Sukses

Kisah Pendosa Merayu Allah, Endingnya Bikin Ngakak

Gus Baha kisahkan seorang pendosa yang berusaha merayu Allah SWT dengan caranya sendiri.

Liputan6.com, Cilacap - Ada beragam kisah yang terungkap dalam pengajian-pengajian KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha). Terdapat kisah unik, sedih dan tak sedikit pula kisah kocak yang beliau sampaikan.

Kali ini adalah kisah kocak seorang pendosa yang merayu Allah SWT supaya diampuni dosa-dosanya.

Anehnya dalam merayu Allah SWT ini ia tidak dengan cara memelas sebagaimana lazimnya yang dilakukan kebanyakan orang.  Tidak pula ia mengucapkan istighfar.

Justru yang ia lakukan tatkala memohon diampuninya dosa-doaanya dengan cara menyebut-nyebut sederet sifat-sifat Allah SWT yang mulia.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Merayu Allah

Gus Baha menceritakan rayuan maut si pendosa kepada Allah SWT. Si pendosa sebagaimana diceritakan Gus Baha ini mengakui semua kesalahan, dosa dan banyaknya maksiat yang ia lakukan.

Tak lupa ia menyebut sederet sifat-sifat mulia Allah SWT yakni al-Ghafir, ar-Rahim, al-'Afin, yang kesmeuanya menunjukkan bahwa Alah SWT merupakan Dzat yang Maha Baik dan Maha Pengampun.

“Ya Allah, saya mukhti, saya orang yang salah, saya orang yang berdosa, saya sering maksiat. Tapi engkau ya Allah engkau Ghofir, pemaaf, engkau Rahim, Maha Pengasih, Engkau ‘Afin, yang mudah memaafkan kata orang ini yang agak kurang ajar,” kata Gus Baha, dikutip dari @gusbaha-n8f, Kamis (10/10/2024).

3 dari 3 halaman

Minta Sifat Mulia Allah Diadu dengan Sifat Buruknya

Lantas pendosa itu meminta sifat buruknya diadu dengan sifat mulia Allah SWT. Uniknya, dengan sangat optimis, si pendosa ini pun meyakini bahwa sifat Allah lah yang bakal menang.

Tentu saja dengan kemenangan sifat Allah SWT sebagai Dzat yang Pemaaf dan mengampuni, harapannya dosa-dosanya itu diampuni oleh Allah SWT.

"Tapi saking senangnya sama Allah, ya begini saja ya Allah, sifat engkau diadu dengan sifat saya, Engkau Tuhan luh, enggak boleh kalah katanya," terang Gus Baha.

"Kau pasti pemenangnya, jadi ada orang merayu Allah dengan cara seperti itu," sambungnya.

“Saya ini manusia, salah saya banyak, engkau ampunannya banyak, Engkau Tuhan, enggak boleh ampunan Engkau kalah dengan salah saya, enggak boleh, Tuhan kok kalah,” tandasnya.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul