Sukses

Kapan Waktu Pelaksanaan Sholat Witir, Sebelum Tidur atau Setelah Tahajud?

Sholat witir merupakan salah satu sholat sunnah malam yang sangat dianjurkan. Sholat ini dapat dikerjakan paling sedikit 1 rakaat dan paling banyak 11 rakaat. Berikut ketentuan waktu pelaksanaan sholat witir.

Liputan6.com, Jakarta - Sholat witir merupakan salah satu jenis sholat malam. Sholat witir memiliki keutamaan luar biasa, sebab termasuk salah satu sholat sunnah yang sering dikerjakan oleh Rasulullah SAW. 

Sebagaimana sabda Rasulullah saw riwayat Imam Ahmad di dalam kitab Musnad Ahmad juz 2 halaman 223 No. 877:

عن علي، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” يا أهل القرآن، ‌أوتروا، فإن الله عز وجل وتر ‌يحب ‌الوتر

“Dari Ali ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, wahai ahli Quran, laksanakanlah witir karena sesungguhnya Allah itu ganjil dan menyukai hal-hal yang ganjil.”

Sholat witir disebut juga sebagai sholat sunnah penutup. Namun, seringkali menjadi pertanyaan apakah maksud di sini adalah sholat sebelum tidur sebagai penutup hari?

Atau sholat witir pelaksanaannya setelah sholat tahajud? Menimbang sholat tahajud merupakan sholat sunnah yang anjuran melakukannya setelah tidur terlebih dahulu. Berikut penjelasannya mengutip dari laman bincangmuslimah.com.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

Waktu Pelaksanaan Sholat Witir

Untuk tata cara pelaksanaannya sholat witir ialah dengan bilangan rakaat yang ganjil. Paling sedikit 1 rakaat dan paling banyak 11 rakaat. Sedangkan waktu pengerjaannya, dalam hal ini ulama bahkan para sahabat berbeda pendapat. Sebagaimana Syekh Zainuddin al-Malibary menyebutkan di dalam kitab Fath al-Mu’in bi Syarh Qurrah al-‘Ain bi Muhimmat al-Din halaman 162:

وقيل: الأولى أن يوتر قبل أن ينام مطلقا ثم يقوم ويتهجد لقول أبي هريرة رضي الله عنه: أمرني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أوتر قبل أن أنام رواه الشيخان. وقد كان أبو بكر رضي عنه يوتر قبل أن ينام ثم يقوم ويتهجد وعمر رضي الله عنه ينام قبل أن يوتر ويقوم ويتهجد ويوتر. فترافعا إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: هذا أخذ بالحزم يعني أبا بكر وهذا أخذ بالقوة يعني عمر. وقد روي عن عثمان مثل فعل أبي بكر وعن علي مثل فعل عمر رضي الله عنهم. قال في الوسيط: واختار الشافعي فعل أبي بكر رضي الله عنه.

“Suatu pendapat mengatakan bahwa yang paling utama adalah melaksanakan sholat wiir sebelum tidur secara mutlak, lalu ia bangun dan melaksanakan sholat tahajjud sebagaimana perkataan Abu Hurairah ra, aku diperintahkan oleh Rasulullah saw untuk sholat witir sebelum tidur, riwayat Bukhori dan Muslim.  Abu Bakar ra. juga senantiasa melaksanakan sholat witir sebelum ia tidur kemudian ia bangun dan melaksanakan sholat tahajjud. Sedangkan Umar ra. ia tidur sebelum melaksanakan sholat witir kemudian ia bangun, tahajud lalu menutupnya dengan sholat witir. Kemudian Abu Bakar dan Umar melaporkan hal tersebut kepada Rasulullah, Rasulullah bersabda, Abu Bakar melaksanakan hal tersebut karena tekad (sebagai bentuk kehati-hatian jika tidak bangun malam), sedangkan Umar karena kuat (keyakinan akan bangun malam). Diriwayatkan bahwa Utsman melaksanakan witir sbebagaimana Abu Bakar. Sedangkan Ali melaksanakan witir sebagaimana Umar. Imam Ghozali di dalam kitab al-Wasith menyebutkan, Imam Syafi’I memilih waktu sholat witir yang dilakukan oleh Abu Bakar ra.”

Berdasarkan keterangan ini, bahwa ada 2 waktu pengerjaan sholat witir para sahabat yang keduanya Rasulullah benarkan pendapatnya.

3 dari 3 halaman

2 Waktu Pengerjaan Sholat Witir

Pertama, sebelum tidur. Pelaksanaan versi pertama yakni melakukan sholat sebelum tidur. Hal ini biasanya bagi muslim yang tidak terbiasa bangun malam sebagai bentuk siaga agar tetap melaksanakan witir. Sehingga ketika bangun seseorang tersebut cukup mengerjakan sholat tahajud saja tanpa harus mengulang witirnya. 

Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq dan Sayyidina Utsman bin Affan merupakan dua sahabat yang melakukan metode ini. Selain itu, Imam Syafi’i juga memilih pendapat ini.

Kedua, setelah tahajud. Tipe pelaksanaan yang kedua ialah setelah tahajud. Maka dalam kriteria ini harus melaksanakannya setelah tidur terlebih dahulu. Setelah bangun, seseorang tersebut baru mengerjakan sholat tahajud kemudian witir sebagai penutup.

Orang-orang yang melakukan versi kedua ini ialah mereka yang terbiasa bangun malam dan yakin akan bangun untuk melaksanakan tahajud dan witir. Sebagaimana Sayyidina Umar bin Khattab dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib merupakan dua sahabat yang melakukan kategori kedua ini.

Dengan demikian, sholat witir dapat dilakukan sebelum tidur ataupun saat bangun setelah melakukan sholat tahajud. Tergantung pada kebiasaan masing-masing dan apakah yakin akan bangun malam atau tidak.