Sukses

Jika Menjauhi Dosa Besar, Ini yang Terjadi dengan Dosa Kecilnya, Menurut Gus Baha

Dalam penjelasannya, Gus Baha menekankan bahwa ketika seseorang berhasil menghilangkan dosa besar, maka Insya Allah, dosa kecilnya pun akan diampuni oleh Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta - Menghindari dosa besar memiliki dampak positif yang signifikan dalam kehidupan seorang Muslim, karena tindakan tersebut tidak hanya melindungi dari konsekuensi berat di akhirat, tetapi juga membuka pintu ampunan bagi dosa-dosa kecil.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, dalam sebuah ceramah yang diunggah di kanal YouTube @alqolbumutayyam89, mengungkapkan pentingnya menjauhi dosa besar agar dosa-dosa kecil juga terhapus.

Dalam penjelasannya, Gus Baha menekankan bahwa ketika seseorang berhasil menghilangkan dosa besar, maka Insya Allah, dosa kecilnya pun akan diampuni oleh Allah SWT.

Dalam ceramah tersebut, Gus Baha memberikan contoh konkret meng

enai hal ini. “Wong sing sukses ngilangi dosa gede iku, Insya Allah dosa cilik disepuro,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa seorang individu yang menghindari dosa besar dapat berharap agar dosa-dosa kecilnya diampuni. Gus Baha mengajak jemaahnya untuk memahami bahwa menghindari dosa besar adalah langkah awal menuju pengampunan.

Contoh yang diberikan oleh Gus Baha mengacu pada kebiasaan melihat wanita yang bukan mahram. “Misale koyo Ruhin, biasane neng Prapatan ndelok wong wedok,” katanya. Dalam situasi ini, meskipun ada godaan untuk melihat, Ruhin tidak tergoda untuk berzina.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Usahakan Menahan Diri

Gus Baha menekankan bahwa meskipun ada pandangan yang bisa dianggap sebagai dosa mata, jika seseorang berhasil menahan diri dari perbuatan zina, dosa tersebut akan diampuni di akhirat.

Gus Baha melanjutkan dengan menyoroti bahwa meskipun seseorang memiliki perasaan benci terhadap tetangga, selama tidak melakukan tindakan ekstrem seperti membunuh atau menyantet, dosanya masih dapat diampuni.

Misale sampean gething (benci) sama tetangga, tapi gak sampai membunuh dan nyantet, maka dosa itu bisa diampuni,” ucapnya. Ini menunjukkan bahwa tidak semua perasaan negatif membawa dampak buruk, asalkan tidak diikuti dengan tindakan yang lebih serius.

Lebih jauh, Gus Baha menjelaskan adanya kelas dalam berbagai jenis dosa. “Di semua segmen dosa kan ono kelas atas,” tuturnya. Ia mengkategorikan dosa ke dalam beberapa tingkatan, mulai dari yang ringan hingga yang berat.

Menggoda wanita dan zina dianggap sebagai dosa berat, sedangkan hanya melihat tanpa melakukan tindakan lebih lanjut dianggap sebagai dosa ringan.

Gus Baha mendorong umat untuk tetap berusaha menjauhi dosa besar. “Pokoke aku gelem nek ndelok, ning ra gelem zina,” ujarnya menggambarkan sikap yang dianut Ruhin santrinya, yang dijadikan contoh.

3 dari 3 halaman

Barokahnya Menghindari Dosa Besar

Gus Baha menekankan pentingnya niat untuk menahan diri dari perbuatan yang dilarang. Hal ini menjadi kunci dalam menjaga diri agar tetap berada dalam jalan yang benar.

Dia menambahkan, menjauhi dosa besar akan menghasilkan berkah. “Iku iso wae suk mben, iku barokahe ngedohi sing gede,” katanya. Dengan menjauhi dosa besar, seseorang dapat meraih kebaikan dan keberkahan dalam hidupnya. Kesadaran akan dosa-dosa besar diharapkan dapat memotivasi individu untuk memperbaiki diri.

Gus Baha juga mengingatkan bahwa menjauhi dosa besar adalah perintah dari Allah SWT. “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar, percaya wae iku dawuhe Pangeran,” ungkapnya. Ia menegaskan bahwa iman yang kuat akan membawa seseorang pada jalan yang benar dan menguntungkan.

Selanjutnya, Gus Baha memberikan motivasi kepada pendengarnya untuk terus memperbaiki diri. “Kudu iman dan ini menguntungkan,” katanya. Keberanian untuk menghadapi dosa dan berusaha menjauhinya adalah langkah yang sangat penting dalam kehidupan spiritual.

Melalui ceramahnya, Gus Baha berharap dapat memberikan pencerahan tentang bagaimana cara menjaga diri dari berbagai dosa. “Mencari ampunan harus dilakukan dengan kesungguhan,” tuturnya.

Ini adalah panggilan bagi setiap individu untuk tidak hanya menghindari dosa besar, tetapi juga terus berusaha untuk memperbaiki diri.

Gus Baha mengingatkan bahwa perjalanan menuju pengampunan adalah proses yang harus dijalani dengan niat yang tulus. “Selalu berdoa agar Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita,” ujarnya. Pesan ini diharapkan menjadi motivasi bagi umat untuk terus mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhi perbuatan yang merugikan.

Dengan menyampaikan pesan-pesan penting ini, Gus Baha ingin menegaskan bahwa Allah adalah Maha Pengampun. “Kita semua bisa memperbaiki diri, asalkan ada niat yang kuat untuk menjauhi dosa,” katanya.

Hal ini merupakan harapan agar setiap orang dapat memperoleh keberkahan dan ampunan dalam hidupnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul