Sukses

UAH Beberkan Cara Berdoa Minta Rezeki yang Jarang Dilakukan Kebanyakan Orang, Insya Allah Makbul

Banyak orang berdoa untuk dimudahkan dalam pekerjaan, namun lupa untuk mengaitkannya dengan tujuan akhir, yaitu ketaatan kepada Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta - Penceramah muda, Ustadz Adi Hidayat (UAH), seorang ulama yang dikenal karena dakwahnya yang menyejukkan, seringkali mengingatkan umat untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Salah satu pesan penting yang pernah disampaikan adalah tentang bagaimana seharusnya seseorang berdoa, terutama terkait dengan pekerjaan dan rezeki. Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa doa yang baik adalah doa yang mengandung niat untuk memperkuat ketaatan kepada Allah.

Dalam sebuah ceramahnya, ia pernah bertanya, mengenai cara berdoa, dimana umumnya doa hanya untuk pribadi tanpa membawa dan mengaitkan Allah SWT di dalamnya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, doa yang seringkali terabaikan oleh umat adalah doa yang mengutamakan ketaatan kepada Allah dalam segala urusan duniawi.

Banyak orang berdoa untuk dimudahkan dalam pekerjaan, namun lupa untuk mengaitkannya dengan tujuan akhir, yaitu ketaatan kepada Allah. "Ya Allah, mudahkan urusan saya dalam pekerjaan supaya saya bisa menaatimu dalam kehidupan," ucap UAH.

Ini mengingatkan tentang pentingnya niat dalam doa. Ia mengajak umat untuk tidak hanya fokus pada materi, tetapi juga pada bagaimana materi tersebut digunakan untuk ibadah.

Dalam ceramah yang dikutip dari kanal YouTube @salsabilafamilychannel9272, Ustadz Adi Hidayat juga menyampaikan bahwa meminta rezeki kepada Allah adalah hal yang wajar, namun niatnya harus selalu dilandasi dengan keinginan untuk meningkatkan ketaatan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

UAH Sarankan Doa Seperti Ini

"Ya Allah, anugerahkan kepadaku rezeki dari hasil ikhtiarku supaya aku bisa maksimal menaatimu," tambahnya. Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa rezeki bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga untuk mendukung ibadah yang lebih sempurna.

Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan pentingnya menjadikan zakat dan haji sebagai bagian dari niat ketika meminta rezeki kepada Allah. "Hamba ingin berzakat Ya Allah, hamba ingin berhaji Ya Allah," ucapnya. Dengan niat ini, seseorang tidak hanya sekedar meminta rezeki untuk kepentingan dunia, tetapi juga untuk kepentingan akhirat.

Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa niat seperti ini merupakan tanda keimanan yang sejati.

"Apakah pernah kita sertakan itu dalam doa?" tanya Ustadz Adi Hidayat kepada para jamaahnya. Baginya, inilah parameter keimanan seseorang.

Ketika seseorang berdoa untuk rezeki, pekerjaan, atau kemudahan, namun tidak disertai dengan niat untuk menunaikan kewajiban ibadah, maka doanya masih kurang sempurna. Oleh karena itu, Ustadz Adi Hidayat mengajak umat untuk lebih memperhatikan aspek spiritual dalam setiap permohonan mereka kepada Allah.

Ustadz Adi Hidayat juga menekankan bahwa doa yang benar harus disertai dengan keyakinan akan rahmat Allah. "Nah, saat meminta itu disertakanlah kalimat Rahman, rahmat Allah yang menyertai aktivitas hamba," jelasnya.

Menurutnya, rahmat Allah adalah kunci keberkahan dalam segala aktivitas yang dilakukan oleh hamba-Nya. Tanpa rahmat tersebut, segala usaha dan doa mungkin tidak akan memberikan hasil yang optimal.

Rahmat Allah, menurut Ustadz Adi Hidayat, adalah anugerah yang harus senantiasa dimohonkan dalam setiap doa. "Rahmat Allah menyertai aktivitas hamba untuk mampu mengenal dan menaatinya dalam ibadah," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Kaitkan Selalu dengan Allah SWT

Dengan rahmat ini, seorang hamba akan lebih mudah dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam. Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa pengenalan terhadap Allah dan ketaatan dalam ibadah adalah tujuan utama dari setiap permohonan doa.

Ustadz Adi Hidayat juga memberikan contoh bagaimana seharusnya seorang Muslim menjalani kehidupannya. Setiap aktivitas, mulai dari bekerja hingga beribadah, sebaiknya selalu disertai dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah.

"Saat bekerja, niatkanlah untuk mendapatkan rezeki yang halal agar bisa digunakan untuk ibadah," ujar Ustadz Adi Hidayat, memberikan arahan praktis kepada jamaahnya. Hal ini akan membuat setiap langkah dalam hidup menjadi lebih bermakna dan penuh berkah.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, berdoa tanpa niat yang benar adalah sia-sia. "Kalau hanya meminta rezeki tanpa niat untuk ketaatan, rezeki itu mungkin datang, tetapi belum tentu membawa berkah," tegasnya. Oleh karena itu, niat yang tulus dalam doa menjadi sangat penting. Rezeki yang diperoleh harus digunakan untuk hal-hal yang diridai oleh Allah, seperti zakat, haji, dan sedekah.

Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa setiap Muslim harus memiliki kesadaran penuh dalam berdoa. Kesadaran ini mencakup niat yang jelas, keyakinan yang kuat, dan pengharapan hanya kepada Allah.

"Jangan pernah berdoa hanya karena menginginkan sesuatu secara duniawi. Jadikan setiap doa sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah," tambahnya. Ini adalah salah satu cara agar doa lebih mudah dikabulkan dan membawa manfaat yang lebih besar.

Dalam penutup ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa ketaatan kepada Allah adalah tujuan utama dalam hidup seorang Muslim. "Segala sesuatu yang kita lakukan, baik dalam pekerjaan, keluarga, maupun ibadah, harus selalu diniatkan untuk ketaatan kepada Allah," pungkasnya. Hanya dengan ketaatan inilah hidup akan menjadi lebih berarti dan penuh dengan berkah.

Melalui ceramah ini, Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk senantiasa memperbaiki niat dalam setiap doa dan aktivitas sehari-hari. Dengan meniatkan segala hal untuk ketaatan kepada Allah, hidup akan menjadi lebih seimbang dan mendapatkan ridha-Nya.

Ini adalah pesan penting yang perlu diingat oleh setiap Muslim agar doa mereka lebih bermakna dan membawa kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul