْه ، فيلبس حلة الكرامة ، ثم يقول : يا رب ارض عنه فيرضى عنه ، فيقال له: اقرأ وارق وتزاد بكل آية حسنة " . رواه الترمذي ( 2915 ) وقال : هذا حديث حسن صحيح ، وقال الألباني في " صحيح الترمذي " برقم ( 2328 ) : حسن .

“Qur’an datang pada hari kiamat dan mengatakan, “Wahai Tuhan, pakaikanlah. Maka dia memakai mahkota karomah (kemulyaan) kemudian mengatakan, “Wahai Tuhan, tambahkanlah dia. Maka dia memakai gelang karomah (kemulyaan). Kemudian mengatakan, “Wahai Tuhan, redoilah dia, maka (Allah) meredoinya. Dikatakan kepadanya, “Bacalah dan naiklah. Ditambah setiap ayat suatu kebaikan.” HR. Tirmizi, (2915) dan mengatakan, “Hadits ini Hasan Shoheh. Albani mengatakan di Shoheh Tirmizi, no. 2328. Hasan.

4. Qur’an akan memberikan syafaat kepadanya di sisi Tuhannya.

Dari Abu Umamah Al-Bahili berkata, saya mendengar Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

اقرءوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه اقرءوا الزهراوين البقرة وسورة آل عمران فإنهما تأتيان يوم القيامة كأنهما غمامتان أو كأنهما غيايتان أو كأنهما فرقان من طير صواف تحاجان عن أصحابهما اقرءوا سورة البقرة فإن أخذها بركة وتركها حسرة ولا تستطيعها البطلة قال معاوية بلغني أن البطلة السحرة. رواه مسلم (804) و البخاري معلقا

“Bacalah Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat menjadi syafaat kepada pemiliknya. Bacalah Zahrawain (dua cahaya) surat Al-Baqarah dan Surat Ali Imran. Karena keduanya akan datang pada hari kiamat seperti mendung atau seperti awan atau seperti dua kelompok dari burung yang berbulu (membantu) menghalangi untuk pemiliknya. Bacalah surat Al-Baqarah, karena mengambilnya berkah dan meninggalkannya suatu kerugian. Dan (tukang sihir) tidak dapat (mengganggunya). Muawiyah mengatakan, sampai kepadaku bahwa arti ‘Batolah ‘ adalah tukang sihir. HR. Muslim, (804) dan Bukhori secara menggantung.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul