Sukses

Respons Santai Gus Baha saat Tahu Dikirimi Santet, Doanya Ngeslow tapi Setan Kabur

Gus Baha beberkan doa untuk mengalahkan santet

Liputan6.com, Cilacap - Banyak sisi lain yang unik dan tidak banyak orang yang tahu perihal ulama ahli Tafsir Al-Qur’an asal Rembang Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha).

Seakan tak akan pernah ada habisnya mengulas sisi menarik ulama nyentrik yang selalu berpenampilan khas dan sederhana ini.

Kisah unik yang melibatkan murid kinasih KH. Maemoen Zubair atau Mbah Moen ini seputar pengalamannya menghadapi santet.

“Sungguh saya ini pernah mengalami dicoba, saat itu malam-malam saya masih terjaga setelah wudhu,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Santri Gayeng, Jumat (11/10/2024).

“Ada merah-merah, orang lain pasti yakin jika itu adalah santet,” sambungnya. 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Respons Gus Baha

Meski menghadapi situasi mengerikan ini, beliau tidak lantas gentar menghadapi bahaya yang mengancam nyawanya. Beliau cukup berdoa memohon pertolongan dari Allah SWT.

“Akhirnya saya berdoa, “Ya Allah sepertinya tidak pantas jikalau saya kalah,” paparnya.

“Mohon agar Engkau kalahkan setan,” imbuhnya.

Setelah berdoa demikian, tiba-tiba sesuatu yang berwarna kemerah-merahan tersebut menghilang dan tidak muncul kembali.

“Langsung hilang!" tandasnya.

3 dari 3 halaman

Doa Tolak Santet

Para ulama mengajarkan amalan untuk menangkal santet atau guna-guna. Menukil NU Online, para ulama menganjurkan  memperbanyak membaca ayat kursi, surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, Al-Nas setelah shalat wajib dan membaca doa keselamatan yang dikutip dari hadis Nabi agar terhindar marabahaya, termasuk dari sihir: 

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya: Dengan lantaran menyebut Nama Allah tidak akan ada sesuatu di bumi dan di langit yang bisa membahayakan. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” (HR Abu Dawud dan Al-Tirmidzi).

Dzikir lain yang dibaca setiap selesai shalat wajib berasal dari surat Yunus ayat 81, yakni: 

فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَىٰ مَا جِئْتُم بِهِ السِّحْرُ ۖ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ 

Artinya: Setelah mereka melemparkan, Musa berkata, “Apa yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan kepalsuan sihir itu. Sungguh, Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang yang berbuat kerusakan. 

Dengan demikian umat Islam secara umum, dan khususnya pesohor maupun tokoh publik yang notabene beragama Islam, sebaiknya membiasakan dzikir, membaca shalawat (juga rajin berdekah) sebagai bentuk mendekatkan diri, meminta pertolongan kepada Allah agar mendapatkan keselamatan, dijauhkan dari marabahaya, serta berkah dalam kehidupannya sehari-hari.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul