Liputan6.com, Cilacap - Doa merupakan senjata bagi orang-orang mukmin. Dahsyatnya doa sebagaimana dikemukakan Rasulullah SAW yakni mampu menolak takdir Allah SWT.
Namun perihal berdoa, menurut KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab dengan sapaan Gus Baha sebagaimana menukil kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah as-Sakandari menerangkan perihal etika berdoa.
Dalam kitab al-Hikam dijelaskan bahwa seseorang tidak boleh mengulang doanya. Tentu saja pendapat ini cukup aneh dan unik.
Advertisement
Baca Juga
Lantas, bagaimana bisa seseorang tidak boleh mengulang doanya, apa alasan sebenarnya yang melandasinya. Simak ulasan Gus Baha berikut ini.
Simak Video Pilihan Ini:
Jangan Mengulang Doa
Dalam kitab Hikam, seseorang yang berdoa itu tidak boleh mengulang doanya. Jadi hanya sekali. Kecuali memang permohonannya yang berbeda.
“Kitab Hikam menerangkan berdoa hanya sekali,” tutur Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Dakwah Digital, Minggu (06/10/2024).
Gus Baha membagikan kisahnya berkali-kali batal berdoa sebab teringat pesan sebagaimana termaktub dalam kitab karya Ibn Athaillah tersebut.
“Saya itu pernah melaksanakan umrah tahun 2009, ibadah haji tahun 2013, lalu umrah lagi tahun kemarin, bulan Sya’ban,” kenangnya.
“Itu berkali-kali i’tikaf di Multazam tapi tak jadi berdoa, sampai sekarang,” sambungnya
“Sebab berdoa hanya sekali saja, jika ingin berdoa lagi, Tuhan masih ingat doa saya, masa saya ingatkan lagi,” paparnya.
“Sebab kitab Hikam mengingatkan itu, kalau berdoa jangan diulang!” tandasnya.
Advertisement
Allah Tidak Akan Lupa
Dalam kitab tersebut dikemukakan alasannya sebagaimana dinukil oleh Gus Baha bahwa mengulang berdoa dengan permohonan yang sama ini artinya sama saja mengingatkan Dzat yang mustahil memiliki sifat lupa yakni Allah SWT.
“Karena yang boleh diingatkan itu hanyalah orang yang mungkin lupa," paparnya.
“Allah tidak pernah lupa, kok kamu ingatkan!” sambungnya.
“Jadi saya kalau hendak berdoa, doaku kemarin Allah masih ingat, lalu saya tidak jadi berdoa,” tandasnya.
“Lalu ketika akan berdoa lagi…tapi ini tidak dibuat-buat, ini asli, maksudnya ketika akan berdoa lagi…kan Allah masih ingat, ya sudah” tuturnya.
Sebab teringat hal itu, maka Gus Baha tatkala melaksanakan ibadah haji tidak lagi berdoa, namun lebih memperbanyal membaca sholawat Nabi dan Al-Qur'an.
“Akhirnya sampai Raudloh itu hanya baca sholawat dan baca Al-Qur’an,” terangnya.
“Kalau mau berdoa selalu teringat bahwa Allah masih ingat,” imbuhnya.
“Ha..ha…ha…,” sahut tawa hadirin.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul