Sukses

Kisah Misterius Gus Miek Kecil Hilang di Sungai Brantas, Ternyata Dibawa Nabi Khidir

Saat itu, ia ditemani oleh salah seorang santri dari pondok untuk memancing di Sungai Brantas. Tak disangka, tiba-tiba Gus Miek tenggelam di sungai tersebut. Santri yang menemaninya pun segera panik dan mulai mencari-cari di sekitar sungai. Apa yang terjadi?

Liputan6.com, Jakarta - Kisah Gus Miek memang selalu penuh dengan keajaiban, dan salah satu yang terkenal dan bikin takjub adalah saat ia hilang di tepi Sungai Brantas.

Kejadian tersebut terjadi ketika Gus Miek masih kecil, tepatnya di belakang Pondok Pesantren Ploso, Kediri. Diketahui bahwa sejak lahir, Gus Miek, yang memiliki nama lengkap Hamim Thohari Djazuli, sudah menunjukkan tanda-tanda kewalian.

Hal ini diakui langsung oleh sang ayah, Kiai Haji Jazuli, sebelum wafatnya.

Pada suatu pagi, Gus Miek yang masih anak-anak, memiliki kebiasaan untuk melihat orang-orang memancing di sungai.

Saat itu, ia ditemani oleh salah seorang santri dari pondok untuk memancing di Sungai Brantas. Tak disangka, tiba-tiba Gus Miek tenggelam di sungai tersebut. Santri yang menemaninya pun segera panik dan mulai mencari-cari di sekitar sungai.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Fakta_Bra, santri tersebut merasa kebingungan karena sudah mencari di sepanjang tepian sungai, tetapi Gus Miek belum juga ditemukan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Gus Miek Hilang Terseret Arus Sungai Brantas

Waktu terus berjalan, hampir dua jam berlalu, namun tubuh Gus Miek tak kunjung terlihat. Suasana pagi itu masih sepi, dan tidak ada orang lain di sekitar yang bisa membantu.

Kepanikan mulai melanda, karena tak tahu harus berbuat apa. Mereka khawatir karena Gus Miek yang masih kecil bisa terseret arus sungai. Santri yang menemani Gus Miek akhirnya merasa putus asa. Tidak ada tanda-tanda kehadiran Gus Miek di sepanjang sungai, membuat suasana semakin tegang.

Dalam kondisi terdesak tersebut, santri tersebut akhirnya memutuskan untuk kembali ke pondok dan melaporkan kejadian itu kepada Kiai Haji Jazuli.

Setibanya di pondok, ia menyampaikan berita buruk bahwa Gus Miek tenggelam dan belum ditemukan. Mendengar laporan tersebut, Kiai Haji Jazuli marah besar dan meminta sang santri kembali ke sungai untuk mencari putranya.

Dengan penuh rasa takut, santri itu kembali ke tepi sungai untuk melanjutkan pencarian. Namun, ketika tiba di sana, betapa terkejutnya ia saat melihat Gus Miek sudah berada di tepi sungai.

3 dari 3 halaman

Gus Miek Hilang, Ini yang Terjadi

Gus Miek terlihat normal, sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda baru saja mengalami hal yang membahayakan.

Rasa lega sekaligus bingung melanda santri tersebut. "Dari mana saja, Gus?" tanya santri itu dengan penuh rasa ingin tahu. Jawaban Gus Miek membuatnya semakin terkejut.

"Tadi saya dibawa Nabi Khidir ke dalam sungai," jawab Gus Miek dengan tenang, seolah-olah kejadian tersebut adalah sesuatu yang biasa baginya.

Peristiwa ini tentunya menjadi perbincangan di kalangan para santri dan pengasuh Pondok Pesantren Ploso. Keberadaan Gus Miek yang tiba-tiba menghilang, lalu kembali dengan selamat, menambah keyakinan banyak orang akan keistimewaannya.

Hal ini juga semakin menguatkan bahwa sejak kecil, Gus Miek memang memiliki hubungan yang sangat istimewa dengan hal-hal gaib.

Sebagian kalangan meyakini bahwa pertemuan dengan Nabi Khidir ini bukanlah kebetulan. Ada yang percaya bahwa hal ini merupakan bagian dari perjalanan spiritual Gus Miek yang penuh misteri. Wallahu a'lam bishawab, hanya Allah yang mengetahui segala kebenaran dari kejadian tersebut.

Pengalaman spiritual seperti ini menjadi bagian dari kisah perjalanan hidup Gus Miek yang sarat akan karomah.

Banyak yang merasa bahwa Gus Miek memang dipersiapkan untuk menjadi tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam dunia tasawuf di Indonesia.

Tak heran, setelah peristiwa tersebut, semakin banyak yang percaya pada kewalian Gus Miek. Pengasuh pondok dan para santri merasa semakin yakin bahwa Gus Miek bukanlah anak biasa, tetapi seorang yang telah dipilih oleh Allah untuk membawa kebaikan dan dakwah di masa depannya.

Kisah ini bukan hanya menjadi bagian dari sejarah kehidupan Gus Miek, tetapi juga menjadi bukti betapa misterius dan penuh rahasia perjalanan spiritualnya. Apa yang dialami oleh Gus Miek menjadi inspirasi bagi banyak orang hingga saat ini.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul