Sukses

Kisah Pria Penyembah Api Masuk Surga, Ternyata karena Ini

Sungguh hidayah Allah bisa datang kapan pun, seperti halnya kisah seorang pemuda majusi yang masuk surga sebab hal ini.

Liputan6.com, Jakarta - Allah SWT menciptakan surga dan neraka sebagai balasan atas setiap perbuatan yang telah dilakukan oleh manusia selama hidup di dunia. 

Surga diperuntukkan bagi mereka yang beriman dan taat kepada segala perintah Allah, sedangkan neraka adalah tempat bagi mereka yang ingkar kepada-Nya.

Oleh karena itu, Allah SWT menganugerahkan hidayah kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya, agar mereka dapat berpikir dan bertindak pada jalan yang diridhoi-Nya.

Sebab, hidayah adalah pemberian Allah yang dapat mengantarkan seseorang ke jalan surga. Sebagaimana kisah seorang pria Majusi (penyembah api) yang masuk surga sebab hidayah Allah.

Berikut kisah selengkapnya dikutip dari tayangan YouTube Short @PanduanHidupOfficial, Jumat (11/10/2024).

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

Menyembah Api tapi Masuk Surga

Suatu hari di bulan Ramadhan seorang pria beragama majusi memukul anaknya, ia marah karena anaknya makan di tempat umum. Sebab anaknya tidak menghargai umat muslim yang sedang berpuasa.

Tidak lama setelah kejadian itu pria Majusi tersebut meninggal dunia. Orang-orang pun hadir dan turut berdukacita atas kematiannya.

Di malam harinya seorang pria muslim yang tinggal di sekitar tempat itu, bermimpi bertemu dengan pria Majusi itu. Namun, anehnya pria Majusi itu masuk surga, padahal dia penyembah api.

Merasa heran pria muslim itu pun bertanya,

"Bukankah kamu beragama Majusi? Mengapa kamu bisa masuk surga?"

3 dari 3 halaman

Hidayah Allah Datang Tak Terduga

Pria majusi itu pun menjawab,

"Dulu aku memang menyembah api, namun di detik kematianku Allah memberiku hidayah sehingga aku bersyahadat. Allah memberiku hidayah karena aku memuliakan bulan Ramadhan dengan cara menjaga kehormatan umat muslim yang sedang berpuasa".

Masya Allah! Sungguh hidayah Allah bisa datang kapan pun terhadap siapa saja yang dikehendaki-Nya, bahkan ketika ajal sudah di depan mata. Sebagaimana yang terdapat dalam QS. Al-Baqarah ayat 213:

“Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.”