Sukses

Mana yang Didahulukan, Sholat Berjamaah atau Bekerja? Ini Kata Buya Yahya

Berkaitan dengan dua ibadah tersebut, mana yang harus didahulukan antara sholat berjamaah atau melanjutkan pekerjaan yang belum selesai? Untuk menjawab pertanyaan ini, simak berikut penjelasan KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.

Liputan6.com, Jakarta - Sholat merupakan ibadah mahdhah yang rutin dikerjakan setiap hari. Muslim memiliki kewajiban melaksanakan ibadah tersebut setidaknya sebanyak 17 rakaat dalam lima waktu.

Dalam menjalankan kewajiban sholat, muslim sangat dianjurkan melakukannya secara berjamaah. Sholat berjamaah memiliki keutamaan 27 derajat lebih baik daripada sholat sendirian (munfarid).

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat berjamaah itu lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 645 dan Muslim, no. 650] 

Di sisi lain, bekerja dengan niat mencari nafkah juga merupakan ibadah yang harus dilakukan, terutama bagi para suami. Apapun pekerjaannya, selagi halal baik dilakukan.

Berkaitan dengan dua ibadah tersebut, mana yang harus didahulukan antara sholat berjamaah atau melanjutkan pekerjaan yang belum selesai? Untuk menjawab pertanyaan ini, simak berikut penjelasan KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya mengatakan, semua manusia yang hidup memang harus memiliki usaha atau bekerja untuk memenuhi kebutuhan pribadinya kalau dia sendiri dan kebutuhan keluarganya kalau dia kepala keluarga. 

“Jadi bekerja itu sebuah keharusan, wajib untuk mencari nafakah. Dan bekerja tidak bertentangan dengan sholat. Sholat kita gak 24 jam kok. Sholat cuma 10 menit, waktunya terbatas, makanya gak bertentangan,” kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Kamis (10/10/2024).

Ketika jemaahnya bertanya mana yang harus didahulukan antara sholat berjamaah dan bekerja? Buya Yahya menanyakan balik, “Memangnya kerjanya seperti apa dan sholat berjamaahnya seperti apa? Apa sholat jamaahnya berjam-jam? Kan tidak,” imbuh Buya Yahya.

Buya Yahya menegaskan bahwa setiap muslim memang harus bekerja, tapi harus rindu melaksanakan sholat berjamaah. Ketika adzan berkumandang, langsung pergi ke masjid untuk menunaikan kewajiban secara berjamaah.

“Barangkali yang menjadi bertentangan kerja Anda di tempat yang gak jelas, yang gak peduli dengan waktu sholat, itu mungkin,” ujar Buya Yahya.

3 dari 3 halaman

Saran Buya Yahya

Buya Yahya menyarankan agar muslim memilih tempat kerja yang memberikan kesempatan melaksanakan sholat berjamaah ketika waktunya telah tiba.

“Jadi, bekerjalah Anda untuk memenuhi kebutuhan Anda sebagai sorang manusia yang hidup, kemudian setelah itu berkeluarga untuk mencukupi keluarga. Mencari nafakah juga pahala kok. sholat berjamaah juga pahala,” tutur Buya Yahya.

“Kalau hanya sholat berjamaah tapi keluarga lapar dosa juga. Dosa karena membiarkan anak dan keluarganya lapar. Jadi, lakukan keduanya karena Anda memerlukan. Bekerja dan tetap istiqomah di dalam melaksanakan sholat berjamaah,” pesan Buya Yahya.